Dari Ibnu Umar,
bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Orang yang terluput menunaikan shalat
Ashar, seolah-olah dia kehilangan keluarga dan semua hartanya” (HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
Faktor apa saja
yang bisa membuat seseorang menjadi stres? Jawabannya beragam, mulai dari
kemacetan, masalah tugas kuliah, laporan, beban organisasi dan sebagainya.
Semua itu bisa membuat kita lelah, tertekan, dan juga stres.
Stres membuat
hormon adrenalin dan kortisol yang diproduksi tubuh sewaktu stres, juga
digunakan otot-otot kita saat olahraga, terus beredar dalam peredaran darah.
Gejala-gejala yang ditimbulkan cukup beragam, mulai dari sakit kepala, susah
tidur, sembelit dan lainnya. Daya tahan tubuh pun melemah sehingga memunculkan
berbagai penyakit kronis.
Apa kaitannya
stres dengan shalat Ashar? Ada penemuan penting diungkapkan Dr. Zohair Karami
asal Tunisia. Menurutnya, shalat Ashar bisa mengurangi risiko terserang
penyakit yang berhubungan dengan hormon adrenalin, khususnya darah tinggi dan
jantung.
Bagaimana
prosesnya? hormon adrenalin ini mencapai puncak produksinya antara pukul 15.00
sampai 16.00. nah, shalat Ashar yang dilakukan dengan khusyu’ akan menciptakan
keadaan santai (rileks) yang memacu hipokampus di otak dan sistem parasimpatik
bekerja. Terpacunya kedua sistem ini akan menyeimbangkan tekanan adrenalin
dalam tubuh. Akibatnya, efek ketegangan yang ditimbulkan oleh adrenalin dapat
direndam. Insya Allah, stres pun hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar