11 Februari 2011

OKLAHOMA


Suitcase packed with all his things
Car pulls up, the doorbell rings
He don't wanna go
He thought he'd found his home
But with circumstances he can't change
Waves goodbye as they pull away
From the life he's known
For the last 7 months or so

She said "we've found a man who looks like you
Who cried and said he never knew
About the boy in pictures that we showed him
A rambler in his younger days
He knew he'd made a few mistakes
But he swore he would have been there
Had he known it
Son we think we found your dad in Oklahoma

A million thoughts raced through his mind
What's his name, what's he like
And will he be
Anything like the man in his dreams
She could see the questions in his eyes
Whispered "don't be scared my child"
I will let you know
What we know

About the man we found
He looks like you
Who cried and said he never knew
About the boy in pictures that we showed him
A rambler in his younger days
He knew he'd made a few mistakes
But he swore he would have been there
Had he known it
You always said that this was something that you wanted
Son it's time to meet your dad in Oklahoma

One last turn he held his breath
Till they reached the faint house on the left
And all at once the tears came rollin in
And as they pulled into the drive
The man was waiting there outside
He wiped the worry from his eyes
Smiled and took his hand
And he said

I'm the man who looks like you
Who cried because I never knew
About the boy in pictures that they showed me
Oh a rambler in my younger days
I knew I'd made a few mistakes
But I swear I would have been there
Had I known it
Never again will you ever be alone
Son welcome to your home in Oklahoma
  
Billy Gilman, he sang this very good song wonderfully.... n I really love this. the clip also...

9 Februari 2011

bout my town(2)

Sempat terkaget-kaget waktu kemarin (8 Februari 2011) mendengar berita Temanggung rusuh.. Padahal, bertahun-tahun aku tinggal di sana, Temanggung selalu damai, aman, dan sangat recommended untuk ditinggali... 

7 Februari 2011

Bagaimana kau tidak bersyukur??

Bagaimana kau tidak bersyukur??
Masih ada dua mata untuk melihat, satu hidung dua lubang untuk bernafas dan membau, sepasang telinga kanan kiri untuk mampu mendengar, dua tangan sepuluh jari untuk melakukan apa saja, sepasang kaki kanan kiri untuk melangkah dan berlari, satu tubuh yang masih bisa koordinasi...

Bagaimana kau tidak bersyukur???
Karena masih kau rasakan kebahagiaan sebab orang tuamu masih lengkap, saat kau pulang dari perantauan, mereka telah sibuk mengkaji al qur’an, yang mungkin dulu tak pernah kau bayangkan... yang kini tak pernah lagi terlihat lelah dengan pekerjaannya yang menumpuk, yang kini menikmati hidup mereka meski usia beranjak senja,, yang kini rajin ke mushala untuk mendirikan tiang agama tinggi-tinggi,,,

Bagaimana kau tidak bersyukur???
Saudaramu masih utuh, dengan hubungan yang kian teguh,, karena setiap saat kau mengetahui mereka dalam keadaan tercukupi, meski kadang sakit menggerogoti, tapi yakinlah bahwa itu adalah penggugur dosa yang sejati..

Bagaimana kau tidak bersyukur???
Di saat yang lain kedinginan karena angin malam, kau masih bisa menarik selimut untuk menutupi tubuhmu, masih bisa memasak air hangat dan membuat minuman kesukaanmu, atau hanya berkumpul dengan teman-temanmu dalam satu rumah di perantauan dan bercerita tentang masa depan dengan mereka...

Bagaimana kau tidak bersyukur??
Kau masih diberi kesempatan untuk menggali ilmu tentang kekuasaanNya, hingga kau tahu bahwa manusia jauh lebih sempurna dibanding makhlukNya yang lain, hingga kau mengerti bahwa segala hal yang terjadi dalam tubuh adalah rumit, hingga kau memahami bahwa meminum susu akan mendatangkan pahala, hingga kau tahu bagaimana menggembala sebaik Rasulullah...

Bagaimana kau tidak bersyukur??
Ketika Allah masih mengijinkanmu untuk mengkaji ilmuNya, dengan mendekatkanmu pada kebaikan, pada orang-orang yang memahami agama, pada orang-orang yang senantiasa selalu mengingatkan, pada orang-orang yang tahu bahwa apapun yang dilakukan dalam hidup ini adalah untuk beribadah padaNya, pada orang-orang yang tahu bahwa dunia tidaklah abadi, bahwa ada akhirat di sana...

Bagaimana kau tidak bersyukur???
Hingga kini kau masih diberi kehidupan, maka jangan banyak buang waktu, bekerjalah sungguh-sungguh seolah-olah kau akan hidup selamanya sampai kiamat nanti, dan berdoalah kuat-kuat seakan-akan kiamat datang esok hari...

BANGKITLAH KAU!!!!


Allah tidak akan pernah lelah menguji hambaNya. Dan manusia tidak pernah cukup dengan pemberianNya... apakah itu yang ada di pikiranmu sekarang??
Baru sekarang kau menyesal telah mengecewakan orang tuamu, baru sekarang, karena kau merasa telah terkalahkan oleh orang yang kau kagumi. Bukankah lebih baik jika kau membiarkan dia melejit? Tidakkah kau pikir bahwa dia berada di sana karena doamu? Bukankah dulu kau pernah memanjatkan doa agar Allah menjadikannya lebih baik?? Meski mungkin apa yang kau inginkan tak nampak, apa yang kau panjatkan belum terpenuhi olehNya... namun kau tak pantas menggerutu.. ini hasil dari usahamu selama ini,, bahwa kau hanyalah orang biasa,, bahwa kau tak boleh berharap lebih..
Keberadaanmu di puncak dulu, bukan semata-mata karena usahamu, itu karena pertolonganNya,, berapa sering kau lalai akan berdoa? Berapa sering kau lupa bersujud padaNya? Bukankah selama ini kau menghampiriNya hanya jika kau menghadapi kesedihan?? bukankah selama ini pikiranmu banyak kau layangkan hanya pada dia yang kau doakan terus-menerus tiap hari bahkan melebihi doamu pada dirimu sendiri, keluargamu, pun saudara-saudaramu??
Aku peringatkan padamu yang adalah aku sendiri,,, berhentilah berharap yang semu,,tetap doakan dia menjadi yang terbaik, bukan karena kau mengaguminya, doakan semua saudaramu..bukan hanya dia,,dan jangan bersedih karena semua hanya penilaian manusia,
Jangan bersedih, malah kau berhak berbahagia, bukankah Allah akan selalu memberi peringatan pada orang yang lalai?? Kau beruntung telah sadar bahwa dirimu salah,,lihatlah, di luar sana banyak orang yang salah, tapi tidak mengerti apa salahnya, bahkan tidak mengerti bahwa ia salah...
Dan biarkan dia, yang selalu kau doakan itu, menjadi pribadi yang lebih baik,,lebih bijak dalam bertindak, lebih sopan dalam berucap, pun lebih kuat imannya... hingga Allah menunjukkan kuasaNya padanya...
Bangkitlah kau, wahai jiwa yang sedah gundah, kau tak berhak bersedih, karena Allah mencintaimu,
Bangkitlah kau, bekerja dan berdoalah, niscaya Allah akan menolongmu...

doa untuknya dan mereka

“Engkau tidak akan mampu memberikan hidayah kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah mampu”
Ya Rabb, bahkan Rasulullah pun, seseorang yang begitu Engkau cintai itu, tak mampu memberikan hidayah pada pamannya. Karena memang Engkaulah Sang Pemberi Hidayah. Adakah salah jika aku menginginkan sesuatu yang lain pada yang kucintai? Hanya ingin dia jauh lebih baik dari dirinya kini. Hanya itu.
Mengajak ‘mereka’ berpikir, mengajak mereka menyadari bagaimana indah kuasaMu, bahwa hanya denganMu lah hidup mereka jauh lebih baik.
Dan kini, tanpa aku mengungkapkan rasa cinta ini, dia yang kucintai, kurasa lebih baik dari hari ke hari. Entah kebiasaan, perkataan, dan segala yang dulu kurasa biasa saja, bagiku kini lebih baik. Ataukah aku hanya menilai dari sudut pandangku saja tanpa melihat bagaimana kenyataan sebenarnya?
Ah, kini aku hanya ingin berbaik sangka saja pada semuanya. Bahwa YA! Dia lebih baik kini, lebih dekat denganMu, lebih tertata tutur katanya, dan lebih tertata hidupnya..dan Rabb, biarkan kini dia jauh lebih baik, sebagai bukti cintaMu padanya, sebagai bukti bahwa dia telah berusaha untuk jauh lebih baik. Meski mungkin, hidayah itu belum benar-benar Kau berikan padanya. Namun, di sini aku hanya bisa memohon padaMu, baikkan dia, cintai dia, dan berikanlah ‘dia’ yang terbaik untuknya. Amin.

tentang televisi


Stasiun tivi sekarang lucu... yang satu berusaha menampilkan berbagai acara bermutu dan mendidik, yang lain entah kenapa hanya menampilkan acara-acara yang berbasis keuntungan saja, asal laris mungkin.
Sore ini juga begitu, dua stasiun yang satu korporasi, berusaha untuk menjaga acaranya bermutu baik untuk anak-anak maupun dewasa. Tapi yang lain, isinya yang bermutu hanya berita, pun kadang beritanya hanya berkutat masalah kriminalitas, atau kalau tidak, berita yang sudah out of date. Ah, aneh bener.. ada juga yang ngakunya stasiun khusus untuk berita, tapi yang ada malah mengulang-ulang berita.
Saya jadi pengen tahu, ada tidak to standarisasi acara tivi? Atau hanya asal jika tivi tersebut bisa memenuhi ‘bayaran-bayaran’ tertentu, acara apapun bebas diputar?? Tidakkah mereka, para pemilik tivi-tivi itu, sadar akan bahaya akibat acara-acara mereka yang isinya hanya membicarakan orang, metode pacaran, mistik, sinetron yang penuh khayalan, syair-syair dan goyangan yang mengundang syahwat, dan semua sarana pembodohan pikir, pengkerdilan diri dan penghitam hati??
Bukan bermaksud menyepelekan tugas KPI, saya pernah membaca artikel bahwa berjuta-juta komplain datang ke KPI terkait dengan acara-acara tivi itu, tapi, ya mungkin KPI sudah bersusah payah untuk menyaring dan menyensor semua acara yang berbau tidak mendidik itu,, tapi, tahu sendirilah, masih banyak oknum yang hanya mau menikmati uang saja tanpa memikirkan bagaimana nasib orang lain. Entah yang tersiksa karena tontonan yang tidak bisa dijadikan tuntunan, ataupun yang terpuaskan oleh tontonan yang menurutnya bisa jadi tuntunan padahal sangat jauh menjerumuskan.