Well. Terimakasih
atas segala nikmat yang Kau beri. Atas berbagai inspirasi dari dinding kamar
mandi. Bahwa aku tidak boleh cupu lagi. Bahwa aku tidak boleh menjadi penakut
kini. Semua harus dijalani.. :D.
Ah, akhir-akhir
ini waktu berjalan saaangat cepat. Saat saya lulus kuliah, saya sangat ingin
segera mendapat pekerjaan yang bisa menjamin hidup saya. Meski orangtua tidak
pernah memaksa. Kalau pikir saya, mungkin karena mereka masih menganggap bahwa
saya adalah bungsu mereka, jadi ‘jangan terlalu terburu-buru’. Tapi saya gerah,
saya seperti sedang berjalan lamban sementara teman-teman saya sudah berlari
sampai siap menjadi apapun selanjutnya.
Entahlah,
padahal seperti biasa, orang-orang dulu juga banyak kan, yang menikah sebelum
lulus kuliah? Eh, begini, ini saya sedang berbicara tentang waktu yang berjalan
saaaangat cepat, dalam pandangan lain, yaitu menikah. Nah, kembali lagi, maksud
saya menulis kalimat pertama tadi, orang-orang menikah sejak sebelum lulus
kuliah itu, dari dulu sudah ada, kan? Atau, orang-orang menikah saat beberapa
tahun bahkan beberapa bulan setelah lulus itu, biasa juga, kan? Dan biasa juga kan,
kalau beberapa manusia masih belum sreg untuk menikah saat usianya hampir
menginjak 30 tahun?? Jadi, menikah itu fenomena biasa, kan? Tapi bagi saya,
beberapa hari ini, mmm.. beberapa akhir bulan-bulan ini, menikah menjadi hal
yang luar biasa, karena beberapa orang yang saya kenal, memutuskan untuk
menikah dalam waktu dekat-dekat setelah lulus kuliah bahkan sebelum lulus
kuliah. Saya sempat berpikir, apakah zaman ini sudah berubah? Apakah semuanya
harus serba cepat? Karena adik-adik kelas saya juga pun banyak yang sudah
memutuskan untuk menikah. Ahh... sudahlah. Anggap saja semuanya masih biasa
seperti dulu, seperti zaman orangtua kita.
Nah, jadi
intinya adalah saya galau karena beberapa teman seumuran saya yang sudah lulus
kuliah, banyak yang segera bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
keluarganya, atau bahkan untuk menabung demi segera melangsungkan pernikahan.
Hahaha.. *Galau mbak?*
Tidak, saya
tidak galau, hanya akhir-akhir ini jarang menulis saja. Saya ingin berbagi
tetapi sering saya urungkan karena tidak ingin membebani. Saya berjalan saja
seperti biasa. Bolak-balik Temanggung-Semarang untuk meringankan beban pikiran,
*tapi sepertinya malah menambah beban pikiran orang tua*, ah sudahlah, kata
bapak saya, yang penting saya bahagia. Lakukanlah apapun yang baik dan membahagiakan.
Hahaha.. sempat
membaca tulisan ini? Random dan memalukan, ya? Ya, semoga kelulusan kita,
masa-masa kita setelah kuliah tidak membebani orang-orang di sekeliling kita. Belum
mendapat pekerjaan pun, enjoy saja, yang penting menghasilkan. Ya kan? Eh,
bukankah intinya begitu? Tidak menyusahkan dan bisa hidup mandiri. Daaann,,
meski belum menemukan jodoh, tidak usahlah terburu-buru. Karena menikah bukan
lomba lari. Biarlah jodoh kita datang di waktu yang memang paling tepat. Perkara
orang-orang terdekat kita sudah menikah, yaa itu urusan dia. Santai saja, kan? Takkan
lari Sindoro dikejar.
Hmmm..
percepatan, bagi sebagian orang memang mengagumkan. Dalam usia sekian sudah
mendapat prestasi begini dan begitu, sudah menjadi ini dan itu, sudah mencapai
titik ini dan itu. Tapi semoga kita digolongkan dalam orang-orang yang selalu
sabar dan ikhlas atas segala yang menimpa, ya? Tidak terburu-buru dalam
mengambil keputusan, selalu bijak dalam bertindak.
Tidak ada yang
tahu mengapa kita belum bekerja sekarang, kita belum menikah sekarang, atau
kita belum memiliki anak, sekarang, sebelum itu sudah terjadi dan kita mengerti
hikmahnya.
Hanya orang-orang
yang tidak mengerti saja yang akan selalu sibuk mengomentari. Pernah ada yang
berkomentar, saat dulu saya belum selesai kuliah
“Sibuk apa, Rul?”,
Saya jawab, “Masih
kuliah, Mas”
“Weleh.. kapan
cari duitnya??”
“Yaa, kuliah sambil
cari duit to ya..”
Glek, bagi saya,
waktu itu, pertanyaan tersebut sedikit mak jleb karena memang saya belum punya
penghasilan apapun. Tapi lalu saya memutuskan untuk mendapat uang dari kerja
ini itu semasa kuliah. Yaa, cukup menghibur, lah.. Haha.
Dan kalau misal
orang itu kini menanyai saya lagi, saya pikir jika saya menjawab sekenanya,
saya pasti akan kena bully. Tapi ya sudahlah, kalau beliau tanya, saya akan
jawab sejujurnya, tentu dengan sedikit bumbu agar lebih sedap didengar. :D.
Kini, saya
sedang menjalani masa-masa berkabung, banyak berpikir. Makanya, saya sering
posting tulisan sampah inspiratif seperti ini. Semoga bermanfaat. :D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar