30 November 2010

untuknya

Hanya demi menjaga cintaku untuknya, aku tak akan mencintai orang selain dia. Terlebih lagi, hati ini selalu bersikap membedakan antara dia dengan orang lain. Bahwa dia adalah belahan hati, bahwa dia perlu disayangi...padahal bukan siapa-siapa...

Dan kini aku terpuruk dalam kecintaan yang terlalu, meski aku tak pernah tahu dia tahu atau tidak, tetapi aku sedikit banyak yakin dia tahu akan rahasiaku padanya. Pun denganku, agaknya aku tahu bahwa dia menyimpan rasa yang sama untukku.

Biarlah semua berjalan seperti biasa. Dan dia tetap menjadi bintang di langit.

Seperti Ali pada Fatimah dan Fatimah pada Ali, tak pernah tahu satu sama lain jika mereka saling menjaga. Tak pernah paham satu sama lain jika mereka saling mencinta. Tak pernah mengerti satu sama lain jika mereka saling mengagumi. Mereka hanya menjalankan tugas sebagai manusia. Yang taat akan perintah Tuhan, dan selalu berusaha untuk menjauhi laranganNya.

Kini aku mencoba untuk menjadi Fatimah, yang menyimpan rapi semuanya di hati, sembari berharap dia secerdas dan sejantan Ali, yang mengagumi dalam hati, dan dengan penuh keyakinan menyongsong Fatimah dengan kehalalan.

Biarlah kini kami saling tak mengerti keadaan hati masing-masing, tetapi aku yakin Allah memberi kami segalanya yang terbaik. Pun jika memang kenyataan nanti kami bukanlah siapa-siapa satu sama lain,,,hanya teman, yang dulu pernah bertemu, dan pernah saling mengenal.