28 Desember 2012

semoga kita bukan mereka


Mereka berbincang mengenai surga, mengenai amal-amalan baik yang membuka pintunya, mengenai bermacam hal...
Namun, kadang tanpa mereka sadar, mereka membicarakan yang di luar mereka,
Bahwa hanya mereka yang terbaik yang akan merasakan surga.
Bahkan orang di luar mereka, mencium bau surga pun tak akan mampu...
Mereka bilang, pakaian takwa adalah pakaian yang selalu mereka kenakan..
Mereka bilang, orang-orang di luar mereka hanya pelaku kesia-siaan...
Mereka bilang macam-macam, bahwa hanya mereka yang shalih, tidak dengan yang lain...

Mereka pasti bukan orang shalih. Mereka pasti orang sombong..

Semoga kita tidak termasuk di dalam mereka itu...

Adakah kita tahu, siapa saja yang Allah jamin surga atas kita?

Siapa yang tahu?

Maka tersenyumlah pada semua.

Bahkan Nabi kesayangan kita rela melumatkan nasi selembut mungkin untuk beliau suapkan pada seorang Yahudi buta di tengah pasar yang selalu memperolok beliau...

Seberapa berat kita menarik kedua ujung bibir kita untuk saudara kita?

Surga itu dipenuhi oleh orang-orang yang berwajah berseri-seri...

25 Desember 2012

mengagumi secara parsial

aku mengagumimu,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengaguminya,
mengagumi mereka.....

secara parsial.

karena kau,
dia,
mereka,
pasri punya kekurangan...

maka kupastikan kau begitu padaku,
dia padaku,
mereka padaku,

bukan apa-apa..

karena ini penting untuk kesehatan dan pertumbuhan.

percaya kau?

22 Desember 2012

BLOG INI BUKAN TEMPAT CURHAT

saya sedih,
karena harus merasa yg tidak-tidak...
biarlah ya,
biarlah orang lain merasakan apa yang seharusnya mereka rasa...
dan saya tidak ingin terlalu peka..

biarlah ya,
biarlah mereka berkata apa saja..
dan saya hanya ingin ikut mendengar...

biarlah ya,,
biarlah saya merasa apa yang seharusnya saya rasa,
tanpa dengan keji meminta-minta...

biarlah ya,,
inilah saya,
maka bukan karena orang lain,

hanya ingin selalu,
dan selalu karenaNya...

saya terlampau peka dalam merasa,
maka saya kembalikan padaNya...

hingga hari itu tiba,
saya pun pasti sendiri...

ah,

biarlah ya...

10 Desember 2012

JADILAH CERDAS!

sering, kalau di akhir tahun begini,, saya mencium bau busuk perpolitikan!

ya, saya memang selalu menjadi pembela dari salah satu calon yang maju di pemilihan pimpinan mahasiswa..

tapi sejauh ini, saya diajari untuk bermain sehat,
mempromosikan calon dengan apa adanya...
memang selalu kebaikan-kebaikan yang ditunjukkan..
(namanya juga kampanye, masa mau menunjukkan keburukan, itu bunuh diri namanya!!)

TAPI...
yang sering jadi masalah adalah,
ketika lawan mulai membuat panas dengan berbagai macam cara mereka...

sering, mereka dengan gamblang mengatakan, bahwa kami selalu mengkotak-kotakan..menggolong-golongkan...
dan menuduh atau menimbulkan kesan bahwa kami hanya bekerja untuk golongan kami...
dan ketika kami berusaha menjadi 'anak baik' yang merangkul semua, kembali kami dituduh macam2..

saya curhat?
memang!

sudah bosan saya dengan ketidakmautahuan mereka...
(mungkin seperti mereka bosan dengan kehadiran kami..)

tapi lihatlah!!
selama ini apa yang ternyata mereka lakukan...

oke, mereka mungkin tidak main golongan,
tapi mereka main PEMBODOHAN!!!

asal bukan dari golongan kami, mereka terima-terima saja...

padahal kalau memang ingin menjadi lebih baik dari apa yang kami lakukan, ya jadilah cerdas dengan tidak melakukan hal-hal seperti itu,,,

saya memang tidak menjadi korban kedzaliman mereka secara langsung,,,
tapi teman-teman saya jelas menderita...

ada yang secara tidak begitu jelas terlihat, menganggap teman-teman saya tidak profesional dengan cara menghindarkannya dari bermacam-macam tugas...
ada yang secara gamblang menyatakan teman-teman saya tidak kompeten...
hingga mereka memberikan tugas pada kawan mereka, yang entah kompeten atau tidak, tapi jelas itu sudah harus dikerjakan oleh teman-teman saya...

saya tidak kemudian menuntut mereka untuk memahami kami, tidak...
karena mungkin, kami memang cukup sulit untuk mereka pahami..:)

kami hanya minta, khususnya saya sendiri, untuk mereka mampu menjadi cerdas!!

apa salah kami sebenarnya?
padahal teman-teman saya (yg katanya dari golongan kami), sudah berusaha seprofesional mungkin...

hufth...

saya masih mendukung salah satu calon!

7 Desember 2012

just want to talk about them to myself

I never know him
never talk a lot with him

oh, them actually...

I never know them.
never talk with them
never understand much bout them

but what I know is
that they're good
they're better,,,

and this what I'm feeling and doing
is all about Him above...

not for them,
not about them,
not for us,
not for me actually..

it's all about Him..

5 Desember 2012

hanya perlu kau rasa

biarkan aku menghujam ke dalam
tanpa pernah kau sapa di luaran
tanpa pernah mampu kau hirup wangiku
bahkan tanpa pernah kau pandang di bawah mentari

biarkan aku bersembunyi,
bukan untuk tak kau temukan,
hanya ingin tidak berterusterang
bahwa aku ingin ada tanpa harus kau lihat dan dengarkan

hanya perlu kau rasakan...

4 Desember 2012

lalu tentang hujan

kadang aku ingin menitipkan sesuatu pada angin,
untuknya membawakan ke atas,
menembus awan-awan...
dan turun bersama hujan...

untuk menyuburkan
dan tumbuh menyebar...

hingga semua orang tahu,
sesuatu itu tentangMu..

lalu tentang hujan
yang sering membasahi

aku juga ingin menitipkan sesuatu..
untuknya membawa ke dasar..
menembus butir-butir tanah..
dan lalu menyuburkan..

untuk tumbuh menyebar
dari dalam

hingga semua orang mengerti,
sesuatu itu tentangMu..

masih tentang hujan 2



...hujan itu indah, karena pelangi setelahnya...
"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat." (QS Fathiir 27)

...hujan menghidupkan...
"dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal" (QS Al Jaatsiyah 5)

...hujan itu nikmat!...
"Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam." (QS Thaaha 53)

...hujan untuk makhluk hidup.
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?" (QS As Sajdah 27)

...hujan itu menyuburkan...
"Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik." (QS Luqman 10)

...hujan dengan perumpamaan...
"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan" (QS Ar Ra'd 17)

...hujan untuk berpikir...
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya." (QS Ar Ruum 24)

...hujan itu, air yang amat bersih...
"Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih," (QS Al Furqan 48)

...hujan itu menyehatkan...
"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS An Nahl 11)

...hujan sumber kehidupan...
"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (QS Al Hijr 22)

dan masih banyak lagi tentang hujan yang mempesona mata dan hati...
mari buka kitab kita, mari mensyukuri hujan..;)

masih tentang hujan 1

punya Al Quran digital itu enak!
bisa searching macam-macam, sesuai kebutuhan...
dan pasti langsung mak jleb cesss...;D
dan kali ini, saya sedang mencari-cari tentang hujan di dalam al Quran, apapun bentuk kata-katanya, yang penting yang baik-baik dan mengandung kata HUJAN!!

...hujan untuk perumpamaan...
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat." (Q.S Al Baqarah 265)

...hujan mensucikan, menguatkan dan meneguhkan...
"(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)" (QS. Al Anfaal 11)

...hujan untuk rizki...
"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (QS Al Baqarah 22)

...hujan adalah penggembira...
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS Ar Ruum 48-49)

...hujan yang berkelindan...
"Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai." (QS Ibrahim 32)

hujan itu baik!

saya masih percaya bahwa ada banyak waktu mustajab untuk berdoa.
Hujan salah satunya.
maka saya selalu berdoa agar dijaga untuk tidak menggerutu ketika derasnya hujan tercurah dari langitNya..
meski kadang ada kesal di hati, tapi yuk mari, melatih diri untuk berdoa agar tidak menggerutu saat hujan turun..
sedikit cerita, kontrakan saya dilanda banjir kemarin.. hujan yang turun saat itu memang sangat deras hingga jarak pandang pun hanya beberapa meter ke depan..dan menembus atap kontrakan hingga air menggenang setinggi mata kaki di dalam ruangan ;(
tapi, saat kontrakan dilanda banjir kemarin, saya sedang berada di lab sehabis praktikum dan membantu mencuci peralatan lab milik ibu dosen...
ketika itu pun saya sedikit cemas karena belum makan siang dan benar2 merasa asing karena terjebak di lab yang hanya ada larutan bahan kimia, ditambah hape hampir mati karena kehabisan daya...aih, suram...

dannn..lebih suram lagi ketika tiba-tiba ada SMS masuk memberitakan kondisi kontrakan yang kebanjiran,,,

tapi tiba-tiba, sedikit bersyukur karena di lab juga aman-aman saja, hanya perut yang terus keroncongan (aih, sedikit sekali saya bersyukur, masih mending juga, masih menggerutu pula!)

tapi...

ah, apa inti tulisan ini??

percayalah bahwa hujan yang turun itu membawa rahmat,
hujan itu membawa kehidupan..
membawa pengharapan!!
maka lihatlah tiap tetes hujan yang turun...
dan berdoalah untuk yang baik2!

"Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." (Al A'raaf 57)

sebuah

kau maya ketika nyata menggebu
ada lubang lagi di sini,
yang harus segera kau perbaiki...

menangiskah seharusnya?
tidak,
lihatlah, rasakan Tuhanmu kini..

terlalu jauhkah lagi?

mendekatlah pelan,
Ia pasti mendekapmu..

berbisiklah lirih,
Ia selalu mendengarmu...

bahkan kadang ketika kau merengek
dengan airmata yang penuh
Ia besar selalu...

kau dan kau,
aku tetaplah aku,
dan Ia tak pernah terganti...

biarlah saja,
dengan detak yang terus ada ini,
sadarku kau maya,
nyata pun entah..

3 Desember 2012

ini bahan twit tentang #AdabBicara ;)


      1.       Tadi habis ikut kajian ttg #AdabBicara dan saya banyak belajar
      2.       Pesan ustadzah : pastikan pembicaraan kita selalu baik #AdabBicara
      3.       Bicaralah dg suara yg DAPAT DIDENGAR, tdk tll lirih/keras #AdabBIcara
      4.       Mengulangi pembicaraan agar jelas #AdabBicara
      5.       Menghindari perdebatan n saling bantah meski qt di POSISI BENAR #AdabBicara
      6.       Tenang dan tdk tergesa2 dlm bicara #AdabBicara
      7.       Menghindari perkataan jorok #AdabBicara
      8.       Menghindari memaksakan diri n banyak bicara #AdabBicara
      9.       Tidak menggunjing / mengghibah #AdabBicara
     10.   Mendengarkan pembicaraan OrLa, jgn memotong pembicaraannya #AdabBicara
     11.   Jangan memonopoli pembicaraan #AdabBicara
     12.   Menghindari perkataan kasar n menyakitkan #AdabBIcara
     13.   Tidak mencari2 kekeliruan pembicaraan orang lain #AdabBicara
     14.   Ketika diperlukan, bicaralah #AdabBicara
     
....hasil Jalsah Ruhiy, 3 Desember 2012 di Masjid Kampus UNDIP, sore tadi ;)

26 November 2012

biasa


Saya adalah orang biasa,
Yang ketika lapar, sembuh dengan kenyang
Yang ketika dingin, sembuh dengan kehangatan
Atau ketika sepi, sembuh dengan ditemani...

Lalu kadang,
Menjadi dewasa dengan menasehati,
Merasa bodoh sehingga terus mencari dan berusaha mengerti,
Merasa kurang dan segera menambah untuk lebih baik...

Atau bahkan,
Sering merasa tidak pantas dalam mengemban sebuah tugas,
Padahal mampu,
Dan ketika dimotivasi,
Terus percaya diri dan bangkit untuk menyelesaikan tugas itu...

Atau...
Gugup ketika ada sesuatu yang serba salah,
Tertawa ketika ada yang lucu dan menggembirakan,
Mudah tersentuh oleh sebuah kejadian...

Yang menandakan bahwa saya bukan hanya orang biasa,
Tapi juga wanita..

Adalah ketika ada sesuatu yang menarik,
Saya kadang ribut sendiri...
Atau ketika ada yang memperhatikan,
Saya kadang malu sendiri...
Atau ketika ada yang kurang mengenakkan,
Saya kadang bercerita...sendiri maupun bersama..
Atau ketika ada lawan jenis yang menarik,
Saya kadang tertarik...

Ya, saya biasa, dan saya wanita

11 November 2012

between marriage and death


Bulan-bulan ini, saya lebih banyak main perasaan daripada pikiran dan fisik. Meski juga tidak berarti porsi dua hal terakhir sedikit...
Karena bulan-bulan ini adalah bulan-bulan pernikahan dan kematian..
Di desa saya saja, waktu tanggal 26 oktober 2012 yang bertepatan dengan Idul Adha, ada rencana pernikahan dari sahabat kecil saya, tetapi malah pada hari itu juga ada berita kematian dari tetangga saya yang lain.. Maka kurasan perasaan itu bercampur baur...
Ada lagi, beberapa minggu sebelum tanggal 26, kakak kelas, tetangga, rekan kerja kakak, teman saya, ataupun di jalan-jalan, banyak yang mengadakan pesta pernikahan tanda berakhirnya masa lajang mereka... dan juga tidak sedikit yang mengibarkan bendera putih tanda berakhirnya masa hidup seseorang.. teman satu angkatan saya, kena mal praktik dokter dan meninggal, ada lagi yang mengalami kecelakaan di jalan, ada juga orang-orang tua dari teman-teman saya yang menderita sakit dan berujung pada hari akhirnya...
Saya dan teman-teman selalu sumringah saat undangan pernikahan sudah jauh-jauh hari kami terima dan kami sudah heboh mempersiapkan diri untuk hadir... Namun tidak jarang tiba-tiba tertohok karena berita mengejutkan dan menyedihkan tentang kematian yang menimpa seseorang yang cukup dekat dengan kami... Maka fluktuasi perasaan itu amat sangat terasa, dan kami harus pintar-pintar berekspresi,,melatih diri untuk menempatkan ekspresi di waktu yang tepat..
Dan ujung-ujungnya adalah, saya dan teman-teman selalu berpanjang-panjang dalam membicarakan perkara pernikahan, tentang kostumnya, tentang makanannya, tentang pasang-pasangan, tentang semuanya... karena memang pembicaraan mengenai pernikahan adalah perkara yang mudah dimulai dan sulit diakhiri... SEMENTARA, sekali saja mendengar berita kematian, kami langsung diam tanda berpikir, membicarakan sebentar dan seperti buru-buru mengakhiri dan mengalihkan pembicaraan...
Entahlah, memang sudah fitrah, membicarakan kebahagiaan memang membuat bahagia... membicarakan kesedihan akan membuat kita sedih... PADAHAL, kita akan lebih banyak mengambil hikmah dari pembicaraan tentang kesedihan, oh, tidak, lebih-lebih tentang kematian..
Karena persiapan yang harus benar-benar kita siapkan, sesungguhnya bukan hanya untuk pernikahan (yang semoga hanya sekali seumur hidup), bukan hanya tentang menyiapkan sebaik-baik diri untuk sebaik-baik pasangan hidup. Persiapan yang sungguh-sungguh harus kita lakukan benar-benar adalah persiapan kematian : apakah kelakuan kita hidup di dunia ini sudah cukup untuk menyelamatkan kita di alam selanjutnya nanti??
Wallahua’lam bishowab

7 November 2012

help the other, Allah helps you

tadi pagi saya ikut seminar teman saya, tepatnya, teman satu tim..
lalu siangnya saya harus merevisi makalah seminar untuk diajukan minggu depan..
tapi, motor saya dipinjam adik kelas ke Boyolali katanya..
dan saya harus pulang ke kos untuk merevisi makalah,
lalu ngeprint,
lalu mencari dosen pembimbing untuk acc makalah,
lalu menjilid makalah,
lalu mencari dosen panitia seminar utk tanda tangan makalah,
lalu distribusi makalah ke dosen pembimbing (lagi),
lalu ke dosen penguji untuk memberi tahu sekaligus distribusi,,,
semua saya lakukan dengan jalan kaki
karena hal itu sungguh luar biasa saya rasakan
mengingat tiap kemana-mana tinggal putar gas..
dan medan kampus UNDIP Tembalang itu naik turun,
jadi terasa berat

dan tapi, alhamdulillah,

awalnya saya khawatir tidak akan bertemu dosen pembimbing, hari itu..
tapi waktu pagi, beliau menjadi pembimbing dan hadir di seminar teman satu tim saya,
jadi pagi itu saya bertemu beliau,
lalu siang menghadap lagi untuk acc makalah, tanpa diperiksa, langsung acc (tapi saya maluuuu)
biarlah..
lalu saya berjalan ke arah fotokopian untuk memperbanyak dan menjilid,
tiba-tiba ada teman saya mengendarai motornya,
maka saya meminta tolong padanya,
dan di fotokopian, saya tunggu sebentar,
dan semuanya lancar-lancar saja..
yang membuat sedikit resah adalah,
saya harus bertemu dengan dosen penguji,
waktu itu tidak ada di kantor.
dan saya memutuskan untuk pulang sejenak,
melepas penat dengan makan siang (menu : pempek)
itupun dengan saya meminta saudara saya (yang lain) untuk menjemput saya di kampus,
dan ADA jemputan..

sorenya saya kembali lagi ke kampus,
untuk asistensi,
saya mampir sebentar ke kantor dosen penguji saya,
harap2 cemas ada atau tidak..
ternyata suaranya sudah menggema,
dan ADA!!!
langsung saya utarakan maksud saya, langsung juga beliau menjawab YA..

lalu langkah saya semakin ringan.
untuk sore nya saya melakukan asistensi
lancar-lancar saja (juga)
dan ketika pulang, saya sudah tidak harus jalan kaki (lagi)
motor saya telah kembali,
dan lancar-lancar saja semuanya..

bukan sombong atau pamer,
tapi kadang, (bahkan lebih baik diseringkan)
tolonglah orang lain,
meski kita membutuhkan barang yang kita punyai saat itu,
tolonglah dulu orang lain,
siapa tahu dia jauh lebih membutuhkan.
maka urusan saudara kita itu pasti akan lebih mudah dengan pertolongan kita,
meski sedikit..
dan urusan kita tidak akan terlalu rumit,
pasti ada saja penolong yang dikirimNya,,,
entah kemudahan,
entah tiba-tiba ada yang datang,
entahlah,
Dia memang ajaib,
dan saya suka..

need to meet you soon

I
realize that you're so close...
but
sometimes,
or always,
I'm confuse to describe..
that you're so far away..

but then I feel
I need to meet you soon,
as soon as possible...

ah,,,
Allah makes us be two..
and I never wish I were somewhere else nearby you..

I'm here now,
not waiting for your coming

I just want to
I just need to
meet you soon..
and tell anything...

do I miss you?
not so..
I do (not) miss you.

even with my statement,
I am confuse..
but I'm telling
to myself
that this time

I need to meet you soon..

No, He said.
or maybe Not Now, as He said..

27 Oktober 2012

bercanda, tapi serius kok..


(Mulai baca tulisan ini dengan Basmallah, semoga tidak ada setan yang ikut-ikutan membisikkan sesuatu di telingamu)
Masa iya saya harus mengatakan pada Anda untuk mau dan bersedia menjadi pendamping saya, menjadi pemimpin saya, menjadi rujukan pertama di saat saya bimbang mengambil keputusan, menjadi yang pertama saya lihat ketika saya bangun tidur, menjadi yang sering saya buatkan minuman ketika Anda pulang kerja, menjadi yang selalu saya utamakan dalam meminta ijin untuk bepergian, menjadi...ayah bagi anak-anak saya????
Seharusnya Anda yang meminta saya, kan?
Tapi kalau kenyataannya nanti Anda terlalu lama, ya mau tidak mau, saya akan maju duluan..aih, tapi, jangan lah, mana kejantanan Anda??
Dan, saya juga, sampai sekarang, tidak mengenal, Anda itu siapa...????
Yang saya yakini, kita akan bertemu di suatu hari di suatu kota...
Atau mungkin sekarang, saat Anda membaca tulisan ini, Anda dan saya sudah saling kenal?
Atau bisa jadi, kita hanya akan bertemu satu kali dan langsung ada getaran-getaran mencurigakan yang harus segera di-iya-kan dan Anda menjadi-menjadi yang saya sebutkan di awal tadi?
Kita tidak pernah tahu, kapan kita bertemu..
Ah, Anda, makhluk tersempurna dan terbaik yang pasti akan ada di waktu yang tepat..
Saya tidak galau, sungguh, karena Anda-lah laki-laki terbaik itu..yakin saja...;-)
(untuk laki-laki yg sedang membaca ini, akhiri pembacaan tulisan ini dengan Istighfar, jangan GR ya!)

24 Oktober 2012

refreshing di sawah

saya percaya bahwa tanaman mengerti hati kita. jika kita baik-baik terhadapnya, ia akan menghasilkan yang baik terhadap kita.. itulah kenapa orang tua saya menjalani liburan-liburan masa tuanya di sawah...
dulu ketika mereka semua bekerja satu minggu penuh, mereka bersama-sama dan mengajak kami sekeluarga untuk mengurusi tanaman-tanaman di sawah..itu ketika saya masih tinggal di rumah..
tapi sekarang, bapak sudah pensiun, ibu masih bekerja dan saya sudah jarang pulang ke rumah,.,,tapi mereka masih setia menjadi petani, berlibur di sawah...

saya masih suka ke sawah, ada cabai, tembakau, padi,jagung, dan lain-lain...

makanya sangat dilematis bagi saya, untuk nantinya tidak bekerja di gedung-gedung, tetapi membantu para petani memajukan wilayahnya dengan ilmu yang saya miliki nantinya...biarlah saya begini.. yang penting bermanfaat, bukan??

Curahan Segalanya


Takkan kulupa, masa-masa indah penuh warna ditengah keluarga
Saat bermanja, atau saat lara menerpa kita
Itu tak mengapa
Kepada mereka curahan sgalanya
Karena kita satu saudara, penuh canda dan tawa
Karena kita saling menjaga dalam suka dan duka
Karena kita belahan jiwa tempat berbagi rasa
Karena kita saling setia begitu selamanya
Hembusan angin mengajak riuhnya pepohonan bagaikan tarian
Burung kecilpun terbang tinggi berkejaran riang
Itu pun tak apa
Seperti mereka terasa bahagia
Karena kita satu saudara, penuh canda dan tawa
Karena kita saling menjaga dalam suka dan duka
Karena kita belahan jiwa tempat berbagi rasa
Karena kita saling setia semoga selamanya

*taken from Curahan Segalanya by Sherina Munaf

17 Oktober 2012

wanna say something bother me..


Kadang saya ragu untuk meneruskan kuliah saya...
Padahal selama ini yang saya tahu, saya adalah orang yang tidak pernah mengeluhkan perkuliahan di sini.. sementara teman-teman lain, sampai semester enam kemarin pun, masih sering mengutarakan ketidaksinkronan otak dengan hatinya saat sedang memenuhi tugas sebagai mahasiswa fakultas peternakan dan pertanian...
Ada yang masih belum nge-fill saat kuliah di peternakan karena hati ada di jurusan komunikasi, ada yang di jurusan psikologi, ada yang di jurusan ilmu politik.. tapi tidak dengan saya yang hampir tidak pernah mengutarakan perasaan-perasaan aneh saya berada di peternakan, meski kadang terlintas pikiran untuk pindah jurusan (tapi lebih sering saya menutupinya dengan terus menenangkan diri untuk lebih bersyukur dan tidak menuntut macam-macam...)
Dulu, saya sangat ingin jadi researcher di manapun, tapi kemudian, jika saya bayangkan posisi saya sebagai researcher, saya akan sangat sedikit berinteraksi dengan manusia, padahal saya sangat ingin selalu bercengkrama dengan sesama...
Lalu, pernah saya bercita-cita jadi desainer, tapi ternyata desain saya biasa-biasa saja..
Atau, cita-cita lain untuk menjadi dosen..tapi kemudian, saya menyadari bahwa suara saya cempreng-cempreng tidak enak didengar dan kemampuan saya menjelaskan sesuatu, selalu terasa rancu, saya bahkan kasihan terhadap mahasiswa yang menjadi anak didik saya, takutnya, mereka hanya memandang saya mampu sebagai diri saya sendiri, tanpa mampu mencerdaskan orang lain...
Atau cita-cita menjadi seorang penulis,, yah, ini masih terus saya kembangkan, tapi saya jadi ragu, kan saya anak peternakan yang nantinya jadi Sarjana Peternakan, masa mau jadi penulis???
Banyak sekali cita-cita saya yang mulia, tapi selalu terbentur (atau leih tepatnya saya benturkan dengan berbagai kemungkinan), sehingga yang terjadi adalah keputusan-keputusan tidak elegan yang saya ambil dan menghasilkan sebuah aksi berupa ketidakseriusan dalam mengerjakan apapun..;(
Maka kesimpulan sementara yang dapat saya ambil dari kegalauan ini adalah bahwa, SAYA KURANG BERSYUKUR... sehingga semuanya terasa menutupi jalan saya untuk lebih maju..padahal jika saya IKHLAS menerima dan terus BERSYUKUR, saya (pasti) akan mendapatkan hal-hal berlebih, mungkin kemudahan-kemudahan, atau bahkan hanya sekedar ketenangan ati dalam menjalani hidup ini...
Maka, bagi siapapun yang membaca curhat saya ini, selalulah ingatkan saya untuk selalu ikhlas dan bersyukur, sekaligus sabar menghadapi apapun yang ada,,
Hingga saya semangat lagi untuk meneruskan tugas-tugas berkaitan dengan akademik saya yang sudah di penghujung senja ini...;)

14 Oktober 2012

keep clean

sudah banyak cerita tentang fakta yang membuktikan bahwa, menjaga hati itu ya memang untuk Allah,,
dan saya memang kurang sepakat dg lagu Yovie n The Nuno yang

"Biarkan aku menjaga perasaan ini, menjaga segenap cinta yang telah kau beri...
engkau pergi, aku takkan pergi, kau menjauh aku takkan jauh..
sebenarnya diriku masih mengharapkanmu..."

*tapi bukan berarti saya ngece lagu ini nggak banget atau gimana, hanya kurang sepakat saja : just in my opinion..

gimana ya,, saya juga lagi belajar nih tentang hal beginian,,,
tapi melihat fenomena beberapa orang yang dulu, dengan yakinnya dia akan berjodoh dg seseorang, ternyata kini mengucap janji dengan yang lain...hehe..

maka mari, bareng2 belajar untuk menjaga hati, menjaga dengan benar2, bukan menjagakan untuk seseorang,, (agak sussaaaah memang, tapi, pasti bisa!), menjaga hati untuk dijagakan Allah..serahkan sepenuhnya padanya, agar nanti, kita hanya mengucap janji pada pilihanNya,,

*only self talked, jangan diambil serius gitu, nggak sepakat juga gak apa2 kok, santai ya..;P

8 Oktober 2012

bukan membalas hujatan, hanya ingin mengingatkan


Ada seseorang, yang setahu saya, dia lumayan paham soal agama. Tiba-tiba menuliskan sesuatu tentang Rohis yang sedikit menyinggung perasaan saya yang merupakan anak rohis..;). Intinya, beliau menyampaikan kalau sudah lama, anak rohis it, kebanyakan tidak mengerti bahasa arab, tidak  paham terhadap kedudukan bahasa, sehingga mengartikan sesuatu seenaknya.
Tidak masalah saya pikir, ketika hal tersebut hanya ada di pikirannya dan menuntun beliau untuk mencarikan solusi. Tapi yang sedikit mengusik adalah, bahwa beliau menuliskannya agar semua temannya mengetahui (termasuk saya) mengenai permasalahan anak-anak rohis. Namun lebih dari itu, bukan hanya permasalahan ini yang kemudian akan diketahui setelah seseorang membaca tulisannya, karena yang lebih lanjut adalah, bahwa mereka yang mengetahui permasalahan tersebut, kenapa memilih untuk tidak membenahi?
Kalau memang infonya sudah lama bahwa rohis memiliki masalah seperti itu, kenapa orang-orang terdahulu yang seperti beliau (termasuk beliau juga), tidak kemudian mengambil peran untuk membenahi sistem di dalam tubuh rohis?? Kemana saja??
Sekarang begini, lebih baik mana, muslim yang tidak begitu paham bahasa arab, tidak mengerti kedudukan bahasa arab, tetapi sekali mengetahui dalil tentang perintah dan larangan Allah, langsung melaksanakan syariat sembari terus belajar ATAU muslim yang sudah paham betul ilmu agama, sudah nglotok pengetahuan mengenai bahasa Arab dan segala hal tentangnya, tetapi tidak sama sekali menerapkan syariat dengan baik, bahkan cenderung menyalahkan keadaan tanpa ada upaya membenahi??
Semoga kita semua berada dalam ketetapan iman padaNya, saudaraku..;)

berjuang melawan kantuk


Hari ini, menyempatkan diri untuk berkunjung ke perpustakaan universitas karena kondisi perpustakaan fakultas yang masih direnovasi (selain memang ingin jalan-jalan sambil refreshing mencari bahan tulisan). Dan di sini, pengunjung dominan adalah mahasiswa baru, yang masih pakai pakaian hitam putih. Tidak penting memang bagaimana kondisi dalam perpustakaan ini, karena tidak seramai perpustakaan fakultas..
Tapi yang menjadikannya menarik adalah, ketika ada dua mahasiswa berseragam hitam putih, putra putri, duduk berdekatan. Searah jarum jam sebelas dari arah saya duduk (makanya saya jadi tahu apa yang mereka kerjakan). Mereka hanya mengerjakan tugas bersama, itu saja. Tapi karena saya sedang duduk sendirian, hal itu menjadikan saya mengingat masa lalu...
Ahahaha...jaman SMP yang lalu, kami juga sering menjumpai muda-mudi tersipu-sipu duduk bersebelahan, mengerjakan tugas bersama sambil membicarakan masa depan.. Lalu tiba-tiba seminggu kemudian saya tahu mereka bermusuhan satu sama lain... Ah, entahlah, sampai sebesar ini pun, cinta monyet itu selalu menghiasi.
Bahwa suka-sukaan satu sama lain tanpa landasan yang jelas, meski sudah berumur kepala dua, sama saja merupakan tindakan kekanak-kanakan..saling marah-marahan ketika ‘pasangan’ tidak mau menuruti permintaan, telepon berlama-lama karena kangen, sampai berebut saling menyilahkan untuk menutup telepon terlebih dulu yang malah menambah waktu percakapan makin lama... iiihhh...
Bukan saya jumawa dengan merasa aman-aman saja, karena bisa jadi, kalau saya tidak hati-hati, hal semacam itu akan menimpa saya dalam kondisi yang serba rumit. Aih, tapi saya selalu berdoa pada Allah untuk dipertemukan hanya dengan orang-orang baik, agar kami mampu untuk saling menasehati, baik kini maupun suatu hari nanti. Agar tidak terjadi suka-sukaan yang seolah-olah sejati itu..
Nice day at WiPi...*makalah seminar sudah deadline, tapi saya selalu mengantuk.-_-

29 September 2012

Ada tugas dari seorang guru...


Pernikahan, antara Kepentingan Pribadi dan Dakwah
Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani)
Sejatinya, menikah adalah sebuah prosesi untuk menyatukan dua keluarga yang berbeda. Bukan hanya menyatukan dua orang yang saling mencintai. Lebih dari itu, menikah merupakan penyatuan dua pribadi yang berbeda, meski saling mencintai, menyatukan dua keluarga besar, meski nyatanya sendiri-sendiri. Karena menikah adalah hal seperti itu, maka segala pertimbangan harus dipikirkan dengan matang. Menikah tidak diputuskan dengan melihat, merasa cocok, dan ya, saya bersedia.. Menikah memerlukan proses yang tidak main-main untuk mengenal seseorang yang terjamin akhlaknya, mengetahui keadaan keluarganya, hingga siap mengucap janji sehidup semati. Maka kadang, pertimbangan-pertimbangan yang baik memang membutuhkan waktu cukup panjang.
Tidak cukup hanya sampai di situ saja, tidak cukup hanya pertimbangan pribadi dan keluarga saja. Pertimbangan lebih jauh-terlebih bagi yang sudah mengenal kata dakwah-adalah mengenai dakwah itu sendiri. Bahwa sabda Rasulullah tentang calon pendamping yang baik akhlaknya, bukan hanya berdasar pada pertimbangan pribadi. Dengan calon pendamping yang baik secara akhlak, menjadi harapan awal masih adanya kata dakwah dalam keberlangsungan pernikahan, karena setidaknya, ada barakah Allah dalam ikatan tersebut.
Semua yang kita lakukan, kembali kepada niatan awal kita. Jika menikah karena untuk memiliki seseorang yang telah menjadi idaman, insyaAllah keinginan terebut tercapai, tapi ya hanya sampai di situ saja. Namun jika niat kita karena Allah, maka itulah yang kita dapat, kita mendapat segala yang akan Allah berikan pada niat kita. Bahwa mungkin saja, begitu banyak barakah yang akan didapat. Bahwa mungkin saja, pendamping kita memiliki rupa yang biasa, tetapi tiap kita memandang, ada kebahagiaan karena tidak mungkin ada yang iri. Bahwa mungkin saja, anak-anak kita nanti begitu memenuhi ruang tamu, dengan penghasilan kita yang sebegitu-begitu saja, tetapi ketenangan selalu meliputi. Bahwa mungkin saja, kedudukan keluarga yang akan kita bentuk nanti biasa-biasa saja di mata manusia, tetapi cinta Allah meninggikan kita sewajarnya. Bahwa mungkin kita merasa terhimpit, tetapi Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya hingga barakah itu semakin tidak pernah sempit.
Maka, antara pribadi dan dakwah, agaknya kita akan lebih bijak jika memilih karenaNya dalam dakwah. Meski berat, semoga kita termasuk dalam golongan yang mempertimbangkan sesuatu dengan baik. J