5 November 2018

Harus Ikhlas dan 'Benar-benar Cinta'

Hari ke 2

Weaning With Love, yang saya tahu, adalah menyapih dengan cinta. Bukan dengan nenen Ibu dikasih pait-pait, merah-merah, dan atau 'memaksa' anak yang belum siap sapih, segera disapih. Dan pekan lalu kami pernah begini, memaksa Fathan untuk berhenti nenen. Seharian sudah kami menawarkan Fathan minum susu dari cangkir atau gelas. Tiap kali ingin nenen saya, saya kasih kunir agar dia merasa tidak enak. Dan waktu itu Fathan seharian beraama Bapaknya. Tiap kali pulang dan lihat saya, seperti patah hati, "Ibu sudah tidak sayang aku lagi, kayaknya", mungkin itu yang Fathan pikirkan.

Bagaimana pun, kami menghabiskan hari-hari selalu bersama. Dimana ada Ibu, di situ ada Fathan. Dan kami harus dipisahkan karena masalah pernenenan, sungguh kami seperti putus cinta.

Dan saat malam menjelang, Fathan masih sangat ingin menyusu. Tapi kami larang. Dan khirnya dia tertidur saat saya timang-timang. Tapi waktu hampir tengah malam dia terbangun, dia sudah tidak bisa dirayu lagi. Dia hanya ingin nenen.

Saya juga masih belum rela, masih belum ikhlas. Saya tidak mengalami tegang perut, saya baik-baik saja hamil sambil menyusui. Maka malam itu penyapihan masih gagal. Dan hari-hari selanjutnya, masih ada sesi nenen sebelum tidur, selalu.

#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar