21 April 2013

Bermuka Manis


Belajar banyak dari seseorang yang selalu tersenyum dalam menghadapi orang lain, apapun kondisi dirinya, dan apapun kondisi orang lain yang menjadi hadapannya.
Beberapa orang menganggapnya genit karena selalu tersenyum dan bersikap lemah lembut. Tapi jika kita menilai dari sisi lain, orang yang selalu tersenyum akan selalu menyenangkan untuk dilihat dan ditemani.
Dan jujur memang selalu baik, tapi kadang, apa adanya menjadi hal lain yang harus dikesampingkan. Kenapa?
Misalnya, saya jujur pada Anda ketika saya kurang suka pada tingkah atau pemikiran Anda, lalu saya memilih jalan untuk bermuka masam di depan Anda, untuk terlihat jujur apa adanya, menganggap Anda adalah seseorang yang sedang tidak saya sukai kini, dengan apa adanya muka saya, saya suka ya jujur saya suka, jika tidak, ya tidak suka, dan suka-suka saya sedang ingin tersenyum atau tidak, karena itulah kejujuran yang ada pada diri saya.
Nah, orang seperti ini memang baik, tapi saya rasa, cenderung tidak membaikkan. Entah itu tidak membaikkan suasana –karena terus menerus bermuka masam terhadap seseorang yang tidak disukainya- atau tidak membaikkan dirinya sendiri, ya karena memang mukanya yang selalu masam, terlebih untuk dilihat, apalagi ditemani, meski mungkin bukan kita yang sedang tidak disukainya =).
Ah, saya sedang belajar banyak untuk selalu ceria, jika tidak suka, ya sudah biasa saja, tidak nyinyir, tidak bermuka masam.. ya, saya sedang belajar, dan mari begitu.. Jika Anda melihat saya bermuka masam, ingatkan ya! Ingatkan untuk bermuka manis tentu, dan bukan untuk genit =D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar