tadi pagi saya ikut seminar teman saya, tepatnya, teman satu tim..
lalu siangnya saya harus merevisi makalah seminar untuk diajukan minggu depan..
tapi, motor saya dipinjam adik kelas ke Boyolali katanya..
dan saya harus pulang ke kos untuk merevisi makalah,
lalu ngeprint,
lalu mencari dosen pembimbing untuk acc makalah,
lalu menjilid makalah,
lalu mencari dosen panitia seminar utk tanda tangan makalah,
lalu distribusi makalah ke dosen pembimbing (lagi),
lalu ke dosen penguji untuk memberi tahu sekaligus distribusi,,,
semua saya lakukan dengan jalan kaki
karena hal itu sungguh luar biasa saya rasakan
mengingat tiap kemana-mana tinggal putar gas..
dan medan kampus UNDIP Tembalang itu naik turun,
jadi terasa berat
dan tapi, alhamdulillah,
awalnya saya khawatir tidak akan bertemu dosen pembimbing, hari itu..
tapi waktu pagi, beliau menjadi pembimbing dan hadir di seminar teman satu tim saya,
jadi pagi itu saya bertemu beliau,
lalu siang menghadap lagi untuk acc makalah, tanpa diperiksa, langsung acc (tapi saya maluuuu)
biarlah..
lalu saya berjalan ke arah fotokopian untuk memperbanyak dan menjilid,
tiba-tiba ada teman saya mengendarai motornya,
maka saya meminta tolong padanya,
dan di fotokopian, saya tunggu sebentar,
dan semuanya lancar-lancar saja..
yang membuat sedikit resah adalah,
saya harus bertemu dengan dosen penguji,
waktu itu tidak ada di kantor.
dan saya memutuskan untuk pulang sejenak,
melepas penat dengan makan siang (menu : pempek)
itupun dengan saya meminta saudara saya (yang lain) untuk menjemput saya di kampus,
dan ADA jemputan..
sorenya saya kembali lagi ke kampus,
untuk asistensi,
saya mampir sebentar ke kantor dosen penguji saya,
harap2 cemas ada atau tidak..
ternyata suaranya sudah menggema,
dan ADA!!!
langsung saya utarakan maksud saya, langsung juga beliau menjawab YA..
lalu langkah saya semakin ringan.
untuk sore nya saya melakukan asistensi
lancar-lancar saja (juga)
dan ketika pulang, saya sudah tidak harus jalan kaki (lagi)
motor saya telah kembali,
dan lancar-lancar saja semuanya..
bukan sombong atau pamer,
tapi kadang, (bahkan lebih baik diseringkan)
tolonglah orang lain,
meski kita membutuhkan barang yang kita punyai saat itu,
tolonglah dulu orang lain,
siapa tahu dia jauh lebih membutuhkan.
maka urusan saudara kita itu pasti akan lebih mudah dengan pertolongan kita,
meski sedikit..
dan urusan kita tidak akan terlalu rumit,
pasti ada saja penolong yang dikirimNya,,,
entah kemudahan,
entah tiba-tiba ada yang datang,
entahlah,
Dia memang ajaib,
dan saya suka..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar