22 Mei 2013

Pura-pura Tuli


Kembali lagi dalam turbulensi diri. Ketika kita dihadapkan pada kenyataan untuk selalu dan selalu berkarya, kita malah dikembalikan pada pemikiran-pemikiran, untuk apa sebenarnya karya kita?
Dan lalu kita menjadi ragu untuk melangkah, padahal sejengkal lagi, kita akan menapaki tangga kesuksesan, yang itu berarti, kita akan semakin menanjak... tapi, yang terjadi adalah, keraguan yang menyelimuti, yang menghambat kita untuk maju dan terus melangkah.
Jika keraguan itu ada karena kita takut pada Tuhan yang sepertinya akan menjauh jika kita terus melangkah, itu wajar. Dan sebaiknya memang berhenti, atau melangkah melewati jalur lain, atau mungkin berbalik arah untuk memulai dengan lebih baik lagi. Namun, jika keraguan itu datang hanya karena kata-kata manusia, berpikirlah sejenak, sembari tetap melakukan.. Dan jika kata-kata manusia itu terlalu memekakkan telinga dan telah menjadi penghalang bagi kita untuk melangkah, padahal langkah kita adalah langkah yang sudah sesuai dengan perintahNya dan utusanNya, maka teruslah melangkah, berpura-puralah menjadi tuli, tidak mendengar tiap kata yang menjadi bahan cibiran dari manusia..
Berpura-puralah tidak mendengar apapun kata manusia lain tentang kemungkinan-kemungkinan kegagalan diri kita.. dan ketika kita terus melangkah, menapaki tangga-tangga kesuksesan, kita akan sampai pada puncak tertinggi bersama ridhoNya, dan entah dimana letak manusia-manusia yang hanya bisa berkata-kata itu :D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar