Perlahan, sekarang saya tahu kenapa akhir-akhir ini saya seperti kehilangan arah dalam menentukan masa depan. Saya yang dulu punya cita-cita ingin jadi guru dan ditakdirkan masuk peternakan (lebih tepatnya memilih masuk peternakan), sangat semangat ketika pertama kali menjalani kuliah. Tetapi di tengah jalan, saya mengendur, pernah ada pemikiran untuk menyudahi (asli parah banget waktu itu). Namun seiring berjalannya waktu, dengan semangat dari orang tua, saudara, teman-teman, dan semua yang dekat dengan saya, alhamdulillah saya diluluskan sebagai Sarjana Peternakan.
Kini saya memasuki masa-masa pengangguran. Keinginan terbesar saya adalah, tetap, menjadi guru. Tapi kali ini lain, bukan guru bagi anak-anak berseragam merah putih, tapi guru bagi mereka yang lebih besar. Berlebihan kah? Saya rasa tidak, jika kita mampu.
Berkali saya minder dengan keadaan diri saya karena seperti dulu, saya sering membandingkan kondisi diri dengan mereka yang jelas-jelas berprestasi (ya iyalah minder, aneh banget ngebandingin sama mereka yang di atas). Iya, dan lalu saya sadar bahwa kita harus selalu bersyukur dengan apa yang ada. Ah, lebih tepatnya saya disadarkan untuk selalu bersyukur.
Dan sore ini, ketika saya kesepian dan memilih untuk berselancar di dunia maya, saya menemukan semangat saya yang sempat mencapai titik nadir.
Buka facebook, memulai percakapan dengan sahabat saya, Niyun, yang sekarang ada di Bogor. Saya jadi bersemangat lagi karena dia menasehati saya bermacam hal terkait keadaan saya kini. Dia yang lulusan D3 MUP UNDIP, berencana untuk melanjutkan S1 di IPB (asli saya pengen juga di IPB, tapi terkendala kasih sayang ibunda :)). Saya jadi bersemangat juga untuk tetap lanjut S2 :D.
Dan bukan hanya semangat dari Niyun, teman saya Ikhwal, sore tadi juga membagi link tentang beasiswa di facebooknya. Sengaja saya buka karena saya memang sedang membutuhkan informasi yang banyak mengenai beasiswa. Tapi, ternyata yang dia bagi belum berguna bagi saya. Akhirnya saya baca-baca artikel lain di situs tersebut (dosenindonesia.net). Saya jadi lebih termotivasi.. Aih.. bodohnya diri ini.
Dari artikel yang ada di situs tersebut, ada inspirasi yang tidak kalah seru, saya membuka surya.ac.id, situsnya Surya University (SU), punyanya Pak Yohannes Surya. Awalnya saya kira tulisannya benar-benar scientific yang (mohon maaf), cenderung sekuler, tapi ternyata pada beberapa artikel, para penulis tidak lupa mencantumkan ayat Al Quran dan Hadits Nabi Muhammad. Entah dalam artikel yang lain yang mungkin ditulis oleh orang Nasrani atau Non Muslim lain, bagaimana. Tapi menurut saya, SU akan menjadi salah satu universitas yang berkarakter karena berani membuka peluang baru untuk semua yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan. Entahlah, umur SU juga belum lama, tapi sepertinya pasti bisa mewarnai dan menelurkan generasi terbaik bangsa ini :).
Akhirnya, saya jadi ingat kata-kata mas Donny Dhirgantoro di novel 5 cm nya, kurang lebih bahwa kita bisa memulai lagi untuk menciptakan akhir yang lebih baik. Ya, saya juga Anda, apapun, dimanapun, jika kini merasa kehilangan arah, mari mulai lagi, dengan semangat yang terbarukan, untuk menciptakan akhir yang jauh, jauh lebih baik, jauh lebih brillian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar