Hari-hari seusai UAS, saya jatuh sakit. Keadaan ini sangat
mengganggu karena membuat saya jadi tidak produktif. Ada beberapa acara yang
batal saya hadiri karena memang tidak memungkinkan untuk mengikutinya, tapi
alhamdulillah masih bisa diwakilkan. Meski begitu, ada banyak hikmah yang dapat
saya petik. Salah satunya adalah saya dapat menikmati istirahat tanpa terganggu
pikiran harus menghadiri acara-acara maha penting.
Selang beberapa hari saya memutuskan untuk pulang demi
memulihkan kondisi. Tak bisa dipungkiri, tubuh saya memang sudah sebesar ini,
tapi jiwa anak bungsu saya tidak bisa hilang begitu saja dari dalam diri. Dan,
yak, terbukti, bukan hanya obat baru dari dokter langganan keluarga yang
menyembuhkan, tapi juga karena ketenangan tak kasat mata dari kedekatan saya
dengan ibu dan ayah segera menyembuhkan penyakit aneh ini.
Awalnya, saya hanya tidur-tiduran di kamar, selama kurang
lebih dua hari.. sisanya, saya langsung fresh dan bisa beraktifitas seperti
biasa,,meski hanya di sekitar rumah.. dan adakah Anda tahu kawan, selalu
begini, tiap kali saya berada di rumah beberapa hari, saya selalu gemas. Gemas dalam
arti sebenarnya. Faktor pertama, karena di sini saya bisa menonton tv semau
saya. Kedua, karena di sini saya banyak mendengar cerita dari sanak keluarga
tentang permasalahan keluarga yang menggelitik. Ketiga, saya menemukan banyak
permasalahan masyarakat teraktual bersumber langsung dari para tetangga. Keempat,
faktor diri pribadi yang selalu panas ketika mendengar berita dari jejaring
sosial atau sms mengenai permasalahan kampus yang saya tidak mengalaminya
sendiri, padahal saya ingin terjun langsung, baik saya berperan atau tidak di
sana. Dan kali ini saya ingin bercerita banyak.. ber seri mungkin.. tapi untuk
tulisan ini, sampai di sini dulu ya.. terimakasih telah menyimak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar