Tiba-tiba tersentak, antara kaget dan senang... Keponakanku yang juga adik sepupu jauhku menambahkanku sebagai teman di Facebook.
Dan aku sadar bahwa ternyata aku telah beranjak dewasa. Tahun ini, aku akan menginjak umurku yang ke 20 tahun. Dan dia, keponakan kecilku dulu, kini telah kelas satu SMA, tahun ini umurnya 16 tahun. Dan sebentar lagi akan menjadi laki-laki dewasa.
Tapi entah kenapa seperti ada sesuatu yang hilang. Dan aku merasa sangat merindukan masa-masa kami dulu. Karena aku dan dia hanya terpaut empat tahun. Sementara aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Meski dia keponakanku, dia seperti adikku. Dan kenyataannya kini, setelah kami beranjak dewasa, dia tetaplah bukan adikku.
Seperti ada ruangan kosong di sini. Aku masih ingat bau rambutnya. Masih ingat caranya merengek. Masih ingat kelucuannya. Masih ingat saat-saat kami bermain bersama... dan aku menginginkannya lagi.
Aku menginginkan diri ini kembali ke sepuluh tahun yang lalu, mungkin, atau kurang dari itu, atau lebih dari itu, ketika kami bersama-sama berlarian di sawah...
Karena aku dan kakak-kakak perempuanku terpaut umur yang cukup jauh, dan aku merasa memiliki keponakanku itu.
Hmmmh...hanya bisa berdoa dan berharap Allah akan mempertemukan kami kembali di JannahNya. Terus berdoa agar dia bertumbuh menjadi laki-laki yang bermartabat, yang dipahamkan olehNya perihal agama, yang mandiri seperti apa yang selalu dilakukannya sekarang dalam Pramukanya..
Oiya, baru kusadari ternyata kami sekeluarga memiliki ketertarikan kepada beberapa hal yang sama. Pramuka, merah putih, kemiliteran, pendidikan... meski sekarang, kenyataannya kami berspesialisasi menjadi diri-diri kami. Dulu, dan sampai kini, aku masih mencintai dunia pendidikan. Sampai-sampai aku sering menangis melihat guru-guru yang berjuang keras mendidik muridnya, pun dengan keadaan guru-guru yang hanya sibuk menaikkan pangkat demi rupiah-rupiah ke kantongnya...
Aku rindu kepada keponakanku, sebagaimana aku rindu berprestasi seperti dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar