10 Oktober 2018

Mandiri Emosi dan Sosial

Hari ke 7

Awal mendapat tantangan Melatih Kemandirian, saya menuliskan list tugas bagi Fathan, tapi ternyata semuanya masih berkenaan dengan diri Fathan sendiri. Ada empat poin dalam list yang saya buat, toilet training level 1, memakai sandal jepit, makan sendiri, dan membereskan mainan. Tapi lalu, setelah mendapat materi camilan di tengah-tengah masa menjalani tantangan, ada poin yang lebih penting untuk diajarkan pada Fathan. Yaitu tentang mandiri emosi dan sosial.

Beberapa kali saat Fathan bertemu sepupunya yang sama-sama laki-laki dan ternyata lebih 'gagah' dibanding dia, Fathan selalu merasa kalah. Didorong, dia menangis mencari saya atau Bapaknya. Rebutan mainan, dia teriak minta tolong pada saya atau Bapaknya. Beberapa waktu lalu saya turun tangan menolong karena sepupunya main tangan dan membahayakan. Tapi pada beberapa waktu, saya pikir seharusnya dia sudah bisa belajar membela diri. Kalau ingin mempertahankan mainan, ya harus kuat, pikir saya.

Yang saya amati dari 'selalu hadir'-nya saya dalam mengatasi beberapa masalah Fathan, menjadikan dia selalu ingin ditemani. Yaa nggak papa sih, toh saya Ibunya. Tapii, saya menganggap kemampuan mandirinya sedikit berkurang. Kemarin-kemarin ketika saya tinggalkan dan dia bersama Mbah atau Bapaknya, dia biasa saja, merengek sebentar di awal, selanjutnya asyik bermain. Begitu pula ketika ditinggal Bapaknya kerja, dia santai saja sama saya. Tapi karena beberapa hari ini saya dan suami banyak waktu bersama, dia seperti mengharuskan kami berdua ada terus di sampingnya. Bapaknya ke kolam, ditangisi sampai kejer, padahal ada saya. Saya ke toilet untuk buang hajat juga digedor-gedor, padahal sudah bersama Bapaknya.

Hari ini masih gagal saat melatih dia mandiri emosi dan sosial. Dibandingkan dengan sepupu-sepupunya, Fathan kurang bisa dititipkan pada saudara yang jarang bertemu. Selalu hanya sebentar, langsung mencari saya atau Bapaknya. Sepertinya ini memang 'kesalahan' kami, terlalu sering membersamainya haha. Karena kondisi saya yang masih kuliah, kadang kami di Semarang, beberapa hari, lalu pulang ke Temanggung, lalu ini beberapa hari di Banjarnegara. Fathan terlalu banyak gonta-ganti orang dekat. Dan saat sudah dekat, harus pergi lagi. Bismillah lah, saya tidak mau memaksa, tapi ingin mengajarkan dia untuk mampu cepat beradaptasi pada orang dan lingkungan baru, serta menjadikan dia pribadi yang lebih berani membela diri.


#Harike7
#Gamelevel2
#Tantangan10hari
#MelatihKemandirian
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar