Lalu buat apa khatam berjuz-juz sehari jika kita masih sibuk
merasai.
Semacam perasaan diri paling sempurna.
Tidak memaklumi kesalahan orang lain.
Pun ketika orang itu salah.
Bukankah harusnya dibenarkan?
Maka tiba-tiba aku menjadi jengah
Melihat fenomena “Manusia bukanlah malaikat”
Mendengar perkataan “Kita harus selalu berbaik sangka
padaNya”
Lalu dengan begitu,
Seenak saja berlaku dosa?
Memaklumi diri yang bukan malaikat
Membenarkan sekenanya sebuah pernyataan
Tentang berbaik sangka padaNya?
Buat apa kita berbuat baik, sesungguhnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar