PKL...lagi-lagi saya menulis sesuatu tentang pengalaman satu bulan ini.
tidak terasa, sudah hampir selesai saya menjalani masa PKL. kalau mulai hari ini, masih kurang 5 hari..
dan di minggu akhir ini, saya mendapat kenang-kenangan berharga dari Allah SWT..
hari Senin, sepulang dari tempat PKL di Farm Selurah (salah satu farm di Dony Farm yang berisi ayam layer komersial dan beberapa Parent Stock Broiler)..saya mengendarai sepeda motor bersama rekan saya, Yendy.. kami riang gembira melalui perjalanan pulang kembali ke kosan..waktu itu, pukul setengah tiga sore.. kami berencana untuk melakukan diskusi dengan salah satu Kepala Bagian..tepatnya, kepala Bagian Penetasan (Pak Slamet Pawit)..
beruntungnya,,saya sedang disuruh istirahat karena sehari sebelumnya berkutat dengan kesibukan di Semarang dan melakukan perjalanan malam hari dari Semarang..
sebelum sampai di kosan untuk singgah sejenak dan berlanjut diskusi di farm Gedangan, saya mengalami kecelakaan di jalanan kampung. sepele, sangat sepele, hanya tersandung batu di tengah jalanan kampung.. tapi, yang mendarat lebih dulu adalah muka saya..dan waktu itu, saya tidak pakai helm. alhasil, sampai empat hari ini, muka saya bengkak di sebelah kiri..dan akibat gaya gravitasi, memar yang tadinya di pelipis, turun ke mata dan membentuk bulatan penuh berwarna ungu tua di sekitar mata kiri..
bukan hanya bengkak, tapi juga pening yang alhamdulilah masih bisa dirasakan..
dua hari saya ijin tidak masuk kerja..dan Rabu sore, saya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter di Grabag..meski saat habis terjatuh saya sudah ditolong oleh bidan, saya masih merasa harus ke dokter karena ada bercak darah di mata kiri..
akhirnya, sambil tersenyum-senyum, sang dokter meyakinkan saya bahwa tidak ada apa-apa dengan pendarahan di mata, memang lumrah karena benturan yang lumayan keras..sebelum diberitahu seperti itu, kurang lebih begini dialog saya dengan beliau..
"Kenapa mbak Nurul?"
"Habis jatuh, Dok"
"Oo..jatuh atau dipukul orang?"
"Jatuh dari motor Dok.."
tersenyum-senyum...
"Ya sudah, mari saya periksa.."
"bla..bla,,bla..."
"Nanti pakai kacamata hitam saja kalau malu, daripada ditutupi sapu tangan terus begitu,,takut iritasi mata.."
"Hah,,,iya dok.."
ada empat obat yang beliau beri,, 2 untuk diminum, 1 thrombogel (oles memar), dan 1 salep mata..
keluar uang lagi, demi kesembuhan..
dan setelah itu, teman saya mengantarkan saya ke daerah pasar Grabag untuk membeli kacamata hitam.. Finally, bukan kacamata hitam yang saya pilih, tapi kacamata bening seharga 15 ribu,,
hmmmm....lucu, karena muka saya jadi menyeramkan,,
tapi saya jadi lebih hati-hati untuk berkendara,,
bukan hanya di jalanan kota saja saya harus pakai helm,,
bukan hanya mengerjakan soal ujian saja saya harus konsentrasi penuh..
dan, saya harus selalu percaya diri meski dengan muka setengah menarik (hihi)..
dan lagi, untuk menghindari kesan seram, kacamata juga cukup ampuh..meski sangat pegal mengenakannya,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar