silaturahmi memang dapat memperpanjang umur.. setidaknya, membuat hati kita jauh lebih bahagia.. sore ini, saya dan teman-teman satu kontrakan mengagendakan untuk sekedar silaturahmi ke beberapa tetangga. Bukan apa-apa, hanya menerapkan nasehat Rasulullah, dan berakrab-akrab dengan tetangga. Karena pernah saya mendengar, ada beberapa anak kos atau kontrakan yang tidak mengerti siapa tetangganya..
kami membuat penganan dari singkong ala kadarnya, dan kami bagikan ke empat tetangga dekat kami, memang hanya empat karena hanya sedikit yang dapat kami berikan saat itu. Tapi bukan perkara berapa banyak makanan yang kami berikan dan mereka terima, tetapi bagaimana kami lebih jauh mengenal tetangga kami. Kesibukan masing-masing diri kami memang tidak dipungkiri, berdampak pada jarangnya kami main ke rumah tetangga.. Dan dengan adanya agenda ini, kami harap dapat terus menjalin silaturahmi.
bagaimanapun, kami hidup di tempat orang, kami hanya menumpang selama beberapa tahun di sini, dan saudara terdekat, ya tetangga kontrakan.. Jika tidak mengakrabkan diri, bagaimana mereka mau mengenal..
Hmmm...banyak sekali hikmah yang dapat diambil, tapi saya ingin menceritakan tentang salah satu tetangga yang kami kunjungi. Beliau adalah seorang pegawai salah satu Dinas di Kota Semarang.. beliau hidup sendiri dengan putrinya yang sudah kelas 2 SMA. awalnya beliau menanyakan dimana saya kuliah, lalu menanyakan SPP saya,, beliau kaget, karena ternyata biaya untuk anaknya jauh lebih mahal daripada biaya saya kuliah.. (bersyukur 1).. Anak beliau, tiap kenaikan kelas bayar 2 juta, tiap bulan bayar 300 ribu, tiap semester bayar uang praktikum 750ribu.. sementara saya, hanya satu kali bayar per semester, tanpa ada tambahan tiap bulan,, paling-paling hanya membayar lebih untuk urusan-urusan tertentu..
obrolan kami berlanjut hingga cerita beliau tentang rumah tangga, beliau sudah ditinggal wafat oleh sang istri, setelah sebelumnya sempat pisah ranjang selama 4 tahun, dan kini anak yang pertama bersamanya, sedangkan anak kedua bersama budhenya.. (bersyukur 2)
hingga cerita beliau tentang pengabdian di Dinas selama kurun waktu 1990 hingga 2008, baru diangkat menjadi PNS sampai kini,,,(bersyukur 3)..
sekian, itu saja, saya tidak dapat menulis banyak-banyak..hanya ingin berbagi, ada 3 rasa syukur yang dapat saya sampaikan,,
1. Biaya kuliah yang lebih murah dari biaya sekolah siswi SMA, apalagi dapat dengan mudah mengusahakan
beasiswa... kalau tidak menciptakan karya untuk bangsa, mau apa?
2. Bersyukur ketika orangtua masih harmonis bersama anak-anak...
3. Pendidikan yang sedang ditempuh di bangku kuliah kini, setidaknya dapat memperbaiki pekerjaan yang akan ditempuh nantinya..
mari bersilaturahmi ke tetangga, dan dapatkan hikmahnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar