Menjaga pergaulan
itu...lebih kepada menjaga diri dalam bergaul, bukan hanya bergaul dengan
orang2 terjaga..
Miris rasanya,
mendengar beberapa aktifis dakwah kampus –yang banyak orang menyebut seperti
itu- tidak mau membaur dengan ‘orang-orang biasa’.. ketika mereka hanya ingin
bersama-sama dengan ‘sesama mereka’. Saya, sampai sekarang merasa cap itu masih
melekat, padahal saya ingin sekali dapat bergaul dengan semua orang.. Namun,
saya akan tetap berusaha bisa membaur dengan yang lain, yang bukan aktifis
dakwah, yang bukan anak rohis..
Ketika saya
merasa kurang berbaur padahal saya sudah sedikit bisa bergaul dengan mereka ‘yang
lain’.. ada saja aktifis dakwah yang maunya hanya bersama mereka yang
aman-aman..
Lha gimana dakwah mau tersebar kalau aktifis nya saja hanya bergaul
dengan sesama??
Ada fenomena, ketika perpindahan
semester, beberapa aktifis
berbondong-bondong untuk memilih kelas yang sama, dan mereka jadi satu dalam
kelas yang lain dari kelas semester sebelumnya, dan itu dilakukan dengan alasan
klise,,,karena di kelas yang dulu tidak nyaman.. (Nah, tidak nyamannya kenapa? Karena
tidak bisa bergerak bebas untuk berdakwah?? Atau alasan klise lain?) padahal kadang
bahkan seringnya, kenyamanan itu berasal dari sugesti diri kita. Kalau kita
berpikir akan nyaman, insyaAllah semuanya nyaman..tapi ketika kita berpikir
sebaliknya, jangan heran kalau kesulitan-kesulitan selalu timbul..
Tapi beberapa aktifis yang lain, tetap bertahan di kelas yang sama
dengan semester lalu karena anggapan mereka bahwa semua baik-baik saja...
Karena dakwah berjalan bukan lurus-lurus saja..tabiat dakwah memang
begitu,,susah mengajak orang lain untuk turut serta, dan cenderung mengalami
penolakan..
Seperti ketika saya sengaja ‘curhat’
di jejaring sosial, tentang “Sometimes, silent is better”..langsung ditanggapi
oleh teman saya, yang bukan aktifis dakwah, tapi sepertinya tahu maksud saya.. “Kalo
kamu diem, kapan mereka bisa mengerti?”..
Iya ya..kalau saya melakukan
pembiaran, kapan mereka akan tahu.. Kalau saya melakukan penghindaran, kapan
mereka akan memahami?
Maka, jika kita sadar jalan kita
adalah jalan yang baik, ajaklah orang lain untuk turut serta.. jagalah pergaulan
kita, dengan cara menjaga diri dalam bergaul, bukan memilih-milih orang yang ‘aman-aman
saja’ untuk bergaul dengan kita.. Mari, saya juga masih belajar..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar