15 September 2014

Mari Kita Bersama

Kau mungkin akan bertanya terus tentang bagaimana keadaanku dan kabarku akhir-akhir ini. Aku tidak akan banyak mengabarkan. Karena itu tidak begitu penting. Dan karena jika aku mengabarkan apa-apa tentang diriku, aku pasti akan banyak bertanya tentang bagaimana juga keadaanmu? Bagaimana?

Marilah kita bersama, membangun cerita kita masing-masing. Tanpa harus berbanyak orang lain tahu. Tidak juga masing-masing dari diri kita tentang diri kita masing-masing.

Aku mungkin akan menjadi asing di matamu, ah,, bukan hanya kamu, tapi orang-orang lain selainmu juga. Ya, tidak apa-apa, bukankah terasing di mata manusia adalah tidak apa-apa selama kita tidak asing di mataNya?

Aku mungkin akan dicurigai kepada siapa aku menjauh? Bahkan mungkin orang-orang terdekatku juga akan merasakannya.. Tapi mari kita lihat bersama. Jika aku menjauh dari 'sesuatu' tapi aku mendekat padaNya, adakah hal itu patut dipersoalkan?

Aku hanya sedang ingin memperbaiki hubunganku denganNya. Hingga apa-apa yang aku inginkan, termasuk 'sesuatu' sepertimu, akan Dia pilihkan dengan cara terbaikNya, akan Dia datangkan dari arah terbaikNya. Hingga apa-apa yang aku inginkan memang sesuai dengan kebutuhanku. Aku tidak ingin memperbudak diriku dengan terus menerus penuhi keinginanku yang mungkin tak sejalan denganNya. Aku tidak ingin menjadikan diriku sehina diriku dulu.

Maka marilah kita bersama, menyendiri tanpa ada yang tahu kenapa. Marilah kita bersama, mendekat padaNya lewat jalan yang kita tempuh sendiri. Hingga Dia memperkenankan kita bertemu, di jalanNya. Dengan siapapun.