11 Mei 2012

tentang kesyukuran yang mendatangkan nikmat


Banyak pelajaran saya dapatkan mengenai kesyukuran..
Lebih-lebih dengan bahasaNya yang begitu indah tentang kehilangan...
Hari itu, kamis, tertanggal 3 Mei 2012..di Mushola Kampus,, saya kehilangan handphone tercanggih menurut saya selama ini. Bagaimana tidak, dia bisa membantu saya mengirim pesan, memanggil orang di jarak jauh, menangkap bayangan seseorang atau sebuah benda, berjejaring sosial, dan bercerita...
Berat memang, tapi kenyataan menunjukkan emang itu takdirNya, maka saya hanya bisa bersabar dan terus bersyukur. Semoga mendapatkan ganti yang lebih baik..
Entah, tapi waktu itu ada seorang asing di dalam mushola.. handphone saya letakkan di tas, seperti biasa.. lalu kami berlima shalat berjamaah..sementara orang asing itu sudah menyelesaikan ibadahnya..
Kami selesai shalat, saya refleks membuka tas untuk melihat pesan singkat dari kawan saya, karena memang waktu itu saya sedang mengurusi sesuatu...
Oops, di tas bagian depan tidak ada, di bagian dalam juga..
Ya sudah, hilang...
Tapi...
Ya sudahlah, sekarang sudah mendapatkan gantinya, lebih murah, tapi insyaAllah lebih baik..
Dua kali saya kehilangan handphone. Dan yang menjadi perhatian saya adalah, dua-duanya disebabkan lintasan pemikiran yang kurang sopan melintas begitu saja..
Dulu, ketika handphone saya Nokia seri 2300 warna ungu merah monochrome masih di tangan, saya membayangkan memiliki yang berfitur lebih banyak, kapasitas kontak lebih, bisa memotret, bisa mendengarkan musik,, dan lain-lain..
Lalu Allah mengabulkan lewat jalan yang begitu baik.. 2300 hilang, dan saya membeli yang baru,,nokia 5130..
Banyak kenangan bersamanya, tapi bodohnya saya, lintasan pikiran itu saya hadirkan kembali..
Karena nokia 5130 hanya dapat menghandle 1 sim card, saya ingin BELI LAGI handphone yang dual sim.
Begitulah indahnya bersyukur, jika kita kufur, Allah mengambil nikmat itu...
Hilanglah handphone yang selama ini saya andalkan..
Lalu saya kelimpungan,,, hanya ada uang sedikit di bank,, saya ambil, saya berusaha mencari handphone dual sim termurah yang ada...
Sembari saya terus instropeksi, bersabar dan bersyukur..
Tiga hari setelah kehilangan, saya baru melapor orang tua...
Dan ajaibnya,,saya diberi amanah beberapa rupiah untuk membeli yang baru..
Akhirnya, memang yang sekarang saya miliki, saya rasa lebih baik, dan tugas saya selanjutnya adalah merasa bahwa dialah yang terbaik..dan sekarang sedang berusaha untuk tidak menghadirkan lintasan2 pikiran yang aneh2...
Mungkin saya bisa membayangkan saya memiliki smartphone macam Blackberry dan Android..tapi untungnya, bayangan saya tidak sampai padanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar