4 Januari 2013

syukur yuk! *lagi


Saya ingin ceritaaaa
(lagi)
Karena selama ini saya merasakan perbedaan yang amat sangat signifikan,
Lagi-lagi tentang kesyukuran yang tidak pernah henti atas nikmatNya berupa apapun..
Karena, terutama di semester ini, saya galau terus-terusan, mulai awal semester hingga akhir semester ini...

Diawali dengan pengisian KRS yang bikin bingung, karena saya sadar saya sudah semester akhir dan pasti akan sangat aneh jika saya terus memaksakan diri saya mengambil 24 SKS penuh, dan akhirnya saya hanya mengambil 13 SKS dengan satu mata kuliah perbaikan dan satu mata kuliah ulangan, selebihnya mata kuliah baru (Komunikasi Jurnalistik, Seminar, dan Skripsi)..

Mata kuliah perbaikan itu, Kewarganegaraan, karena saking jengkelnya saya dapat nilai C, maka saya ulang,, sementara ada satu lagi mata kuliah lain dengan nilai C, sudah saya ulang, dapat C lagi, ya sudahlah...biarkan ia menghiasi transkrip saya nanti ;). Saya harus kuliah PKn bersama adik-adik kelas angkatan 2011 yang ternyata kocak luar biasa!!!

Lalu mata kuliah ulangan (ini yang membuat saya galau jujur).. adalah Praktek Kerja Lapangan.. karena yang membuat saya harus mengulang adalah saya sendiri...saya harus mengulang bukan kegiatan Praktek Kerja Lapangannya, tetapi hanya sebatas laporannya,,, itu saja, tapi saya galau sepanjang semester enam... KOK BISA?? Karena saya tidak segera menemui dosen pembimbing PKL yang baik hati untuk meluruskan nasib kuliah PKL saya... malah saya menyibukkan diri dengan yang lain yang jelas-jelas tidak boleh diprioritaskan, maksudnya, harusnya saya segera membereskan laporan PKL saya ketimbang mengurusi yang lain..>,<.. sampai akhirnya, semangat membereskan itu muncul di akhir semester,, (atau lebih tepatnya, saya paksa untuk muncul, agar tidak berlama-lama).. tapi saya masih tetap saja galau karena yang harus saya hadapi setelah laporan tersebut beres, bukan hanya printer dan tukang fotokopi, tapi dosen pembimbing saya yang entah masih bersedia menerima atau tidak... penggalauan ini tidak main-main, karena menyita ketenangan saya, menyita jatah nikmatnya makan, menyita waktu berpikir cerdas, menyita konsentrasi, hingga semuanya serba salah... TAPI, alhamdulillah, tertanggal 3 Januari 2013 (meski amat sangat terlambat), saya menelepon dosen pembimbing dan mendapat sambutan yang luar biasa hangat dari beliau, intinya, beliau masih menerima saya dan nasib PKL saya, hari senin esok saya akan menghadap (mohon doa)..

Lalu, yang saya nikmati adalah kuliah Komunikasi Jurnalistik dimana saya dan teman-teman diharuskan membuat majalah, dengan tema terserah kami... mungkin tugas ini memberatkan, untuk sebagian yang lain, tapi bagi saya, tugas majalah benar-benar sebagai ajang belajar, karena saya memang menyukai dunia jurnalistik dan edit mengedit gambar.. alhamdulillah saya banyak belajar karena ditugasi sebagai lay outer, meski masih amburadul, saya jadi tahu betapa beratnya seorang layouter, karena harus membuat tampilan majalah semenarik mungkin, dan dia adalah ujung tombak sebuah media, karena sepengetahuan saya, meski isi majalahnya tidak karuan membicarakan apa, asal lay outnya bagus, orang pasti tertarik terlebih dahulu, dan bisa jadi jaminan untuknya mau membaca lebih jauh...begitu.

Dan untuk kuliah yang lain, menyadarkan saya bahwa saya sudah semester afkir di sini.. Seminar Usulan Penelitian yang cukup menegangkan, alhamdulillah telah saya lewati dengan lancar.. lalu Skripsi, yang mengharuskan saya berkutat dengan syarat-syarat penelitian. Baik pra maupun pelaksanaan...dan semakin menyadarkan saya bahwa sudah tidak saatnya lagi bermain-main..

Karena sepanjang semester enam ini, saya pernah berpikir, untuk apa saya kuliah.. bahwa dalam perjalanan kemanapun, saya melihat ada banyak penjual koran, pedagang asongan, petugas penyapu jalan, mobil doremon penyedot WC, tukang fotokopian, penjual makanan di pinggir-pinggir jalan,, betapa mereka menikmati pekerjaan mereka tanpa harus pusing-pusing memikirkan kuliah..tanpa harus merasa terkejar-kejar tugas, tanpa harus memikirkan bagaimana menghadapi dosen dengan segala konsekuensinya... kan lebih enak begitu saja, sudah pasti ada kerjaan,,tidak seperti mahasiswa semester akhir semacam saya ini, tidak pasti hidupnya. Berangkat kuliah hanya dua kali sepekan, selebihnya suka-suka saya...TAPI, hal itu saya tepis jauh-jauh,, lalu saya kembali kepada catatan-catatan mengapa saya harus kuliah... lalu saya ditemukan dengan berbagai macam kondisi yang alhamdulillah bisa memunculkan semangat saya untuk kembali menjadi mahasiswa seutuhnya..

Ketika saya mengurusi penelitian di Kendal, saya bertemu dengan bapak-bapak dan ibu-ibu dinas (yang adalah lulusan Peternakan dan Kedokteran Hewan),,mereka berseragam, baik dalam melayani, dan serasa tenang dalam kehidupan mereka karena ilmu yang telah mereka peroleh dulu... Ada bapak dokter hewan yang sedang menangani kucing sakit yang dibawa pemiliknya ke kantor, betapa ilmu yang beliau tuntut amat berguna bagi kehidupannya, bagi orang lain...

Ada pula cerita, ketika akhirnya saya sakit karena banyak pikiran, saya pergi ke dokter (manusia) yang dapat dengan mudah memberikan obat setelah saya ceritakan keluhan saya... sekali lagi, betapa ilmu yang diperoleh beliau sangat berguna bagi beliau, bagi orang lain...
Lalu, saya kembali pada catatan-catatan hari lalu, bahwa saya ternyata memiliki cita-cita.. maka saya tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan belajar ini...

Tentang kenapa saya harus kuliah, akhirnya saya temukan kembali jawabannya, yang hanya saya saja yang tahu :D...

Pernah saya memperoleh ini di FB :
“So many people wasting their lives, males2an, ngga punya target yang ingin dicapai, dst. Padahal YOLO (You Only Live Once). Yuk, make our lives meaningful, to ourselves, and to others. #YOT.” –dari page Young On Top nya Billy Boen (salah satu yang membuat saya semangat kuliah, karena dia bisa mencapai predikat Young On Top-nya)..

Lalu, Allah juga sudah menasehati kita semua dalam firmanNya :
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Maka saya menjadi semakin yakin, bahwa jika kita berpikir mampu, Allah akan memampukan... karena toh ternyata, kitalah yang menjadi penentu nasib kita..
Ayok, yang masih kurang semangat, jadila semangat dengan memperbaiki niat kita,,, hihi..

*diambil dari pengalaman pribadi, pure curhat dan motivasi diri.. monggo kalau mau ikut termotivasi :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar