25 Agustus 2013

Aku Iri Lagi

Pada mereka yang mampu menjadikan waktu hidup mereka berguna bagi sebanyak-banyaknya manusia. Pada mereka yang pemikirannya bisa kemana-mana, jauh menembus awan memekakkan telinga. Pada mereka yang rela menghabiskan waktunya untuk kebahagiaan sesama. Pada mereka yang tidak pernah mengeluh. Pada mereka yang apa adanya. Pada mereka yang menyimpan dengan baik cintanya. Pada mereka yang senantiasa tampil melebihi yang lain. Pada mereka yang kemampuannya di atas rata-rata. Pada mereka yang tidak hanya merasa mampu tapi juga mampu merasa...

Sebab mungkin mereka telah lama mengenal Tuhannya. Sebab mungkin mereka mengabdikan diri sepenuh hati pada Tuhannya. Sebab mungkin mereka telah menjadikan tiap detak jantungnya, hembus nafasnya, gerak langkahnya, semua tentang Tuhannya. Sebab mungkin mereka amat mencintai Tuhannya, hingga Tuhan pun mencintainya, sepenuhnya.

DIAM

mereka takut saat saya diam. mereka takut saat saya tidak memahami sesuatu. entah bagaimana sekarang.

saya juga begitu, takut jika didiamkan. takut jika orang lain diam. salah saya kah?

dan lalu saya juga ikut-ikutan diam.

Lebih Baik Mana?

Jujur bilang tidak mampu, atau menjadi munafik karena selalu diam.

Proses

Kita semua berproses. Saya berproses, Anda juga, mereka pun begitu. Dan proses ini bukan hanya berasal dari kita dan bagaimana kita, tapi juga bagaimana lingkungan kita. Sebuah proses melibatkan orang lain, makhluk lain, dan segala hal di sekitar kita, dan tentu saja Allah, Tuhan kita.

Maka baik sekali jika kita mendukung proses orang lain menjadi baik. Bukan menghambat, bukan menyelewengkan. Meski kita hanya membantu dan mendukung proses orang lain, meski kita bukan penyebab dia menjalani proses menjadi baik tersebut, setidaknya kita telah membantu, iya kan? Bukan menghambat, bukan mencemooh.

Saya juga sedang belajar, berproses menjadi seseorang yang mampu menjadikan seseorang menjadi baik melalui prosesnya. Mari :)


23 Agustus 2013

Sejumlah Kata Tentang Abstrak

Benar-benar abstrak dan random.

saya habis nonton film 5 cm untuk yang pertama kali. dari mulai film nya sudah heboh di bioskop, sampai 17 agustus kemarin sudah tayang di tv, saya tanpa merasa kuno, baru saja kelar nonton 5 cm. dan merasa biasa. tapi overall, bagus kok filmnya. atau mungkin karena saya habis nonton film2 hollywood yang akting-nya lebih hebat dari aktor/aktris Indonesia, jadi saya biasa saja nonton 5 cm? atau karena di luar sana sedang bergejolak Mesir dan Syria sehingga hambar saja menontonnya? entahlah,..

dan saya terlalu jauh membayangkan pendakian gunung bersama teman-teman.

atau karena tadi sore bercerita tentang masa-masa SD dan SMP saya yang cukup gemilang, sehingga saya masih merasa terjebak di ruang nostalgia? ingat masa dimana mendapat nilai 100 adalah sebuah kebanggaan? ingat dimana saya bisa mendapatkan peringkat UAN yang sama dengan nilai yang persis hampir sampai koma-komanya padahal beda kelas dengan Enrico, sang juara olimpiade Biologi SMP sampai tingkat Nasional? lalu dia memperbolehkan saya mengambil piala yang lebih tinggi dari dia hanya karena dia sudah sering mendapat penghargaan -_- sungguh kesombongan di masa muda yang indah.

Enrico, entah ingat atau tidak pada kisah itu. dia mahasiswa ITB. ah, kita sering bercanda dulu. masa SMP yang absurd.

atau malah ingat ketika saya pernah menjadi salah satu anggota peleton inti patriot SMASA. habis makan dengan waktu 3-5 menit, kami diminta jalan jongkok keliling lapangan. setiap hari latihan baris berbaris untuk membawa nama baik SMA. atau ketika diamanahi jadi pengibar bendera waktu upacara hari senin di SMA, kami malah melakukan kesalahan, bendera yang berkibar, putih di atas, merah di bawah. dan lalu kami beserta teman-teman OSIS dihukum setelah upacara -_-.

anda tahu? kita semua punya cerita, punya kebanggaan. bahkan mungkin hanya menonton film saya bisa jadi kebangaan. atau bisa naik gunung, melihat matahari terbit, berfoto bersama di puncak, membagi keindahan alam di sosial media, apapun.

maka tidak salah jika saya bangga dengan masa lalu, yang seharusnya tidak hanya mentok pada nostalgia, tapi juga melecutkan semangat untuk memulai lagi. menciptakan akhir yang baru, akhir yang lebih indah.

18 Agustus 2013

aku?

aku malu karena aku hanya bisa melihat..
turut prihatin
dan masih bisa merasakan enaknya makan,
nyenyaknya tidur,
segarnya mandi pagi,
bebasnya hidup...

sementara mereka yang mungkin,
detik ini sedang berjuang mencari jasad ayahanda
di lautan matinya manusia,,,

aku malu,

12 Agustus 2013

Ungaran, Merbabu, Merapi, Sumbing, Sindoro, dari Campuranom Bansari Temanggung

Panjang banget yak judulnya :D.. but I'll not tell you the story panjang-panjang... ini dia.. pagi ini, langit biru bening sekali. angin semribit dan dingin -_-.



tapi beberapa hari lalu, saya juga sempat menangkap indahnya matahari terbit, dari tempat yang sama :D, 8 Agustus 2013


Ini foto waktu tanggal 7 Agustus 2013, sehari sebelum lebaran.. 

informasi tambahan : Agustus ini, dingin sekali, entah berapa derajat suhu pagi itu :), tapi terbayar sudah..

11 Agustus 2013

Random Thought (2)

Terus apa bedanya kalo di dunia nyata dan maya, interaksi kita hanya dengan orang itu-itu saja??

Atau, bagaimana sebenarnya, jika di dunia nyata ada pembatasan interaksi, tapi di dunia maya terjadi ngobrol berdua di tengah keramaian?

Saya juga masih terus belajar.

Sadar jika memang sedang sadar, melakukan kesalahan jika sedang khilaf.

Tapi parahnya, tetap saja membenarkan yang terjadi dari sudut pandang pribadi....


Mencintai Seperti Rasulullah

Setahu saya, Rasulullah adalah sebaik-baik teladan, yaa memang begitulah adanya, tanpa harus mengada-ada.

Bahkan tentang mencintai apapun, beliau SAW adalah sebaik-baik teladan.

Hingga semua orang di sekitarnya merasa bahwa mereka, masing-masing pribadi, merupakan yang paling dicintai Rasulullah.

Saya juga ingin begitu, mencintai semua orang, hingga semua orang yang ada, merasa menjadi yang paling saya cintai :).

Tapi, ternyata tidak gampang. Apalagi untuk model orang-orang yang gampang cemburu.. Aih, tidak perempuan tidak laki-laki... Mudah-mudahan tidak ada yang begini..

Tapi saya akan terus mencoba mencintai seperti Rasulullah. Entah bagaimana, tapi coba saja, mencintai semuanya sesuai kadarnya. Mencintai semuanya karenaNya :).

_Iya kamu bisa gitu, tapi kalo ada yg keGRan gimana???
*What's wrongg???
_Katamu kamu pengen cinta semua? Laki-perempuan kan?
*Iyalah...
_Nah, kalo nanti ada laki-laki kayak aku, yg misalnya keGRan, gimana?
*Kalo dia bener n cerdas, pasti dia cari tahu ritmeku, haisssh...
_Ya tapi kan kasian kalo dia-ya keGRan...
*IS THERE ANYTHING WRONG, THEN???
_Mmmm... takutnya, kalo dia-nya jadi cinta juga sama kamu...
*Terus??????
_Ga papa...
*!@#$%^&*()_+???

>>Dialog barusan, boleh kok di skip :P <<