24 Juni 2012

Bangkai


          Kemarin dulu, ketika saya memancing bersama bapak, angin bertiup semilir dan menyebarkan bau ular yang mati di pinggir kolam. Jaraknya cukup jauh, tapi baunya beuuhhh... posisi ular itu mati terjepit jaring-jaring sekitar kolam..kasihan, tapi ular adalah hewan yang wajib bunuh menurut Islam..
Ada lagi waktu saya praktikum Pengolahan Hasil Ternak, jatah kami membawa daging sapi yang telah disimpan dalam udara terbuka selama lima jam, untuk diuji keadaannya, masih layak atau tidak..eh, teman saya salah dengar, yang dia bawa adalah daging sapi hasil simpan selama LIMA HARI, alhasil, baunya sangat tidak sedap dicium hidung. Saya sampai ingin mengeluarkan sesuatu dari mulut saya..hmmm..
Dan pagi tadi, kembali saya mencium bau bangkai karena ayam tetangga mati di sela-sela pot tanaman dan bunga di pekarangan rumah. Entah bagaimana kejadiannya, tapi ibu mencium bau tidak sedap dan langsung mencari sumber bau, dan ayam itu akhirnya dibuang oleh tetangga saya yang lain yang baik hati, meski itu bukan ayam miliknya...
Hmmm, bangkai, apapun bentuk asalnya, pasti bau pada akhirnya. Ular yang terjepit di pinggir kolam itu, ketika masih hidup, paling hanya bau amis-amis ular. Atau, daging yang lima hari dibiarkan oleh teman saya itu, ketika masih hidup, pasti bau khas sapi (yang selalu saya suka). Dan ayam di sela pot itu, bagaimanapun wangi tanaman dan bunga-bungaan di sekitarnya semerbak, bangkai tetap saja bangkai yang pasti mengeluarkan bau.
Itu baru makhluk-makhluk kecil, ular beberapa centimeter, sepotong daging sapi, dan seekor ayam kecil umur bulanan... bagaimana dengan kita, manusia? Tidak membayangkan bagaimana seorang dengan tinggi satu setengah meter lebih, membusuk menjadi bangkai. Ular satu ekor saja membuat hidung tidak nyaman.  Sepotong daging saja sudah membuat perut saya berteriak. Bahkan seonggok bangkai ayam saja membuat pusing orang serumah. Bagaimana dengan manusia? Yang bau kentutnya saja kadang membuat geram orang satu ruangan.. bau keringatnya saja membahana membuat hidung kembang-kempis... apalagi sekujur tubuh membusuk jadi bangkai? Kalau makanan kita baik, baunya pasti tidak akan terlalu. Kalau perilaku kita baik, mungkin akan sedikit lebih wangi.. tapi siapa yang bisa menjaminnya selain Allah?
Mari kita berdoa agar selalu baik dan membaikkan. Hingga ketika kita menjadi bangkai nanti, kita tidak membuat resah makhluk-makhlukNya yang lain.. malah sebisa mungkin, kita menjadi manusia yang semerbak mewangi selepas mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar