Kadang, dialog kita dengan diri sendiri akan membangun kepercayaan diri kita, sementara dunia luar berkata lain. Namun, tak jarang juga, dialog pada diri sendiri atau yang biasa disebut dengan ‘self talked’ itu menjadi sesuatu yang amat sangat menjijikkan dan setelah mengetahui dunia luar berkata yang jauh lebih baik, kita sadar bahwa yang kita bicarakan pada diri sendiri adalah sesuatu yang sangat bodoh dan tidak baik untuk dilestarikan.
Itulah mengapa, dan memang kenyataannya, Allah menciptakan manusia tidak hanya sebagai makhluk individual. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk dwitunggal. Harus bersosialisasi dengan orang lain, dan tetap sebagai dirinya sendiri.
Sering saya merasa bahwa hidup sendiri akan lebih baik. Bahwa tanpa orang lain, segalanya akan lebih mudah diatur. Namun, kembali lagi fenomena alam dan alam itu sendiri menyeleksi apapun yang terjadi. Hingga suatu saat saya menyadari bahwa saya adalah manusia yang tidak mungkin hidup sendiri.
Banyak orang yang sibuk dengan pengembangan dirinya, tetapi kadang, mereka terlalu larut dalam kesibukan tersebut sehingga orang lain memandang mereka egois atau individualis. Karena, menurut saya juga, idealis bukanlah individualis, bahkan beda jauh dengan egois. Dan pribadi-pribadi itu, yang hakikatnya adalah makhluk sosial, seringkali berubah menjadi makhluk individualis karena pengaruh lingkungan.
Maka sudah sepantasnyalah kita mencari lingkungan yang baik untuk perkembangan kita. Bahwa meski kita sering melakukan ‘self talked’, kita tidak akan menjadi makhluk individualis, tapi dengan lingkungan yang baik itu, menjadikan self talked kita menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dalam peran kita sebagai makhluk sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar