12 November 2013

Nasehat Ibu yang Lain

"Setelah lulus mau kemana? Saran saya sih kerja dulu, cari pengalaman sebanyak mungkin dari perusahaan besar, baru kalau mau lanjut di situ, ya lanjut, nanti jadi BM, atau apalah, jenjang karir meningkat, atau kalau mau jadi PNS, ya tinggal ikut rekrutmen PNS, tinggalkan perusahaan swasta. Karena kalau kerja dulu, setidaknya kita dapat ilmu lapangannya. Kalaupun nanti pengen jadi dosen, ya itu lebih baik. Karena kamu pasti punya nilai lebih waktu jadi dosen. Pengalaman kamu banyak, dan kamu bisa share ke mahasiswa. Coba dosen lain yang belum punya pengalaman kerja, pasti beda dengan dosen yang sudah pernah kerja. Suntikan motivasinya lain. Kalau saya memang gini, jadi, kerja dulu, sekolah, jadi lah dosen yang inspiratif"

"Punya suami orang luar itu, enak, simpel. Simpel karena kita tidak harus sibuk meladeni beliau. Malah saya seringnya diladeni. Yaa, bukan karena itunya, tapi saya memang lebih nyaman dengan dia. Prinsip hidupnya baik. Dia itu, yaa mungkin kalau bapak-bapak atau laki-laki di Indonesia kalau punya penghasilan terus pengen beli ini-itu, sedikit-sedikit wisata sini-situ yang dekat-dekat. Kalo di sana (Denmark) tidak... kalau butuh, baru beli, tapi sungguh-sungguh dicari sampai dapat. Terus uangnya yang banyak ditabung, nanti kalau pengen liburan, ya liburan ke luar negeri, ke manaa.. Gak kayak orang kita yang dikit-dikit ada kegiatan, adaaa saja dananya, gak jelas dari mana. Kalau di sana jelas perputaran keuangannya. Yaa.. jadi enak saja..."

"Mumpung masih muda, pola hidup harus dijaga ya.. Sering minum air putih, olahraga, jangan ngebut kalau naik motor, perhatikan betul bagaimana kesehatanmu. Karena kamu juga calon ibu, membantu suamimu mengurus rumah tangga.."

"Kita ini perempuan, ya jangan mau diinjak-injak laki-laki. Ya memang, kita harus taat pada suami.. Tapi ya jangan seratus persen bergantung sama suami. Soal pekerjaan misalnya, bolehlah kamu bergantung sama suami kalo memang mungkin nanti suami kamu keturunan orang kaya yang hartanya melimpah... Lha tapi kalo biasa saja, ya bagaimanapun setidaknya kamu punya pemasukan. Kalau pun mau jadi ibu rumah tangga, misalnya, ya jadilah ibu rumah tangga yang produktif. Biar kalau, ini na'udzubillahi min dzalik ya, kalau misal suami meniggal dulu, kita tidak stres dengan kondisi finansial. Atau kalau misalnya suami main serong, ya sudah, pecat saja.. karena kita sudah punya pegangan dan dapat membuktikan kalau kita mampu meski hidup tanpa suami...atau kita cari yang lain..tapi ya jangan sampai kejadian begitu ya..."

"Suami saya tidak mempermasalahkan kalau saya gemuk jadi jelek. Saya gemuk, keriput, ya memang saya gemuk dan keriput itu pasti.. Tapi yang dia tekankan, saya tidak boleh terlalu gemuk karena kesehatan. Karena gemuk itu identik dengan Diabetes Melitus, kolesterol, darah tinggi, dan lain-lain. Itu alasannya, bukan karena takut jadi jelek.."

ini dulu :D




Tidak ada komentar:

Posting Komentar