Kemarin, menjadi
survey paling mengesankan selama saya mencari kambing untuk bahan penelitian...
karena saya harus bertemu dengan seorang sarjana non peternakan yang menekuni
bidang pembibitan kambing, dan sebentar lagi, akan mengajukan proposal mengenai
peternakan itik ke kementrian pertanian...
What aaa....
Saya yang masih
mahasiswa ini, semakin dilema dengan jatidiri saya...
Bersyukur sekali
saya ditemukan dengan beliau, karena passionnya dalam memajukan peternakan di
wilayahnya, sangat besar,,, ia bercita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan
peternak di wilayahnya...dengan ide-ide segarnya...
Tapi sangat tertampar bukan hanya karena beliau adalah sarjana non peternakan yang menekuni bidang peternakan, on farm pula, tapi juga karena pengetahuan beliau yang sangat luas, terlebih dengan membawa-bawa nama universitas yang menaungi saya, bahwa universitas tempat saya menuntut ilmu sekarang, sangat kurang dalam program pengabdian masyarakat, kalah dengan universitas-universitas lain yang sangat getol dalam pengabdian masyarakat, dalam hal ini, berkaitan dengan pengembangan peternakan...
Ah, saya tidak
akan menyebutkan institusi, silakan Anda kembangkan sendiri...
Saya hanya ingin
bercerita, biasa, tentang kegundahan saya..
Bahwa
silaturahmi memang berdampak sangat banyak...
Dan dampak itu,
selalu lebih banyak positifnya dibandingkan negatifnya..
Ketika
bersilaturahmi, kita harus mampu menempatkan diri, menjadi pendengar yang baik,
berbagi ilmu tanpa menggurui, dan selalu siap untuk menerima nasehat,
bagaimanapun cara orang lain menyampaikannya.
Beliau,
bercerita tentang banyak hal. Mulai dari kenapa beliau memutuskan untuk
beternak, bagaimana beliau mengajukan proposal PNPM Mandiri, lalu tentang apa
saja yang dibutuhkan oleh seseorang yang akan berkecimpung di bidang
peternakan, tentang pemerintah yang sangat kurang perhatian terhadap
perkembangan peternakan, tentang institusi pendidikan yang sering tidak sejalan
dengan kebutuhan masyarakat... tentang banyak hal, dan mudah saja diterka,
bahwa kami lebih banyak tersenyum dan diam, tanda menghormati, dan cenderung
banyak tersakiti karena kenyataan yang ada ternyata memang sangat
menghebohkan..
Sebenarnya bukan
hanya sekarang saya merasakan banyak tamparan terkait dengan kehidupan pasca
kampus. Di rumah saya memang tidak terlalu mencolok, karena masyarakat sekitar
telah mengenal saya. Tapi di luar sana, ketika dulu saya sempat PKL, lalu KKN,
lalu menjalankan praktikum dan penelitian, saya kembali disadarkan dan memang
harus sadar sesadar-sadarnya bahwa mahasiswa adalah bagian dari masyarakat itu
sendiri, mahasiswa tidak bisa jauh dari masyarakat, dan mahasiswa sangat
diharapkan dapat menjadi pencerah di tengah masyarakat..
Kembali lagi
pada cerita saya tentang beliau yang sarjana non peternakan ini,, beliau juga
sempat mennyampaikan bahwa, espete (S.Pt/Sarjana Peternakan), lebih banyak
menekuni profesi di luar peternakan, lalu kami diminta untuk membandingkan
lulusan peternakan yang bekerja di dunia peternakan dan di luar peternakan...
sangat jomplang, katanya.. Kebanyakan dari para lulusan peternakan, malah lebih
memilih untuk bekerja sebagai bankir (pegawai bank), kalaupun ada yang di
bidang peternakan, lebih banyak mereka yang menekuni off farm dibanding dengan
yang menekuni on farm, karena kata beliau, banyak dari sarjana peternakan yang
kurang yakin dengan pendapatan dari on farm,,menurut para sarjana peternakan,
ON FARM KURANG MENJANJIKAN.
Itu saja dulu
yang sedang ingin saya bagikan... Bagaimanapun, jadilah diri sendiri, tanpa
harus mengabaikan kata-kata orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar