Banyak pelajaran saya dapatkan mengenai kesyukuran..
Lebih-lebih dengan bahasaNya yang begitu indah tentang
kehilangan...
Hari itu, kamis, tertanggal 3 Mei 2012..di Mushola Kampus,,
saya kehilangan handphone tercanggih menurut saya selama ini. Bagaimana tidak,
dia bisa membantu saya mengirim pesan, memanggil orang di jarak jauh, menangkap
bayangan seseorang atau sebuah benda, berjejaring sosial, dan bercerita...
Berat memang, tapi kenyataan menunjukkan emang itu
takdirNya, maka saya hanya bisa bersabar dan terus bersyukur. Semoga
mendapatkan ganti yang lebih baik..
Entah, tapi waktu itu ada seorang asing di dalam mushola..
handphone saya letakkan di tas, seperti biasa.. lalu kami berlima shalat
berjamaah..sementara orang asing itu sudah menyelesaikan ibadahnya..
Kami selesai shalat, saya refleks membuka tas untuk melihat
pesan singkat dari kawan saya, karena memang waktu itu saya sedang mengurusi
sesuatu...
Oops, di tas bagian depan tidak ada, di bagian dalam juga..
Ya sudah, hilang...
Tapi...
Ya sudahlah, sekarang sudah mendapatkan gantinya, lebih
murah, tapi insyaAllah lebih baik..
Dua kali saya kehilangan handphone. Dan yang menjadi
perhatian saya adalah, dua-duanya disebabkan lintasan pemikiran yang kurang
sopan melintas begitu saja..
Dulu, ketika handphone saya Nokia seri 2300 warna ungu merah
monochrome masih di tangan, saya membayangkan memiliki yang berfitur lebih
banyak, kapasitas kontak lebih, bisa memotret, bisa mendengarkan musik,, dan
lain-lain..
Lalu Allah mengabulkan lewat jalan yang begitu baik.. 2300
hilang, dan saya membeli yang baru,,nokia 5130..
Banyak kenangan bersamanya, tapi bodohnya saya, lintasan
pikiran itu saya hadirkan kembali..
Karena nokia 5130 hanya dapat menghandle 1 sim card, saya
ingin BELI LAGI handphone yang dual sim.
Begitulah indahnya bersyukur, jika kita kufur, Allah
mengambil nikmat itu...
Hilanglah handphone yang selama ini saya andalkan..
Lalu saya kelimpungan,,, hanya ada uang sedikit di bank,,
saya ambil, saya berusaha mencari handphone dual sim termurah yang ada...
Sembari saya terus instropeksi, bersabar dan bersyukur..
Tiga hari setelah kehilangan, saya baru melapor orang tua...
Dan ajaibnya,,saya diberi amanah beberapa rupiah untuk
membeli yang baru..
Akhirnya, memang yang sekarang saya miliki, saya rasa lebih
baik, dan tugas saya selanjutnya adalah merasa bahwa dialah yang terbaik..dan
sekarang sedang berusaha untuk tidak menghadirkan lintasan2 pikiran yang
aneh2...
Mungkin saya bisa membayangkan saya memiliki smartphone
macam Blackberry dan Android..tapi untungnya, bayangan saya tidak sampai
padanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar