Sudah melangkah
sejauh ini, dan janganlah pernah berpikir untuk berbalik arah dan mencari jalan
lain yang kau anggap nyaman. Meski kau cintai seorang pemuda yang baik secara
awak dan rupa, biarlah, biarlah Tuhanmu menuntunmu untuk menjadimu yang luar biasa.
Lupakan dia. Bukan untuk tak kau ingat lagi. Tapi lupakanlah dia untuk kau jauh
lebih banyak mengingatNya.
Sudah melangkah
sejauh ini, janganlah kau berpikir untuk mengulang segala problema masa lalu. Biarlah,
biarlah masa lalu itu berlalu seperti debu yang pernah tertiup angin. Biarlah ia
mengendap di sana. Dan jika Tuhan berkehendak debu itu tertiup lagi oleh angin
yang berbalik arah, semoga debu itu ada untuk menyucikan. Menyucikanmu yang
mungkin tak lagi temukan air yang membersihkanmu saat perjalanan. Biarlah debu
itu ada untuk membersihkanmu..
Sudah melangkah
sejauh ini, janganlah kau berani menantangNya (lagi), dengan tingkahmu yang
serba gegabah. Lihatlah lebih dekat, pandanglah lebih lekat, dengarlah lebih
kuat, peluklah lebih erat, Dia masih menyayangimu melebihi apapun, Dia masih
memberimu kesempatan untuk menjadi lebih baik, Dia masih membiarkanmu
bertingkah semaumu, namun erat memelukmu, Dia, membiarkanmu tetap berpikir agar
kau selalu sadar bahwa yang harusnya menjadi perhatianmu adalah bukan seberapa
kecil kecerobohan yang kau perbuat, tetapi seberapa besar Dia yang menaungimu. Bukan
seberapa sepele kesalahan yang kau perbuat, tetapi seberapa besar Dzat yang kau
tentang.
Maka sudah
melangkah sejauh ini, melangkahlah lebih jauh, hadapi segala rintangan yang
mungkin kau temui nanti. Melangkahlah, berlarilah, lebih jauh, lebih cepat, hingga
lebih dekat padaNya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar