-judulnya nyeremin
ya?-|-ah, enggak kok-|-baca dulu tulisannya ya! =)-|
Tiba-tiba
terlintas saja di benak saya, tentang judul di atas. Karena sejauh ini, saya
memang telah menyaksikan, mendengar, dan tapi belum mengalami, kematian karena
hobi. Bukan karena sebenarnya, tapi kematian saat menjalankan hobi..
Menariknya, ada
yang memang hobi tersebut baik, ada pula, dan lumayan banyak, yang merupakan
hobi yang buruk bahkan sangat buruk.
Beberapa mungkin
mengenal Steve, si pemburu hewan liar dari negeri seberang. Beliau tewas pada
saat memburu hewan liar, ikan pari. Pun entah benar atau tidak, tentang
kematian pemburu hewan liar di Indonesia, Panji, yang dikabarkan tewas ketika
berburu. Ada lagi, Simoncelli, yang tewas saat mengendarai sepeda motornya, di
arena balap pula.
Lalu yang lain,
berbagai macam kisah. Ada yang tewas setelah melakukan (maaf) hubungan suami
istri tidak dengan istrinya, di area pemakaman, setelah dirawat di rumah sakit
beberapa lama. Atau, ada pula, yang tewas setelah menenggak minuman keras
oplosan, atau mengkonsumsi narkoba. Atau bahkan mati karena putus asa dengan
cara gantung diri atau terjun bebas..
Ada pula, yang
meninggal dalam keadaan kecelakaan di atas sepeda motor, setelah melakukan
hobinya, kebiasaannya berdakwah. Atau meninggal di depan mahasiswa saat
mengajar. Atau meninggal saat mencari nafkah di sawah dalam keadaan sendiri.
Atau wafat saat mendaki gunung, meninggalkan cerita yang amat memilukan..
Ah, entahlah,
tapi, kita pasti diambil sesuka Allah, sesukaNya dimana saja, kapan saja, dan
dalam keadaan apapun, tanpa pernah kita tahu.
Lalu, adakah
hubungannya dengan mati karena hobi?
Tentu ada. Bisa
jadi, hobi itu akan benar-benar membentuk diri kita. Yang hobi bermain sepak
bola, bisa saja sebutannya sebagai pemain bola. Yang hobi naik gunung, bisa
saja sebutannya pendaki. Yang hobi belajar, boleh jadi panggilannya sang
pembelajar. Atau yang hobi berdakwah, bisa jadi sebutan orang-orang di
sekitarnya adalah pendakwah. Yang menyeramkan adalah, ketika seseorang sangat
hobi berjudi, tidak sedikit manusia di sekelilingnya memanggil dia penjudi.
Atau yang hobi merampok, mencuri, mencopet,, kebanyakan memiliki julukan
perampok, pencuri, pencopet.. atau bahkan ada pula yang hobi berbohong,
kebanyakan orang memanggilnya tukang bohong.
Dan julukan atau
pribadi akibat dari hobi itu, sudah pasti menjadi amat sangat suka dilakukan
oleh si pemilik pribadi. Dan seringnya, kebiasaan menjadi hal yang melekat dan
sangat sulit dihilangkan dari seseorang.
Dan jika sudah
melekat kuat, sepanjang hidup, adakah kita tahu, kapan hidup ini akan berakhir?
Adakah jika hobi, kebiasaan, pribadi kita buruk, kita masih mampu memastikan
kita dapat berubah menjadi baik?
Maka saya juga
sedang belajar, untuk memiliki hobi, melakukan kebiasaan, yang semakin
mendekatkan diri padaNya. Hingga jika mati nanti, bukan hanya mati karena hobi
sia-sia, tapi kita, mati karena hobi yang mendekatkan kita padaNya.
*sedang mencoba
menasehati diri sendiri, mari :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar