Kau jauh melangkah
Melewati batas waktu
Menjauh dariku
Akankah kita berjumpa kembali
Sahabat kecilku,
Masihkah kau ingat aku
Saat kau lantunkan
Segala cita dan tujuan mulia
Tak ada satupun bisa
Seindah saat kita bersama
Bermain-main hingga lupa waktu
Mungkinkah kita kan mengulangnya...
Tiada, tiada lagi tawamu
Yang slalu menemani saat sedihku
Tiada lagi candamu
Yang slalu menghibur di saat ku lara...
Bila malam tiba,
Ku slalu mohonkan
Tuhan menjaga jiwamu
Hingga suatu masa bertemu lagi....
Sebuah lagu dari Gita Gutawa, judulnya sahabat kecilku. Entah liriknya benar atau salah, tapi begitulah kira-kira bunyinya. Tulisan ini kubuat ketika teringat seseorang, yang dulu pernah, bahkan sering membuatku tersenyum dengan candanya yang mungkin kadang berlebihan. Yang setiap perbuatannya, selalu membuat suasana menjadi ceria.
Mungkin hanya beberapa yang mengenalnya. Namanya ada pada namaku. Dia laki-laki. Bukan apa-apa, tapi, sekarang aku dipanggil oleh beberapa teman dengan nama itu. Kadang sedih sekali mengingatnya. Namun, aku selalu akan tersenyum dengan namanya yang ada padaku, tersenyum saat mengingat caranya bercanda, hingga semua teman-temanku tersenyum,bahkan tertawa.
Namun kini, tiada lagi candanya.. yang slalu menemani saat sedihku... yang slalu menghibur di saat ku lara. Dan biar, biarlah semua itu berlalu. Aku hanya ingin mengingat kebaikannya, mengingat caranya bergembira, mengingat caranya menggembirakan orang lain, dan caranya menyembunyikan kesedihan. hingga saat aku terbiasa dengan caranya bergembira, pun menggembirakan orang lain, aku akan selalu merasa sangat gembira, bahagia. Itu saja.
Dan terimakasih telah menemaniku berbahagia sepanjang hari, meski dengan namanya yang ada padaku.
Entahlah apa maksudku menulis semua ini dan memberitahukannya padamu, tapi, agaknya kawanku ini perlu tahu, tentang nama itu. Empat huruf yang kadang membuatku agak keberatan dengannya, juga kadang selalu berbahagia karenanya. Terimakasih teman. Itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar