1 Mei 2013

Mati Karena Hobi


-judulnya nyeremin ya?-|-ah, enggak kok-|-baca dulu tulisannya ya! =)-|

Tiba-tiba terlintas saja di benak saya, tentang judul di atas. Karena sejauh ini, saya memang telah menyaksikan, mendengar, dan tapi belum mengalami, kematian karena hobi. Bukan karena sebenarnya, tapi kematian saat menjalankan hobi..
Menariknya, ada yang memang hobi tersebut baik, ada pula, dan lumayan banyak, yang merupakan hobi yang buruk bahkan sangat buruk.
Beberapa mungkin mengenal Steve, si pemburu hewan liar dari negeri seberang. Beliau tewas pada saat memburu hewan liar, ikan pari. Pun entah benar atau tidak, tentang kematian pemburu hewan liar di Indonesia, Panji, yang dikabarkan tewas ketika berburu. Ada lagi, Simoncelli, yang tewas saat mengendarai sepeda motornya, di arena balap pula.
Lalu yang lain, berbagai macam kisah. Ada yang tewas setelah melakukan (maaf) hubungan suami istri tidak dengan istrinya, di area pemakaman, setelah dirawat di rumah sakit beberapa lama. Atau, ada pula, yang tewas setelah menenggak minuman keras oplosan, atau mengkonsumsi narkoba. Atau bahkan mati karena putus asa dengan cara gantung diri atau terjun bebas..
Ada pula, yang meninggal dalam keadaan kecelakaan di atas sepeda motor, setelah melakukan hobinya, kebiasaannya berdakwah. Atau meninggal di depan mahasiswa saat mengajar. Atau meninggal saat mencari nafkah di sawah dalam keadaan sendiri. Atau wafat saat mendaki gunung, meninggalkan cerita yang amat memilukan..
Ah, entahlah, tapi, kita pasti diambil sesuka Allah, sesukaNya dimana saja, kapan saja, dan dalam keadaan apapun, tanpa pernah kita tahu.
Lalu, adakah hubungannya dengan mati karena hobi?
Tentu ada. Bisa jadi, hobi itu akan benar-benar membentuk diri kita. Yang hobi bermain sepak bola, bisa saja sebutannya sebagai pemain bola. Yang hobi naik gunung, bisa saja sebutannya pendaki. Yang hobi belajar, boleh jadi panggilannya sang pembelajar. Atau yang hobi berdakwah, bisa jadi sebutan orang-orang di sekitarnya adalah pendakwah. Yang menyeramkan adalah, ketika seseorang sangat hobi berjudi, tidak sedikit manusia di sekelilingnya memanggil dia penjudi. Atau yang hobi merampok, mencuri, mencopet,, kebanyakan memiliki julukan perampok, pencuri, pencopet.. atau bahkan ada pula yang hobi berbohong, kebanyakan orang memanggilnya tukang bohong.
Dan julukan atau pribadi akibat dari hobi itu, sudah pasti menjadi amat sangat suka dilakukan oleh si pemilik pribadi. Dan seringnya, kebiasaan menjadi hal yang melekat dan sangat sulit dihilangkan dari seseorang.
Dan jika sudah melekat kuat, sepanjang hidup, adakah kita tahu, kapan hidup ini akan berakhir? Adakah jika hobi, kebiasaan, pribadi kita buruk, kita masih mampu memastikan kita dapat berubah menjadi baik?
Maka saya juga sedang belajar, untuk memiliki hobi, melakukan kebiasaan, yang semakin mendekatkan diri padaNya. Hingga jika mati nanti, bukan hanya mati karena hobi sia-sia, tapi kita, mati karena hobi yang mendekatkan kita padaNya.
*sedang mencoba menasehati diri sendiri, mari :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar