Saya, sepertinya sudah lelah untuk mengeluhkan keadaan (berarti sejatinya saya masih ingin selalu mengeluh, tapi saya ingat nasehat, meski kita punya 1000 alasan untuk mengeluh, tersenyumlah). Karena hari-hari saya di Semarang masih dipenuhi dengan pertanyaan yang sama, kapan lulus?. Dan saya sangat enggan untuk menjawab selain : Nanti saya kabari ya :). (ini juga doa, semoga saya bisa tetap mengabarkan kapan saya akan lulus :)).
Memiliki orang tua yang sudah mengerti bagaimana dinamika anak perkuliahan itu, sangat menyenangkan (harusnya memang saya lebih banyak bersyukur dibanding mengeluh). Karena kita bisa membicarakan apa saja pada mereka berdua, tanpa harus ditutup-tutupi atau bagaimanalah.
Seperti ketika bapak mengungkapkan kerja-kerja juniornya dulu di kantor, kurang lebih begini..
"Anak muda jaman sekarang itu, kebanyakan kalau kerja cuma mau gaji besar tapi kerja enak..ya mana bisa? semua ada prosesnya".
Pun tentang anak kuliah khususnya, beliau juga bilang..
"Jaman sekarang kalau nyari IP gampang kan, Rul?". Dan saya mengiyakan, karena meski kadang kuliah saya susah, pencarian bahan untuk belajar jauh lebih mudah dibanding jaman dulu. Pun beberapa dosen bisa memberikan nilai dengan mudah, apalagi kadang ada sistem SP yang memperpendek masa perbaikan dengan hasil yang cukup menjanjikan..
Lalu tentang masa studi yang belum saya selesaikan, sementara teman-teman sudah sibuk dengan syarat-syarat wisuda, orang tua saya biasa saja.. (ya sedikit khawatir juga sih, tapi untungnya memaklumi...). Kakak kedua saya lulus hampir 5 tahun. Masuk kuliah tahun 2003, lulus 2008, tapi tidak usah menunggu terlalu lama, dia sudah mendapat pekerjaan, dan sesuai dengan bidangnya. Yang saya ambil pelajarannya bukan masa studinya yang lumayan lama, tapi perjuangannya ketika kuliah (yang jelas jauh lebih berat dibanding saya). Kakak pertama saya melalui kuliahnya dengan dinamika yang cukup hebat. Sempat dilarang memakai jilbab oleh bapak, tapi akhirnya bapak luluh juga (dan akhirnya ketiga anak beliau kini berjilbab :')). Lalu lulus lumayan tepat waktu, menjalani masa 'menganggur' selama beberapa bulan, ikut kursus menjahit, tapi akhirnya ikut tes CPNS, langsung diterima dan sekarang sudah jadi PNS.
Sekali lagi saya hanya ingin berbagi, bahwa semua hasil pasti menyertakan proses. Tidak ada yang instan. Pun masa-masa saya di sini. Tentang 'lumayan lama'-nya saya kuliah, ibu bilang
"Kalau mau ngadep dosen shalat sama doanya dikencengin, biar gampang.. Gak apa2 kuliah belum selesai, asal kamu mateng.." (dan saya sesenggukan).
"Mbak ada di sini untuk jadi pelajaran buat semua, dan beruntunglah mereka yang mampu mengambil pelajaran..."
Ya, saya ingin selalu beruntung dan mampu mengambil pelajaran dari semua..
Ada juga dari dosen, banyak sekali nasehat.
Ketika menghadap dosen pembimbing skripsi, beliau sangat banyak memberi wejangan.. beberapa sudah pernah saya tulis di sini :).. dan yang saya curi kemarin :
"Boleh-boleh saja bekerja sambil kuliah, apalagi kalian sudah semester akhir.. tapi mbok ya kerjanya di bidang peternakan.. biar dapat ilmunya juga.. itu lho banyak di perusahaan peternakan yang nerima anak kuliahan, digaji, dan masih boleh ngurus kuliah..kan lumayan.."
Atau ketika saya diminta dosen pembimbing PKL untuk membantu praktikum di perguruan tinggi lain, saya mencuri banyak hal dari sana.. (nanti ada ceritanya sendiri, insyaAllah).. Beliau menasehati kami juga..
"Memang kalau lulus cepat-cepat itu terus mau apa? Kan enak mumpung jadi mahasiswa bisa coba-coba macam-macam.. Coba kalau sudah lulus, susah mau iseng-iseng juga.." (terlebih di bidang peternakan).
Ah, banyak sekali nasehat jika saya tulis satu-satu.. Tapi intinya, ijinkan saya, kami, menikmati proses ini. Hingga kami bertumbuh menjadi jauh lebih baik, bagi diri kami, bagi agama kami, bagi bangsa kami..
Bukan berarti kami suka berlama-lama di sini. Tapi biarlah, doakan kami mendapat bermacam pelajaran, untuk mampu kami bagi pada sesama juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar