3 Maret 2013

Sekali Lagi tentang Jodoh


Saya sadar dan akan selalu sadar, bahwa ternyata, selama ini, tulisan-tulisan saya yang terpampang baik di sosial media maupun situs pribadi, garis besarnya adalah tentang filosofi ‘jodoh’...
Untuk kali ini memang, yang sering menggelayuti pikiran saya adalah terminologi itu...
Dangkal memang, tapi beginilah saya. Mohon dimaklumi karena memang baru belajar..
Mengingat nasehat dari guru ngaji saya, bahwa ketika kita mengenal Allah, kita akan selalu berusaha untuk menyelaraskan dan mensejajarkan segala sikap, perilaku, tutur kata dan kepribadian kita dengan segala apa yang dianjurkanNya..
Begitu pula dengan jodoh,, yang selalu menjadi pegangan saya adalah, bahwa jodoh ada di tangan Allah, dan perempuan yang baik akan berjodoh dengan laki-laki yang baik..

Sehingga keyakinan saya, apapun yang saat ini saya yakini, rasakan, pikirkan dan lakukan, sebaiknya adalah memang sebuah upaya yang ditujukan untuk menyelaraskan diri saya dengan segala keinginanNya serta dengan keyakinan bahwa Dia akan mempertemukan seseorang dengan saya, yang sesuai dengan keyakinan saya selama ini..
Sederhananya adalah, bahwa jika sekarang kita sedang merasakan, memikirkan, melakukan hal-hal dengan sebaik-baiknya, memenuhi amanah dengan sebaik-baiknya sesuai kapasitas kita, maka jodoh kita pasti sedang merasakan, memikirkan, melakukan hal-hal yang sama..
Nah, entah karena saya hanya tertarik dengan terminologi tentang jodoh, atau memang kebetulan hal-hal yang saya lihat adalah semua hal yang kesimpulannya mengenai jodoh, atau mungkin memang karena pikiran saya hanya mengarah kesana, sehingga semua tulisan, semua nasehat, selalu saya arahkan ke satu kesimpulan : jodoh.. saya banyak mendapat nasehat tentang ini semua..
Sehingga kata-kata yang tidak sengaja saya tuliskan berkaitan dengan komentar saya tentang tulisan teman bertema jodoh :
“Kalau kita suka nikung, ya jodoh kita ada di tikungan”
Ya ya ya... pemikiran simpel seperti ini, bukan berarti bahwa yang ada di pikiran saya hanya masalah ‘bagaimana memperoleh pasangan yang baik’...
Kembali lagi pada penyelarasan sikap dengan keinginanNya, pemikiran tentang ‘bagaimana memperoleh pasangan yang baik’ adalah salah satu sarana untuk memenuhi penyelarasan itu... sehingga pemikiran tentang jodoh pun, tidak akan berakhir pada ‘jika sudah memperoleh jodoh yang baik, ya sudah, selesai perkara’.. tetapi akan bermuara pada selaras dengan keinginanNya, sampai kapanpun...

*terimakasih telah bersedia membaca tulisan saya yang sedang cukup galau ini, tapi saya masih cukup tenang untuk tidak tergesa ingin segera dipertemukan dengan jodoh saya, biarkan Dia yang mempertemukan, ya =)

2 komentar: