Saya ingin ceritaaaa
(lagi)
Karena selama ini saya merasakan perbedaan yang amat sangat
signifikan,
Lagi-lagi tentang kesyukuran yang tidak pernah henti atas
nikmatNya berupa apapun..
Karena, terutama di semester ini, saya galau terus-terusan,
mulai awal semester hingga akhir semester ini...
Diawali dengan pengisian KRS yang bikin bingung, karena saya
sadar saya sudah semester akhir dan pasti akan sangat aneh jika saya terus
memaksakan diri saya mengambil 24 SKS penuh, dan akhirnya saya hanya mengambil
13 SKS dengan satu mata kuliah perbaikan dan satu mata kuliah ulangan,
selebihnya mata kuliah baru (Komunikasi Jurnalistik, Seminar, dan Skripsi)..
Mata kuliah perbaikan itu, Kewarganegaraan, karena saking
jengkelnya saya dapat nilai C, maka saya ulang,, sementara ada satu lagi mata
kuliah lain dengan nilai C, sudah saya ulang, dapat C lagi, ya
sudahlah...biarkan ia menghiasi transkrip saya nanti ;). Saya harus kuliah PKn
bersama adik-adik kelas angkatan 2011 yang ternyata kocak luar biasa!!!
Lalu mata kuliah ulangan (ini yang membuat saya galau
jujur).. adalah Praktek Kerja Lapangan.. karena yang membuat saya harus
mengulang adalah saya sendiri...saya harus mengulang bukan kegiatan Praktek
Kerja Lapangannya, tetapi hanya sebatas laporannya,,, itu saja, tapi saya galau
sepanjang semester enam... KOK BISA?? Karena saya tidak segera menemui dosen
pembimbing PKL yang baik hati untuk meluruskan nasib kuliah PKL saya... malah
saya menyibukkan diri dengan yang lain yang jelas-jelas tidak boleh
diprioritaskan, maksudnya, harusnya saya segera membereskan laporan PKL saya
ketimbang mengurusi yang lain..>,<.. sampai akhirnya, semangat
membereskan itu muncul di akhir semester,, (atau lebih tepatnya, saya paksa
untuk muncul, agar tidak berlama-lama).. tapi saya masih tetap saja galau
karena yang harus saya hadapi setelah laporan tersebut beres, bukan hanya
printer dan tukang fotokopi, tapi dosen pembimbing saya yang entah masih
bersedia menerima atau tidak... penggalauan ini tidak main-main, karena menyita
ketenangan saya, menyita jatah nikmatnya makan, menyita waktu berpikir cerdas,
menyita konsentrasi, hingga semuanya serba salah... TAPI, alhamdulillah,
tertanggal 3 Januari 2013 (meski amat sangat terlambat), saya menelepon dosen
pembimbing dan mendapat sambutan yang luar biasa hangat dari beliau, intinya,
beliau masih menerima saya dan nasib PKL saya, hari senin esok saya akan
menghadap (mohon doa)..
Lalu, yang saya nikmati adalah kuliah Komunikasi Jurnalistik
dimana saya dan teman-teman diharuskan membuat majalah, dengan tema terserah
kami... mungkin tugas ini memberatkan, untuk sebagian yang lain, tapi bagi
saya, tugas majalah benar-benar sebagai ajang belajar, karena saya memang
menyukai dunia jurnalistik dan edit mengedit gambar.. alhamdulillah saya banyak
belajar karena ditugasi sebagai lay outer, meski masih amburadul, saya jadi
tahu betapa beratnya seorang layouter, karena harus membuat tampilan majalah
semenarik mungkin, dan dia adalah ujung tombak sebuah media, karena
sepengetahuan saya, meski isi majalahnya tidak karuan membicarakan apa, asal
lay outnya bagus, orang pasti tertarik terlebih dahulu, dan bisa jadi jaminan
untuknya mau membaca lebih jauh...begitu.
Dan untuk kuliah yang lain, menyadarkan saya bahwa saya
sudah semester afkir di sini.. Seminar Usulan Penelitian yang cukup
menegangkan, alhamdulillah telah saya lewati dengan lancar.. lalu Skripsi, yang
mengharuskan saya berkutat dengan syarat-syarat penelitian. Baik pra maupun
pelaksanaan...dan semakin menyadarkan saya bahwa sudah tidak saatnya lagi
bermain-main..
Karena sepanjang semester enam ini, saya pernah berpikir,
untuk apa saya kuliah.. bahwa dalam perjalanan kemanapun, saya melihat ada
banyak penjual koran, pedagang asongan, petugas penyapu jalan, mobil doremon
penyedot WC, tukang fotokopian, penjual makanan di pinggir-pinggir jalan,,
betapa mereka menikmati pekerjaan mereka tanpa harus pusing-pusing memikirkan
kuliah..tanpa harus merasa terkejar-kejar tugas, tanpa harus memikirkan
bagaimana menghadapi dosen dengan segala konsekuensinya... kan lebih enak
begitu saja, sudah pasti ada kerjaan,,tidak seperti mahasiswa semester akhir
semacam saya ini, tidak pasti hidupnya. Berangkat kuliah hanya dua kali
sepekan, selebihnya suka-suka saya...TAPI, hal itu saya tepis jauh-jauh,, lalu
saya kembali kepada catatan-catatan mengapa saya harus kuliah... lalu saya
ditemukan dengan berbagai macam kondisi yang alhamdulillah bisa memunculkan
semangat saya untuk kembali menjadi mahasiswa seutuhnya..
Ketika saya mengurusi penelitian di Kendal, saya bertemu
dengan bapak-bapak dan ibu-ibu dinas (yang adalah lulusan Peternakan dan
Kedokteran Hewan),,mereka berseragam, baik dalam melayani, dan serasa tenang
dalam kehidupan mereka karena ilmu yang telah mereka peroleh dulu... Ada bapak
dokter hewan yang sedang menangani kucing sakit yang dibawa pemiliknya ke
kantor, betapa ilmu yang beliau tuntut amat berguna bagi kehidupannya, bagi
orang lain...
Ada pula cerita, ketika akhirnya saya sakit karena banyak
pikiran, saya pergi ke dokter (manusia) yang dapat dengan mudah memberikan obat
setelah saya ceritakan keluhan saya... sekali lagi, betapa ilmu yang diperoleh
beliau sangat berguna bagi beliau, bagi orang lain...
Lalu, saya kembali pada catatan-catatan hari lalu, bahwa
saya ternyata memiliki cita-cita.. maka saya tidak boleh menyia-nyiakan
kesempatan belajar ini...
Tentang kenapa saya harus kuliah, akhirnya saya temukan
kembali jawabannya, yang hanya saya saja yang tahu :D...
Pernah saya memperoleh ini di FB :
“So many people wasting their lives, males2an, ngga punya
target yang ingin dicapai, dst. Padahal YOLO (You Only Live Once). Yuk, make
our lives meaningful, to ourselves, and to others. #YOT.” –dari page Young On
Top nya Billy Boen (salah satu yang membuat saya semangat kuliah, karena dia
bisa mencapai predikat Young On Top-nya)..
Lalu, Allah juga sudah menasehati kita semua dalam firmanNya
:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Maka saya menjadi semakin yakin, bahwa jika
kita berpikir mampu, Allah akan memampukan... karena toh ternyata, kitalah yang
menjadi penentu nasib kita..
Ayok, yang masih kurang semangat, jadila
semangat dengan memperbaiki niat kita,,, hihi..
*diambil dari pengalaman pribadi, pure curhat
dan motivasi diri.. monggo kalau mau ikut termotivasi :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar