13 September 2018

I'm Responsible on My Intonation :D

Masih dalam rangka berjauhan dengan suami. Bagi banyak pasangan suami istri, LDR adalah suatu kondisi yang harus dinikmati. Biasanya karena tuntutan pekerjaan. Saya pun begitu, meski tidak dalam waktu yang lama. Paling tidak, seminggu ditinggal suami dua sampai empat hari, sisanya kami bersama-sama. Tapi mungkin yang membuat kami berbeda dengan pasangan lain adalah, komunikasi jarak jauh kami yang hanya bisa via telepon. Karena suami saya belum punya WhatsApp atau aplikasi lain yang memungkinkan kami melakukan lebih dari sekedar SMS atau telepon, video call, misalnya.. Tapi alhamdulillah hal tersebut tidak mengurangi kemesraan kami πŸ˜…. Pagi ini juga kami berbincang via telepon untuk menanyakan kabar satu sama lain.
"Assalamualaikum Mas.."
"Waalaikumsalam.. Lagi apa?"
"Lagi mainan sama Fathan.. Mas lagi apa?"
"Sarapan.."
"Pagi amaat" waktu menunjukkan masih jam 6 kurang
"Lhaa ya wong lagi duduk di dapur, Mba Wasri masak udah mateng semua ya makan"
Pekerjaan suami mengharuskan beliau rutin ke tempat mertua saya, dan di sana ada kakak ipar sekeluarga yang menemani mertua. Jadilah kalau sedang di sana, hidupnya terjamin juga alhamdulillah..
"Mas Bapak bikin tape singkong banyak, sayang ya kemarin lupa dibawain..saking banyaknya sekarang juga masih"
"Oh iya to? Ya wes gapapa.. Dibikin apa gitu kalo masih biar Fathan makan juga.."
"Iya apa ya. Kemarin Mba Atik (sepupu saya) juga bikin prol tape, tapi pake telur.."
"Ya coba cari resep yang ga pake telur. Kasihan Fathan nanti gatel lagi.."
"Iya Mas aku udah coba cari resep sih.. Udah nemu. Coba nanti ya.."
"Iya.. Pokoknya Fathan dipantau ya, jangan makan telur sama susu dulu.."
"Iyaa.."
Anak kami alergi telur dan susu formula. Tiap kali saya atau dia makan, kulitnya gatal bersisik, jadilah tiap kali saya ingin bikin-bikin makanan terutama cake, saya sibuk cari resep-resep 'eggless' dan mengadaptasinya..
Alhamdulillah hari ini terwujud membuat 'prol tape' ala ala, bermodal bahan seadanya dan dikukus, tidak dipanggang seperti lazimnya. Tapi alhamdulillah anak saya doyan.
Saya memasaknya ketika anak tidur. Dan alhamdulillah pas matang ketika dia bangun. Lalu saya tawari dengan suara semenarik mungkin.
"Fathan, Ibuk bikin makanan lhoo.. Enaaak, angeet.. Ayoo turun.." dia masih gulang guling di atas tempat tidur..
"Eehh eehh.." tanda minta dimanja..
"Ayook, bopong ya.. Lihat sudah mataang looh, nunggu adem.. Yuk kita balik yuukk,, gini-gini, pluk! Whoaaa... Anget-angeet"
"Whaaaa... Enak-enak.." dia kegirangan
"Iyaa enaak, diiris ya, taruh sini, ambil sendok dulu.."
"Aaah, aah, maam, nak, nak.." masih panas, dia memaksa ingin makan. Saya gemes, tapi senang karena dia tertarik.
Satu suap, sukaa. Suapan berikutnya dan seterusnya tidak sabar untuk terus. Efek lapar bangun tidur. Alhamdulillah pagi sampai siang hari ini aman, senang sentosa πŸ˜„πŸ˜„
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar