Hari ke 4
Mengajari anak untuk bisa makan sendiri memang gampang-gampang susah.. Pernah membaca di salah satu artikel tentang MP-ASI, bahwa kegiatan makan anak selain untuk memenuhi gizi bagi tumbuh kembangnya, juga melibatkan berbagai macam keterampilan berkaitan dengan perkembangan motoriknya. Antara lain koordinasi tangan dan mulut, perkembangan indera pengecap, dan kemampuan reflek mengunyah, memindah-mindahkan makanan di dalam mulut menggunakan lidah juga perlu dilatih. Maka dari itu salah satu faktor pentingnya adalah perlu adanya peningkatan tekstur makanan dari semi cair - kental - kasar- hingga sama persis dengan makanan orangtuanya. Selain tekstur, rasa makanan juga harus diperhatikan, kalau yang saya tahu, pada masa-masa awal MP-ASI dianjurkan untuk tidak banyak memberi bumbu pada makanan, agar anak kita tahu rasa alami sebuah makanan.
Hari ini, bangun tidur siang, Fathan saya ambilkan bubur kacang hijau, makanan kesukaan Bapaknya. Karena Fathan sudah umur 20 bulan, tekstur dan rasanya sudah sama dengan kami. Dia langsung reflek menyendoki sendiri. Sesekali dia mau mengambil dengan tangan, tapi karena tahu hal itu akan susah, dia lanjutkan makan dengan sendok.
"Enak!" katanya, satu kali menyendok, lanjut sendok-sendok selanjutnya.
Bubur kacang hijau yang saya buat, lumayan banyak airnya, sengaja karena konsumennya banyak, mertua, dua kakak ipar dan keluarganya dan keluarga kecil kami. Maka saat Fathan makan, konsekuensinya adalah belepotan, baju, celana, tikar tempatnya duduk, karena kami tidak punya high chair/booster chair khusus batita makan.
Semakin belepotan, saya selalu makin geregetan untuk menyuapinya saja, tapi Fathan tidak mau, dia tarik kembali sendoknya. Memang harus ekstra sabar dalam mengajari makan. Karena saat dia muncul selera dan ingin makan sendiri, lumayan banyak yang masuk mulut alhamdulillah.
"Wis, ampung..." tanda dia sudah kenyang.
Selesai makan, saya bersihkan sisa makanan di wajah, tangan, kakinya, di tikar, lalu ganti bajunya, semuanya.. Repot? Iyaaa, tapi kalau hal ini membuat Ibu terlatih sabar dan anak belajar mandiri, kenapa tidak? Semangat, Ibu!
#Harike4
#Gamelevel2
#Tantangan10hari
#MelatihKemandirian
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar