17 Desember 2013

Melangkah



Sudah melangkah sejauh ini, dan janganlah pernah berpikir untuk berbalik arah dan mencari jalan lain yang kau anggap nyaman. Meski kau cintai seorang pemuda yang baik secara awak dan rupa, biarlah, biarlah Tuhanmu menuntunmu untuk menjadimu yang luar biasa. Lupakan dia. Bukan untuk tak kau ingat lagi. Tapi lupakanlah dia untuk kau jauh lebih banyak mengingatNya.
Sudah melangkah sejauh ini, janganlah kau berpikir untuk mengulang segala problema masa lalu. Biarlah, biarlah masa lalu itu berlalu seperti debu yang pernah tertiup angin. Biarlah ia mengendap di sana. Dan jika Tuhan berkehendak debu itu tertiup lagi oleh angin yang berbalik arah, semoga debu itu ada untuk menyucikan. Menyucikanmu yang mungkin tak lagi temukan air yang membersihkanmu saat perjalanan. Biarlah debu itu ada untuk membersihkanmu..
Sudah melangkah sejauh ini, janganlah kau berani menantangNya (lagi), dengan tingkahmu yang serba gegabah. Lihatlah lebih dekat, pandanglah lebih lekat, dengarlah lebih kuat, peluklah lebih erat, Dia masih menyayangimu melebihi apapun, Dia masih memberimu kesempatan untuk menjadi lebih baik, Dia masih membiarkanmu bertingkah semaumu, namun erat memelukmu, Dia, membiarkanmu tetap berpikir agar kau selalu sadar bahwa yang harusnya menjadi perhatianmu adalah bukan seberapa kecil kecerobohan yang kau perbuat, tetapi seberapa besar Dia yang menaungimu. Bukan seberapa sepele kesalahan yang kau perbuat, tetapi seberapa besar Dzat yang kau tentang.
Maka sudah melangkah sejauh ini, melangkahlah lebih jauh, hadapi segala rintangan yang mungkin kau temui nanti. Melangkahlah, berlarilah, lebih jauh, lebih cepat, hingga lebih dekat padaNya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar