12 Maret 2012

manusia modern yang manusiawi


          PKL... bukan hanya sekedar Praktek Kerja Lapangan untuk cari ilmu peternakan.. tapi juga untuk mempelajari kehidupan. Saya, PKL di Dony Farm, Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Letaknya ada di tengah-tengah antara rumah dan tempat kuliah, antara Temanggung dan Semarang.. kalau dibilang dekat, ya dekat, karena dari masing-masing ‘rumah’ hanya menghabiskan waktu kurang lebih satu jam perjalanan darat. Tapi karena jam kerja perusahaan menuntut masuk pagi pulang sore, saya memutuskan untuk tinggal sementara di kos selama satu bulan. Dan kami tinggal berlima dalam satu rumah bersama ibu kos yang adalah seorang janda yang tinggal sendiri, kedua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di tempat lain.
          Sedikit cerita, saya menjadi warga baru di Kelurahan Kalikuto Grabag Magelang. Karakter orang desa, yang masih asli, hampir sama dengan tempat tinggal saya di Temanggung.. mereka peduli, ramah, sederhana, dan sebagainya sebagaimana orang desa pada umumnya. Dan hari ini, dua minggu sudah saya menjalani masa PKL dan menetap di kosan, meski seminggu sekali kamipulang ke ‘rumah’ masing-masing.. lalu kami, khususnya saya, semakin mengenal tipikal orang desa dan perbedaannya dengan orang kota. Dua dari teman satu kos saya, adalah notabene anak kota asli.. besar di Semarang, dan baru tinggal di tempat bernama kos-kosan pada masa PKL ini..
           Bukan bermaksud membandingkan, hanya semakin mendalami saja.. bahwa hidup di desa memang lebih menjadikan manusia lebih manusiawi. Tapi, bukan berarti mereka yang tinggal di kota tidak punya rasa kemanusiaan.. Semua pasti ada lebih dan kurangnya,, dan kali ini, ijinkan saya untuk melihat dari sudut pandang ‘orang desa lebih manusiawi’, karena mungkin, lain kali saya akan mengatakan bahwa ‘orang kota lebih modern’. Maka, alangkah lebih indahnya jika keduanya disatukan, sehingga menjadikan manusia sebagai makhluk modern yang manusiawi..
            Orang desa, cenderung jauh lebih toleran, peduli sekitar, peka, ramah, berbesar hati, selalu bersama dalam gotong royong dan sebagainya.. kenapa bisa begitu? Yang saya tahu dan sejauh ini amati, bahwa letak geografis perumahan atau perkampungan di desa memang membentuk karakter untuk selalu ‘bersama’... rumah yang saling berdekatan, menjadikan komunikasi lewat silaturahmi semakin sering.. tingkat ekonomi yang hampir sama, menjadikan perbincangan semakin tersambung...pekerjaan yang hampir sama, tapi saling melengkapi..jika ada yang membutuhkan, semua bekerjasama saling membantu.. Waktu luang yang cenderung banyak dimiliki, digunakan untuk berkumpul dan berbagi..
             Entahlah, hanya sampai di sini saya mampu mengungkapkan kekaguman saya terhadap sifat-sifat orang desa.. hingga saya bersyukur telah dilahirkan di desa dan berkesempatan untuk mengenal kota dan tipikal orang-orangnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar