30 Juni 2012

tentang beasiswa dan PD 3

Beberapa saat yang lalu, saya menemukan hasil pengumuman seleksi penerima beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa). Dalam beberapa periode, alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk memperoleh beasiswa PPA, tapi untuk periode ini, saya sedang diuji untuk tidak memperolehnya.
Beberapa teman saya yang lain juga tidak mendapatkannya (lagi). Dan ini menjadi introspeksi besar-besaran bagi kami. Namun, bersamaan dengan pengumuman beasiswa PPA dan BBM, ada pembukaan penerimaan beasiswa dari sebuah yayasan. Lantas kami berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa tersebut, setelah secara terlunta-lunta tertolak oleh beasiswa langganan kami.
Hal yang menjadi pemikiran saya terutama mengenai beasiswa PPA BBM ini adalah, ketika beberapa dari kami cukup memenuhi syarat IPK dan organisasi untuk mendaftar beasiswa, kami tertolak karena dari pihak terkait mengutamakan angkatan di bawah kami, bagaimanapun keadaan IPK mereka. Tapi itu sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah, karena bagaimanapun, kami (saya dan teman-teman) sudah besar dan harus mengalah demi kepentingan adik-adik kami. 
TAPI, ada sesuatu hal yang baru saya ketahui setelah dengan seksama saya amati angka-angka yang tertera di bagian belakang pengumuman. Ada beberapa, banyak bahkan, teman seangkatan saya yang nilainya sama atau lebih rendah sedikit dari saya, dengan jelas tertera sebagai penerima beasiswa PPA. Lalu saya berpikir, lama sekali, dari sejak saya lihat papan pengumuman, lalu shalat, lalu makan, lalu kuliah.. saya masih belum terima. Kok bisa itu terjadi..
Lalu ketika saya memutuskan untuk pulang ke kontrakan, saya diam sejenak, masih memikirkan, kenapa hal tadi bisa terjadi. Dan seketika, alhamdulillah, saya ingat perkataan bapak PD 3 Fakultas di mana saya belajar sekarang tentang penerima beasiswa yang intinya begini :
"Kalau IPK mu itu cukup, daftar beasiswa! kalau kamu itu aktivis, daftar beasiswa! Tapi kadang ada beberapa yang memang sengaja tidak kami loloskan untuk menerima beasiswa PPA/BBM karena kami tahu ada potensi dari kalian. Jadi jangan buruk sangka, kami memang tidak menerima kalian, biar kalian itu bisa mencari beasiswa yang lain yang lebih bisa mengembangkan diri kalian!!! Niat kami baik, tapi kadang mahasiswa tidak tahu dan tidak mencari tahu alasannya"
Nah! Seketika itu pula saya menjadi sumringah karena PD dan optimis, pasti ada beasiswa lain yang jauh lebih baik dibanding PPA untuk saya mencobanya.
Itu pemikiran positif saya. Sementara yang lain, ada saja yang masih terkecewakan dengan keputusan pihak penyeleksi. Lalu saya hanya bisa menyemangati agar mereka berusaha untuk mencari kesempatan beasiswa lainnya. Karena menurut hemat saya (-__-) ada beberapa kemungkinan luputnya mahasiswa dari daftar penerima beasiswa yang diharapkan :
1.     Pihak penyeleksi tau potensi yang ada pada diri kita, sehingga dengan baik hati memberikan kesempatan bagi kita untuk mencoba beasiswa lain yang lebih bonafit. Dengan kata lain, kita terlalu brilian untuk mendapatkan beasiswa itu (PD ne puolll).
2.     Berkas pendaftaran kita terselip sehingga luput dari pantauan penyeleksi. (kasihan banget...).
3.     Pihak penyeleksi mengutamakan mahasiswa lain karena kita jauh lebih tidak terkenal dibanding mahasiswa lain tsb (nasib, terdzolimi, kita doakan saja agar pihak penyeleksi segera bertaubat dan memohon ampun sama Allah, karena ini termasuk praktik nepotisme).
4.     IPK dan potensi kita memang KURANG PANTAS untuk mendapatkan beasiswa tsb (nasib juga, hanya perlu introspeksi, lebih giat belajar, lebih serius menghadapi kehidupan, lebih banyak berdoa, agar terjadi keajaiban dariNya, meski mungkin kita KURANG PANTAS).

25 Juni 2012

Keamanan Pakan untuk Indonesia Lebih Baik



Nurul Arifah (H2A 009 210)           

            Selama manusia masih memerlukan protein hewani, peternakan akan terus berjaya. Itulah kesimpulan yang dapat diambil ketika banyak terjadi diskusi antara mahasiswa dan dosen peternakan baik di saat kuliah maupun saat beberapa diskusi informal.
Memang, peternakan adalah sektor yang tidak dapat terlepas begitu saja saat kita berbicara mengenai kehidupan. data-data statistik menunjukkan adanya keterkaitan antara peternakan dengan kecerdasan manusia, antara peternakan dengan kesejahteraan manusia, dan antara peternakan dengan yang lainnya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pegiat peternakan untuk selalu memberikan yang terbaik di segala bidang yang berpengaruh terhadap peternakan itu sendiri.
Seperti banyak diketahui, bagian penting dalam membicarakan hal-hal mengenai peternakan adalah adanya segitiga emas. Segitiga emas tersebut terdiri atas bibit (breeding), pakan (feeding) dan manajemen (management).
Ketiga hal tersebut harus bersinergi agar membentuk suatu keamanan dan kenyamanan dalam peternakan yang berujung tidak hanya pada kehidupan ternak saja, tetapi juga pada kehidupan manusia pada umumnya. Satu bagian yang memberikan pengaruh terbesai yaitu sebesar 60-80% pada berlangsungnya peternakan adalah pakan (feeding).
Pakan merupakan hal penting karena selain menyita perhatian keuangan terbesar dalam industri peternakan, pakan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan ternak serta terhadap jaminan kualitas pangan hewani yang dihasilkan.
Salah satu contoh riil mengenai keterkaitan antara keamanan pakan dengan keamanan pangan adalah banyaknya kasus Bovine Spongioform Encephalophaty (BSE/Sapi Gila) di Amerika beberapa tahun silam. Berdasarkan informasi, salah satu penyebab munculnya penyakit ini adalah karena adanya pakan asal hewan seperti misalnya tepung tulang, tepung daging, tepung darah, dan tepung ikan yang diberikan pada sapi-sapi tersebut tanpa terlebih dahulu terpantau kualitasnya. Sehingga dampak yang ditimbulkan tidak hanya kerugian di farm saja karena banyaknya sapi yang menjadi gila, tetapi juga hingga ke sektor hilir yaitu menurunnya kepercayaan konsumen terhadap produk pangan hewani.
            Di Indonesia sendiri, keamanan pakan telah banyak diatur dalam berbagai peraturan, salah satunya adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik. Dalam peraturan tersebut disampaikan bahwa “Keamanan pakan produk rekayasa genetik adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya dampak yang merugikan dan membahayakan kesehatan hewan dan ikan, akibat proses produksi, penyiapan, penyimpanan, peredaran dan pemanfaatan pakan produk rekayasa genetik”.
Kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara pengimpor segala termasuk bahan baku pakan, menjadi tantangan tersendiri bagi sektor peternakan untuk lebih waspada, terutama dalam mengimpor  pakan yang berkualitas. Bahkan jika mampu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dalam segi pemenuhan pakan sehingga sektor peternakan selalu stabil dalam kualitas dan kuantitas untuk memenuhi kebutuhan pangan hewani dan dapat menjadikan Indonesia lebih baik.

24 Juni 2012

Bangkai


          Kemarin dulu, ketika saya memancing bersama bapak, angin bertiup semilir dan menyebarkan bau ular yang mati di pinggir kolam. Jaraknya cukup jauh, tapi baunya beuuhhh... posisi ular itu mati terjepit jaring-jaring sekitar kolam..kasihan, tapi ular adalah hewan yang wajib bunuh menurut Islam..
Ada lagi waktu saya praktikum Pengolahan Hasil Ternak, jatah kami membawa daging sapi yang telah disimpan dalam udara terbuka selama lima jam, untuk diuji keadaannya, masih layak atau tidak..eh, teman saya salah dengar, yang dia bawa adalah daging sapi hasil simpan selama LIMA HARI, alhasil, baunya sangat tidak sedap dicium hidung. Saya sampai ingin mengeluarkan sesuatu dari mulut saya..hmmm..
Dan pagi tadi, kembali saya mencium bau bangkai karena ayam tetangga mati di sela-sela pot tanaman dan bunga di pekarangan rumah. Entah bagaimana kejadiannya, tapi ibu mencium bau tidak sedap dan langsung mencari sumber bau, dan ayam itu akhirnya dibuang oleh tetangga saya yang lain yang baik hati, meski itu bukan ayam miliknya...
Hmmm, bangkai, apapun bentuk asalnya, pasti bau pada akhirnya. Ular yang terjepit di pinggir kolam itu, ketika masih hidup, paling hanya bau amis-amis ular. Atau, daging yang lima hari dibiarkan oleh teman saya itu, ketika masih hidup, pasti bau khas sapi (yang selalu saya suka). Dan ayam di sela pot itu, bagaimanapun wangi tanaman dan bunga-bungaan di sekitarnya semerbak, bangkai tetap saja bangkai yang pasti mengeluarkan bau.
Itu baru makhluk-makhluk kecil, ular beberapa centimeter, sepotong daging sapi, dan seekor ayam kecil umur bulanan... bagaimana dengan kita, manusia? Tidak membayangkan bagaimana seorang dengan tinggi satu setengah meter lebih, membusuk menjadi bangkai. Ular satu ekor saja membuat hidung tidak nyaman.  Sepotong daging saja sudah membuat perut saya berteriak. Bahkan seonggok bangkai ayam saja membuat pusing orang serumah. Bagaimana dengan manusia? Yang bau kentutnya saja kadang membuat geram orang satu ruangan.. bau keringatnya saja membahana membuat hidung kembang-kempis... apalagi sekujur tubuh membusuk jadi bangkai? Kalau makanan kita baik, baunya pasti tidak akan terlalu. Kalau perilaku kita baik, mungkin akan sedikit lebih wangi.. tapi siapa yang bisa menjaminnya selain Allah?
Mari kita berdoa agar selalu baik dan membaikkan. Hingga ketika kita menjadi bangkai nanti, kita tidak membuat resah makhluk-makhlukNya yang lain.. malah sebisa mungkin, kita menjadi manusia yang semerbak mewangi selepas mati.

22 Juni 2012

yang saya kira harus analisis, ternyata dari label sudah cukup.
yang saya kira akan dimarahi, ternyata malah disemangati.
yang saya kira kurang lengkap, ternyata sudah memenuhi kriteria.
yang saya kira susah, ternyata mudah.
hanya harus lebih percaya dengan kemampuan diri sendiri..

jangan pernah terlalu banyak berpikir tanpa bertindak..
jangan pernah terlalu banyak bertindak tanpa memahami, tanpa memetik hikmah..

maka berpikirlah ketika memang diperlukan,
untuk kebermanfaatan lebih lanjut,,
untuk kebermanfaatan bagi seluruh umat manusia...

karuniaNya memang yang terbaik

baru kemarin saya bercerita tentang pesimis dan optimis nya saya, hari ini saya diberi kesempatan untuk menerima sebuah jawaban yang menuntun saya pada keoptimisan yang lebih baik.

Ibu pembimbing saya bilang, semua itu tergantung mahasiswa... kalau kamu tekun, ya bisa...

dan kemudian pikiran-pikiran pesimis itu seperti menguap,
meski saya terlalu gembira, saya memohon untuk terus dikuatkan,
sehingga menjadi baik bukan karena kebetulan,

dan ketika saya sedang duduk-duduk karena kecapekan tadi siang, ibu dosen pembimbing tiba2 mengirim pesan singkat (Pendaftaran PKL sudah dibuka, senin daftar ke mas Umar)... padahal saya baru mengumpulkan draft laporan satu kali,,semoga ibu selalu sehat ya Bu,,

21 Juni 2012

karena karuniaNya yang terbaik

sederhana saja, saya hanya harus bersabar dan terus bersemangat.
hari ini, kembali dosen pembimbing PKL saya tidak bisa ditemui karena kesibukannya...

malah sewaktu di lab bertemu dengan teknisi dan beliau bercerita bahwa anak bimbing ibu sampai meneruskan laporan PKL nya selama dua periode, demi mencapai kesempurnaan...

serta merta saya curhat pada beliau, kira-kira, mampu tidakkah menyelesaikannya dalam satu bulan ini??

lalu dia sedikit menyemangati, BISA!!

saya pun semangat, tapi juga terus realistis..

kadang saya berpikir bahwa saya tidak mampu menghadapi tantangan-tantangan yang ada, dan seketika saya menjadi seseorang yang lesu, tidak bersemangat, selalu menyalahkan diri sendiri, menganggap semuanya beruntung, kecuali saya...

lalu saya murung, melipat muka, berjalan menunduk seakan semuanya menekan...dan tidak ada lagi masa depan...

lantas saya diberi kesempatan untuk menyendiri, diam dan merenungi...untuk apa saya terpuruk? orang Islam harus optimis, visioner, mengerti apa yang Tuhannya mau...bukan menjadi orang yang hanya berorientasi pada duniawi,

lalu saya menjadi optimis, saya bisa melakukan apapun, selama saya mau berusaha..saya menjadi berjalan ringan, mudah menyapa orang dengan senyum, yakin akan masa depan yang cerah, seakan seluruh alam mengamini semua permohonan baik yang saya utarakan padaNya..

lalu saya yakin, apapun yang terjadi, jika itu kurang mengenakkan untuk saya, berarti itu ujian dariNya..jika itu membahagiakan, itu karena Allah sayang...

hmmm...optimis memang joss...

saya pasti selesai menyelesaikan laporan PKL dan sidang dalam waktu yang tepat, karena karuniaNya-lah yang terbaik..

19 Juni 2012

entah dimana mulut dan hatimu


Padanya, kau katakan “Kau segalanya”
Padanya yang lain, kau katakan “Aku tak ingin kehilanganmu”
Padanya yang lain, kau katakan “Aku merasakan rasa yang indah denganmu”
Lalu padanya yang lain juga...
Hingga mungkin suatu hari,
Kau berkata pada iblis,
Juga begitu,,,
“Aku mencintaimu”
entah mulut dan hatimu dimana..

17 Juni 2012

get married

serius, dulu, ketika semester 2-3, saya pengen menikah muda...
menikah waktu kuliah,,
mendampingi suami mengerjakan skripsi,,,
bersama-sama wisuda...
ah,,parrah...

dan kenyataannya, sekarang, ketika saya semester enam, keinginan itu hilang dengan sendirinya..

serius ini...

dan ketika saya mau memikirkan ulang mengapa dulu saya seperti itu, saya telah menemukan beberapa jawaban..

pertama, karena memang dulu, ketika saya semester 2-3, ada beberapa kakak kelas yang menjalani pernikahannya ketika usia mereka 21-23 tahun, kalau dihitung-hitung, posisinya adalah seperti ketika saya sekarang, terhadap adik kelas saya angkatan 2011, dua tahun di bawah saya..dan saya menikah...

bikin mupeng kali yaaa..

apalagi, ketika itu, sedang hebohnya beberapa buku, novel serta film bertema asmara dengan sudut pandang Islam.. misalnya : Jalan Cinta Para Pejuang, Ketika Cinta Bertasbih, dan beberapa yang lain...

hmmm...sekarang,,,demi menjaga adik2 dari pemikiran seperti saya dulu, saya menunda untuk menikah dini (Lah, emang belum ada jodohnya juga kok yaa...)

hmmm..tunggu waktu lah,, kakak saya dulu ya..(saya ngomong sama siapa sih??)
belum selesai saya menceritakan kisah indah ketika Kuliah Kerja Lapangan, saya sudah menghadapi sesuatu yang lebih indah lagi : Kuliah Kerja Nyata...

bagaimana tidak indah dan menarik, saya yang orang Gunung (Temanggung), harus mengikuti sebuah pelatihan kehidupan dalam Kuliah Kerja Nyata di pesisir Pantai Utara Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Sayung, Demak..

selama dua hari ini, saya mengikuti pembekalan KKN dari Universitas..
dari sana, saya menemukan banyak teman baru, satu angkatan di UNDIP..
ada juga teman-taman reguler 2 yang sudah berumur, dan mengikuti KKN kali ini..

ada untungnya juga memiliki kawan2 yang berumur itu, jadi ada yang membimbing dan 'ngemong'...
Koordinator Desa saya juga sedikit lebih dewasa dari saya,,
Koordinator Kecamatan juga, satu tingkat di atas saya...

hmmm..semoga semuanya dipermudah dan saya menjadi jauh lebih kuat ketika harus hidup di wilayah pesisir...

15 Juni 2012

bagaimanapun, jagalah hati.

ketika kemudian kita tahu ada seseorang yang menjaga hatinya selalu,
kecewalah kita tentu..

atas hati yang tak pernah terjaga,
atas hati yang kerap berlebihan dalam meminta,
atas hati yang sering menginginkan yang tak nyata...

ketika semua menjadi nyata di kemudian hari,
pada manusia yang tidak pernah hadir di benak diri..
terlukalah ia tentu..

atas sebuah rasa yang tak sempurna,
atas sebuah rasa yang masih melayang terbang,
atas sebuah rasa yang belum pernah ada dan terpaksa...

maka bagaimanapun,
hati itu,
perlu penjaga,
bukan dengan sesamanya,
ia perlu penjaga,
yang sempurna memiliki...

hingga tak ada kecewa,
tak ada luka...

13 Juni 2012

Lihat, Dengar, Rasakan



Dia Telah Berdiri, Coba Berlari
Tak Pernah Dia Jelang Hidup Yang Inginkan
Kilau Hari-hari Dan Birunya Langit
Terhapus Rasa Indah, Terpejam Oleh Lelah
Dalam Lelahnya Mata Nikmat Dunia Menjelma
Sejenak Dia Berharap Malam Tanpa Batas
Bunda Selalu Tanamkan Jangan Pernah Meyerah
Jalani Dan Panjatkan, Kelak Syukur Kau Ucapkan
Pada Diri Nya Ku Mohonkan
Mudahkan Hidupnya, Hiasi Dengan Belai-Mu
Sucikan Tangan-tangan Yang Memegang Erat Harta
Terangi Harinya Dengan Lembut Mentari-Mu
Buka Genggaman Yang Telah Menjadi Hak Mereka 

Sheila on 7

for somebody out there

for somebody out there,
for somebody I never know..
for somebody that always pray for my wellness..
for somebody who's maybe you...

I just want to say thank..
thank you for reading
thank you for watching
thank you for making a good thought..

for somebody out there,
for somebody I never know..

may Allah let us meet..
in a very best time..
in a very well bless from Him..

12 Juni 2012

dicuri teman

Tanjung Benoa, May 24th 2012...

Standar Molases untuk Ternak-tgs SPMP 2012


Nurul Arifah H2A 009 210
Standar Molases untuk Ternak

            Molases adalah limbah utama industri pemurnian gula. Menurut SNI 01-1679-1989 definisi molases atau tetes tebu adalah hasil samping pabrik gula, berupa cairan kental berwarna coklat kehitam-hitaman, berbau khas, berasa sepat manis, sebagai produk dari proses pemisahan terakhir gula kristal dari masakan tebu (Saccharum officinarum L) tanpa penambahan air dan bahan lainnya.Kandungan nutrien pada molases antara lain protein kasar 3,1 %; serat kasar 0,6 %; BETN 83,5 %; lemak kasar 0,9 %; dan abu 11,9 %.
            Molases dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Cane-molasses, merupakan molasses yang memiliki kandungan 25 – 40 % sukrosa dan 12 – 25 % gula pereduksi dengan total kadar gula 50 – 60 % atau lebih. Kadar protein kasar sekitar 3 % dan kadar abu sekitar 8 – 10 %, yang sebagian besar terbentuk dari K, Ca, Cl, dan garam sulfat; (2) Beet-molasses merupakan pakan pencahar yang normalnya diberikan pada ternak dalam jumlah kecil (Cheeke, 1999; McDonald dkk., 2001).
            Kadar air dalam cairan molases yaitu 15 – 25 % dan cairan tersebut berwarna hitam serta berupa sirup manis. Molases yang diberikan pada level yang tinggi dapat berfungsi sebagai pencahar, akibat kandungan mineralnya cukup tinggi. Molases dapat diberikan pada ternak ayam, babi, sapi dan kuda. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian molases pada ransum ternak ruminansia adalah sebanyak 5 % yang terdiri dari jagung, dedak padi, tepung ikan, rumput gajah secara nyata dapat meningkatkan bobot badan. Akan tetapi penggunaan lebih dari 5 % akan berdampak negatif, yaitu berkurangnya peningkatan bobot badan karena energi pakan yang dihasilkan terlalu tinggi.
            Molases sering dimasukkan ke dalam ransum sebanyak 2 sampai 5 % untuk meningkatkan palatabilitas pakan. Molases dapat berfungsi sebagai pellet binder yang dalam pelaksanaanya dapat meningkatkan kualitas pelet. Penggunaan molases pada industri pakan dengan level diatas 5 – 10 %, molases dapat menyebabkan masalah, karena kekentalan dan terjadi pembentukan gumpalan pada mixer. Molases juga dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk sejumlah industri fermentasi.
            Contoh dari penggunaan molases dalam ransum pakan yaitu melalui pengolahan pakan UMB (Urea Molasses Block) yang merupakan sumber protein (Non Protein Nitrogen), energi dan mineral yang banyak dibutuhkan temak. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan urea molasses block antara lain molasses sebagai sumber energi, pupuk urea sebagai sumber nitrogen (protein) dan bahan pengisis berupa dedak padi,gandum, bungkil kelapa, bungkil biji kapuk, sebagai bahan pengeras dipakai bentonit, tepung batu gamping dan sebagai bahan tambahan dipakai garam dapur dan mineral campuran.

            SNI 01-1679-1989 Menetapkan 3 jenis mutu tetes tebu sesuai standard internasional dari United States Standards for Grades of Sugarcane Molasses yaitu mutu A (Fancy), mutu B (Choice) dan mutu C (Standard). Syarat mutu untuk tiap jenis mutu berdasarkan kadar gula total diberikan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Pembagian mutu menurut SNI
Jenis Uji
Persyaratan
Mutu A (Fancy)
Mutu B (Choice)
Mutu C (Standard)
Kadar gula total sebagai invert (min.)
60,0
52,0
47,0
*Ukuran dalam % (bobot/bobot)
Sumber : SNI  01-1679-1989

           
Sementara itu, standar lain yaitu dari Amerika adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Syarat persentase kepadatan Brix, total gula, abu dan total sulfit
Mutu
Kepadatan Brix (min.)
Total Gula (min.)
Abu (maks.)
Total sulfit (ppm)
Rata-rata
Limit
Rata-rata
Limit
Rata-rata
Limit
rata-rata
Mutu A
79
78,5
63,5
63,0
5,00
5,25
200
Mutu B
79
78,5
61,5
61,0
7,00
7,50
250
Mutu C
79
78,5
58,0
57,0
9,00
10,00
250
SStd
< 79,0
N/A
< 58,0
N/A
> 90,0
N/A
> 250
Sumber : United States Standards for Grades of Sugarcane Molasses, 1959.
            Pengujian mutu dilakukan dengan cara pengambilan sampel dari setiap tangki/container dalam tiap partai barang dengan menggunakan pipa berdiameter dalam 2,54 cm (inch) dengan panjang sekurang-kurangnya dapat menyentuh dasar tangki. Pipa dibuat dari bahan yang tidak mempengaruhi ataupun bereaksi dengan tetes tebu (misal pipa pvc) dan tidak lentur. contoh dari tiap tangki dikeluarkan dari pipa kemudian dicampur menjadi satu wadah dan diaduk sehingga merata.
            Beberapa uji yang diterapkan berkaitan dengan pengujian mutu molases adalah uji penentuan gula total, gula mereduksi dan gula sukrosa dalam tetes tebu (molases) menurut cara Lane Eynon. Semua keterangan uji tersebut dijelaskan secara terperinci dalam SNI 01-1679-1989. Selain itu juga dilakukan uji terhadap kandungan zat terlarut (derajat Brix) serta kandungan abu sulfat. Penentuan derajat Brix menggunakan prinsip kandungan zat padat terlarut ditentukan dengan penentuan berat jenis tetes tebu kemudian dikonversikan ke dalam derajat Brix mempergunakan tabel Brix.
            Selain uji secara kimiawi, standar pengendalian mutu juga ditentukan dengan flavor (palatabilitas), warna, dan kerusakan. Flavor dibagi menjadi tiga yaitu good flavor, reasonably good flavor, dan fairly good flavor. Warna dan kerusakan dibagi menjadi empat yaitu klasifikasi A, B, C dan Sub standar.
            Tetes tebu dikemas dalam bentuk curah. Penyimpanan dan pengirimannya dilakukan dengan menggunakan tangki/container yang bersih yang dapat menghindarkan kerusakan akibat fermentasi dan reaksi kimia lanjutan.

Sumber :
SNI  01-1679-1989
United States Standards for Grades of Sugarcane Molasses, 1959
www.ilmupeternakan.com

Pengemasan dan Penyimpanan UMB-tugas SPMP 2012



Urea molases block merupakan pakan tambahan (suplemen) yang harganya relatif murah, disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan protein, mineral dan vitamin, karena bahannya yang terdiri atas molasses, urea, dan bahan-bahan lain seperti misalnya dedak padi dan mineral. Pemberian urea dalam pakan harus diimbangi pemberian karbohidrat siap digunakan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi untuk mengubah urea menjadi protein. Di dalam pemberiannya, urea diberikan bersama-sama dengan pemberian mineral dan vitamin yang dibutuhkan domba penggemukan dalam bentuk urea molasses.
Untuk menjaga kualitas Urea Molasses Block ini, diperlukan adanya pengemasan dan penyimpanan yang baik. Pengemasan bertujuan untuk mencegah penurunan nilai, melindungi dari pengaruh kontaminan, menjaga estetika tampilan bahan pakan, serta mempermudah penyimpanan dan distribusi. Bahan pengemas yang biasa digunakan dalam pengemasan Urea Molasses Block adalah kantong plastik transparan tebal berwarna bening. Prosedur pengemasannya adalah setelah selesai proses produksi, urea molasses block dimasukan ke dalam kantong plastik, diberi label,  dan diikat rapat agar tidak mudah terkontaminasi.
Penyimpanan merupakan faktor penting untuk mempertahankan kualitas pakan agar tetap layak dikonsumsi oleh ternak. Dengan penyimpanan yang baik, maka kerusakan akibat bakteri dan jamur dapat dihindari. Cara menyimpan urea molasses block adalah dengan menyusun beberapa Urea Molasses Block setelah dikemas dengan menghindarkannya dari kelembaban tinggi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyimpanan urea molases block adalah sebagai berikut:
1.        Pengolahan bahan harus sempurna.
2.        Adonan pakan yang dibuat melalui proses panas harus didinginkan untuk menghilangkan uap air.
3.        Setelah dingin, segera dilakukan pengemasan menggunakan kantong plastik dan ikat dengan kencang untuk menghindari pencemaran bakteri dan jamur.
4.        Kemasan disimpan ditempat yang kering dengan aliran udara baik.

Kualitas standar Urea Molasses Block adalah berwarna cokelat matang, beraroma khas molasses, terasa asam, manis, gurih serta bertekstur remah. Sementara Urea Molasses Block yang sudah terkontaminasi, menimbulkan bau dan bentuk fisik yang kurang baik karena bahan-bahan yang menyusun merupakan campuran karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Kontaminasi tersebut menimbulkan wujud seperti warna belang atau berbintik putih, bau busuk atau tengik, rasa sangat asam, serta bentuknya menggumpal, basah dan berlendir. Hal tersebut dapat terjadi jika pengemasan tidak dilakukan dengan baik, seperti misalnya kurang rapat dalam mengikat plastik kemasan sehingga terkontaminasi secara langsung melalui udara. Atau dapat juga terjadi karena kesalahan dalam penyimpanan seperti kelembaban terlalu tinggi akibat tempat yang digunakan maupun akibat penumpukan yang terlalu banyak sehingga menyebabkan kontak antar kemasan dan mengakibatkan kelembaban tinggi dan mudah diserang jamur, bakteri, maupun mikroorganisme lainnya.

Sumber :
Pemberian Urea Molasses oada Ternak Domba Penggemukan. FEATI BPTP JAWA BARAT. http://jabar.litbang.deptan.go.id
Teknologi Pengolaha Pakan Sapi. BPTU Sapi Dwiguna dan Ayam. Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, Palembang.

9 Juni 2012

bertindak, dan tidak banyak cakap

Memang bukan hal yang baik ketika kita menilai orang lain hanya dari tampilan luar. Lebih-lebih di zaman seperti ini yang menjadikan hampir semua orang yang mengenal teknologi menjadi sosok yang hobi mengaktualisasikan diri..

Ada jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Atau bentuk teknologi internet yang jauh lebih mampu memberikan kesempatan bagi manusia untuk menunjukkan siapa dirinya : BLOG.

Yang saya perhatikan akhir-akhir ini, lewat teknologi tersebut tentunya, bahwa fenomena ratapan menjadi hal yang biasa. (semoga tulisan ini tidak menambah ratapan-ratapan dunia maya yang telah merajalela). Bahkan, mereka (atau kita?) dengan terang-terangan mengungkapkan isi hati dan isi pikiran dengan kata-kata yang sejatinya kurang pantas diucapkan oleh mereka (atau kita?) yang mulia..

Mengikuti perkembangan seseorang di jejaring sosial, memang tidak akan banyak menjadikan kita mengenal orang tersebut. Namun, mau tidak mau, karakter seseorang pasti terbaca dari tulisan-tulisan yang dibuatnya, apalagi jika tulisan tersebut secara rutin diterbitkan..

Yang paling menyesakkan adalah ketika melihat para laki-laki meratap di dunia maya. Mencurahkan isi hati dan kepala. Mengatakan marah secara sengaja. Mengungkapkan cinta secara cuma-cuma. Padahal dalam pelaksanaannya, kosong semata. Tidak berlebihan rasanya ketika saya menganggap laki-laki tersebut sedikit cemen.


Karena sosok laki-laki terbaik setelah Rasulullah, menurut saya adalah ayah. Seburuk apapun, sisi terbaik ayah jauh lebih baik dari laki-laki manapun. Karakter ayah yang banyak bertindak dan tidak banyak cakap, cukup menjadi referensi utama bagi saya.

Hmmm...

terimakasih INTERNET, BLOG, FACEBOOK, dan TWITTER yang telah banyak menunjukkan tingkat kebijaksanaan dan kejantanan seseorang lewat kata-kata.




6 Juni 2012

Jangan risau

pandanglah ke bawah ketika kau merasa lebih...
masih ada banyak yang di sana,,membutuhkan kita...

pandanglah ke atas ketika kau merasa terpuruk..
bahwa kau pasti mampu mencapainya lagi..

berbeda itu pasti, bukan diada-adakan..

kau pun unik, kau pun cantik, kau pun menarik..
dan kau punya sesuatu yang tak mereka punya..

tidak cukupkah Allah yang selalu ada?
tidak cukupkah Allah yang selalu mengingatkanmu tentang semua?

tersenyumlah,
bukan agar kau cantik,
tapi karena kau memang cantik..

jangan bersedih..
kau sendiri bukan karena tanpa teman,
tapi karena kau berbeda untuk memberi warna..

berpikirlah baik,
karena kau mengagumkan!

jangan risau,
Allah tahu semua tentangmu..
Allah jadikan semua baik untukmu..
Allah pasti baik!


bapak dan ibu

the number one for me

2 Juni 2012

gambar KKL-Bali

 menyempatkan waktu berkunjung ke Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Bali.. Jembrana..


lalu berlibur,,tepatnya...mempelajari budaya bali dan memperhatikan ciptaanNya, di Bali..
salah satunya..
tanah Lot..

yang lainnya..nanti lah,,yaa...

sedikit cerita

biarkan saya curhat di sini,,,,bukan untuk sok eksis,,,
hanya ingin mengungkapkan sesuatu agar tidak mengganjal di hati dan pikiran sehingga menyebabkan saya sakit perut karena HCl yang terlalu banyak beredar di lambung...dan juga semoga bisa menginspirasi..;)

begini,hari ini,,,beberapa teman saya sudah memulai penelitiannya untuk menulis skripsi..
saya?
masih galau dengan laporan PKL, laporan KKL, laporan praktikum lainnya...sebutkan saja sekaliah : ruminologi, kultur jaringan, standar pengendalian mutu pakan, industri pakan, ilmu tilik ternak, ekonomi perusahaan peternakan, serta persiapan pembekalan KKL...pun dengan urusan organisasi yang cukup menyita waktu...

sementara kawan-kawan saya sudah dapat memprediksi kapan mereka lulus, saya hanya mampu tersenyum dan terus optimis bahwa saya akan lulus dalam waktu yang tepat, meski mungkin tidak terlalu cepat seperti teman-teman...

Hmmm...sering orang tua di rumah sms, menanyakan bagaimana kabar...saya bisa menjawab semua baik-baik saja..

pun saudara saya bilang,,,"Anak Peternakan bisa lulus 4 tahun kan,ya?"
saya jawab "Bisa, Pakde,, 3,5 tahun juga bisa.."
"Kamu bisa?"
"Hmmm...hhehe,,insyaAllah pakde,,doakan saja.."

hmmm...

saya terus menjalani hidup penuh irama...
menyesuaikan dengan keadaan..
tidak ingin tergerus rasa malas..
tidak ingin lalai karena amanah yang begitu mencekik..

Allah tahu perjuangan hambaNya,,
Allah juga tahu hambaNya yang tidak berjuang...

saya dan Anda???
bagaimana??
sejauh mana perjuangan kita??
mari,,

I'm having

I'll try
to not think..
but I feel,,
I'm having a brain...

I'll try,,,
to not feel..
but I think,,
I'm having a heart..

or..
may I try to not doing..
but in fact..
I'm having two hands..

I try to not facing...
but in fact
I dare...

Ooooo..
so far You are..
if I think it become...

so near You are...
if I do strong in feel...

I'll try to not think what I'm feeling..
I'll try to not feel what I'm thinking..
It's just because of ...

yet I'm not having,