Saya menulis jilid 2 ini, setelah dulu saya pernah menulis
jilid satunya di sini.
Hanya untuk menjadi penyemangat diri yang semakin sering
bertanya tentang kehidupan, padahal Allah sudah memberi jawaban yang banyak..
Sedikit pelajaran dari peristiwa tentang ilmu yang sedang
saya dalami sekarang. Tentang data-data perusahaan yang absurd untuk dikelola
dan saya satukan dengan teori-teori kuliah yang telah saya dapatkan...
Saya sadar bahwa saya terlalu lamban dalam mengambil
pelajaran, seiring dengan lambannya saya mengerjakan laporan itu...
Aih,, pada intinya, hewan ternak, di manapun, selalu
mengajarkan kita bahwa kejujuran itu begitu penting.. Anda tahu, data yang
memusingkan saya adalah, bahwa ayam-ayam milik perusahaan tempat saya PKL di
suatu kota di Jawa Tengah ini, performansnya kurang baik. Tapi saya tidak
menyalahkan siapapun, pun perusahaan. Karena saya hanya ingin mencuri pelajaran
dari semua ini J
Ayam-ayam itu, diberi pakan dengan kualitas yang amat baik,
dari perusahaan ternama. Kualitasnya sudah terjamin. Perhitungan konsumsinya
juga baik, karena jatah konsumsi telah disesuaikan dengan kebutuhan umurnya,
dan selalu habis dimakan.. TAPI, produksi telurnya, subhanallah..
Harusnya, ayam dengan umur itu, sudah hampir mencapai
produksi puncak, ya paling tidak 70-80% lah, artinya, setidaknya setiap hari
bertelur.. kenyataannya tidak, ayam-ayam itu hanya menampilkan produksi telur
sebesar 40-70% (untuk waktu 4 minggu yang saya amati, tapi entah minggu-minggu
berikutnya menanjak atau bagaimana).. dan konversi pakannya, besar sekali,
dalam kisaran 2,5-3.. yang artinya, harus tiap 2,5-3 kg pakan yang dikonsumsi,
baru mau menghasilkan 1 kg telur. Padahal, untuk kondisi optimal, harusnya
mereka mampu memberikan konversi yang baik, antara 1-2..
Tapi sekali lagi, ayam tak akan pernah mampu berbohong.
Pakan yang masuk segitu, kalau memang kondisi tubuhnya sedang kurang baik, ya
bisa jadi hanya memproduksi telur seadanya, semampunya.. Ia tidak akan pernah
berbohong dengan mencuri telur dari tetangga agar produksinya meningkat..
Saya lebay ya? Memang! :-p. .
Anyway,, JUJUR, itulah yang mereka ajarkan.. entah ayam
petelur, sapi potong, sapi perah, atau ternak-ternak yang lain...
Seperti wejangan dosen dulu, “Ternak itu, selalu jujur, kita
saja yang pintar memanipulasi”..
Dan ini yang membuat saya risau, karena saya akan tambah
memalukan jika tiba-tiba saya menampilkan data yang baik.. bisa saja saya
memanipulasinya dengan mengganti produksi telur mejadi kisaran 80-90%, dengan
konversi antara 1-2.. Tapi pasti, tidak ada berkah dalam data-data itu.. dan
kalaupun semua ayam bisa berdemonstrasi, pasti mereka akan mengatakan :
“Kurang ajar sekali Anda, saya tidak pernah mencuri telur
dari kandang sebelah, tapi Anda menghina saya dengan menaik-naikkan produksi
saya???”
Karena dengan produksi yang terlihat baik, pasti pimpinan
perusahaan tidak akan berupaya untuk menaikkan produksi, yang hal itu malah
akan merugikan perusahaan itu sendiri..
Lain hal dengan, mohon maaf, nilai-nilai di beberapa
sekolah... (dengan bermaksud menyindir, agar sadar).. ada saja manipulasi yang
dilakukan beberapa oknum guru agar menaikkan posisi tawar sekolah tempatnya
mengajar..
Sering saya mendengar, Sekolah X Lulus 100% dengan Nilai
Ujian Akhir Memuaskan..tapi setelah ditelusuri dengan seksama, nilai-nilai itu
hanya bualan,,, entah hasil kerjasama dengan pihak mana saja...
Atau yang lebih ringan sajalah, nilai raport.. berapa banyak
oknum guru yang diperintah atasan untuk memanipulasi nilai siswanya, hanya agar
tidak ada siswa yang tinggal kelas.. (kan kalau ada yang tinggal kelas,
kesannya gimana gitu, dan makin banyak siswa yang naik kelas, pasti sekolahan
tersebut akan makin banyak peminatnya).. PADAHAL... beuh,
Saya menulis begini bukan mengada-ada, karena saya punya
sumber ceritanya langsung (yang tidak ingin saya publikasikan, demi menjaga
nama baiknya). Tapi saya tidak akan pernah menghina guru, karena bagaimanapun, guru yang baik juga masih banyak...
Itu baru satu contoh, masih banyak lagi contoh tentang
manipulasi data oleh manusia..
Tidakkah kita malu? Hewan ternak saja mampu jujur apa adanya,
tapi manusia malah mengada-ada..
Piciknya, manusia melakukannya karena satu : UANG.
Aih,, kalau semua ternak di dunia ini diberi kemampuan untuk
tahu dan mampu kita dengar tawanya atas perilaku kita, apa-apaan kita ini...mau
lari kemana kita?
Semoga kita terhindar dari upaya memanipulasi data demi
sebuah keuntungan,, dan meski jujur itu tidak selalu mujur, semoga Allah masih
memperkenankan kita untuk selalu jujur apa adanya,
*Dan ini adalah pelajaran lain tentang Laporan PKL yang
belum kunjung di ACC oleh ibu dosen tercinta.. mohon doanya yaa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar