Ibu, sosok yang selalu mengagumkan, selalu pantas untuk dikagumi... beliau selalu menginspirasi. Mulai dari cara berpikir, berbicara hingga cara beliau bertindak. Ibu adalah orang yang kreatif, sangat kreatif, sampai-sampai pusing aku dibuatnya. Sering ibu mampu memikirkan sesuatu yang tidak dipikirkan orang lain. Seperti ketika membangun rumah, ayah mengurusi belanja bahan-bahan bangunan, misalnya keramik. Ayah hanya memutuskan membeli keramik sesuai dengan warna yang menurut beliau menarik, dengan corak yang berbeda dari yang lain. Dan sampai di rumah, ibu menatanya satu persatu, bagaimana agar keramik tersebut indah dipandang saat dipasangkan di lantai. Ayah tak memikirkan hal itu...
Pun ketika berbicara, ibu memilih untuk diam ketika orang lain bicara, dan memulai pembicaraan dengan logat dan warna suara yang lembut, serta kepiawaiannya dalam bercerita sehingga membuat orang tertarik untuk mendengar...
Dan, ini yang paling kusuka dari ibu,,, caranya bertindak..baik di depanku, orang-orang lain, maupun di depan ayah... ibu adalah seseorang yang tidak banyak bicara,,, tapi beliau bertindak. Seperti berikut, ibu selalu tampil cantik dan rapi di depan ayah. Ibu tak pernah mengenakan daster longgar seperti ibu-ibu yang lain, ibu selalu menyisir rambut dan menatanya dengan apik di depan ayah (kebetulan ibu saya memang hanya memakai jilbab pada saat-saat tertentu), ibu menjaga tubuhnya agar tetap terlihat sehat di hadapan ayah.... ah, indahnya, beliau tidak pernah mengajari kami tabarruj.. karena beliau berusaha tampil cantik dan indah dipandang di depan ayah, bukan di depan orang lain...
Dan tindakan ibu yang tidak mudah marah, selalu tersenyum dan menganggap semuanya akan baik-baik saja ketika aku melakukan kesalahan... semuanya membuatku kagum padanya.
Dan, meski ibu bukan jebbolan pesantren, bukan wanita dengan pemahaman agama yang mumpuni seperti kebanyakan umi-umi di luar sana, ibu memiliki prinsip dan idealisme yang lurus, yang kadang, secara tidak disadarinya, merupakan implementasi dari ajaran agama Islam yang begitu indah...
Ajaran ibu untuk tidak tabarruj, untuk selalu menjaga prinsip, untuk berlaku jujur, untuk berpikir positif, untuk kreatif, untuk menyesuaikan antara perkataan dan perilaku.
Pun ketika berbicara, ibu memilih untuk diam ketika orang lain bicara, dan memulai pembicaraan dengan logat dan warna suara yang lembut, serta kepiawaiannya dalam bercerita sehingga membuat orang tertarik untuk mendengar...
Dan, ini yang paling kusuka dari ibu,,, caranya bertindak..baik di depanku, orang-orang lain, maupun di depan ayah... ibu adalah seseorang yang tidak banyak bicara,,, tapi beliau bertindak. Seperti berikut, ibu selalu tampil cantik dan rapi di depan ayah. Ibu tak pernah mengenakan daster longgar seperti ibu-ibu yang lain, ibu selalu menyisir rambut dan menatanya dengan apik di depan ayah (kebetulan ibu saya memang hanya memakai jilbab pada saat-saat tertentu), ibu menjaga tubuhnya agar tetap terlihat sehat di hadapan ayah.... ah, indahnya, beliau tidak pernah mengajari kami tabarruj.. karena beliau berusaha tampil cantik dan indah dipandang di depan ayah, bukan di depan orang lain...
Dan tindakan ibu yang tidak mudah marah, selalu tersenyum dan menganggap semuanya akan baik-baik saja ketika aku melakukan kesalahan... semuanya membuatku kagum padanya.
Dan, meski ibu bukan jebbolan pesantren, bukan wanita dengan pemahaman agama yang mumpuni seperti kebanyakan umi-umi di luar sana, ibu memiliki prinsip dan idealisme yang lurus, yang kadang, secara tidak disadarinya, merupakan implementasi dari ajaran agama Islam yang begitu indah...
Ajaran ibu untuk tidak tabarruj, untuk selalu menjaga prinsip, untuk berlaku jujur, untuk berpikir positif, untuk kreatif, untuk menyesuaikan antara perkataan dan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar