10 Oktober 2011

galau

Mereka telah banyak menuai keberhasilan,
Tentang bagaimana pelan-pelan membunuh kecintaan beberapa pemuda terhadap keyakinan yang hakiki.
Tentang bagaimana menumbuhkan penghalalan bagi segala cara berpikir dan bertindak..
Bagaimana tidak?
Keyakinan itu bernama Islam, dan kebanyakan pemuda Islam seakan lupa dengan jati diri..
Jika dilihat secara luas, Islam tidak hanya mengatur bagaimana beribadah, bagaimana menjaga hubungan dengan Tuhan, bagaimana menjadi seseorang yang saleh/salehah..
Tapi lebih dari itu, sungguh lebih jauh dari itu..
Islam bahkan mengatur
hubungan kita dengan tetangga,
hubungan kita dengan mereka yang belum berhak kita pikirkan,
hubungan kita dengan orang-orang di luar agama,
tentang demokrasi,
tentang pernikahan,
tentang makanan halal,
tentang menaati orang tua,
tentang pendidikan,
tentang politik,
dan banyak lagi...
tapi, banyak lagi juga yang kurang mengerti tentang semua ini, meski saya pun masih sedikit-sedikit mengertinya...
tapi, saat ini, amat banyak yang lebih bangga memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari.. Sekuler.. yang bisa berujung pada atheisme..
seakan selalu profesional, agama hanya dianggap ritual..
bertanding, belajar, makan, rapat tanpa berdoa, padahal ada Tuhan yang selalu mengawasi tidak hanya pada saat kita beribadah,..
atau dengan senang hati, berbangga diri telah memiliki pasangan hidup macam suami istri, padahal belum ada ikatan resmi..
atau,, seperti tidak pernah mendengar atau mengetahui nasehat2 indah.. tidak mau mengikuti sunnah nabi karena menganggapnya kuno..
atau, menjadi begitu ketakutan ketika melihat geliat umat Islam beranjak bangkit..
*...sebuah kegelisahan karena sering dipandang ‘aneh’..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar