Semakin kemari,
semakin saya membuka buku wisuda teman-teman, semakin saya tahu dan sadar,
bahwa memang masa studi saya tidak lama lagi. Indeks prestasi saya dulu, ketika
pertama kali masuk bangku kuliah, sempat membuat beberapa teman berdecak kagum.
Tapi hal itu tidak bertahan lama, karena memang sifat saya yang begini, malah
cenderung menghindarinya. Menghindari untuk memiliki indeks prestasi yang luar
biasa. Saya terlalu takut dengan angka.
Ah, tapi lalu,
saya mencoba, hingga kini, setelah sekian tahun berada di perguruan tinggi,
untuk selalu fokus pada apa yang jauh lebih bernilai dibanding angka. Meski sebenarnya,
angka memang mencerminkan sesuatu. Dan manusia selalu memandangnya sebagai
suatu capaian yang memukau, jika itu baik.
Namun saya
benar-benar belajar banyak dari beberapa bahkan mayoritas teman saya, tentang
nilai ini. Entah karena memang saya sudah beranjak lebih mampu berpikir, atau
memang semua yang terjadi di bangku kuliah memberikan pelajaran yang amat
berharga dan penting. Pelajaran bahwa memiliki nilai tambah, mutlak dimiliki
oleh sesuatu bernama manusia. Dan nilai tambah itu kadang tidak terukur dengan
angka. Saya belajar banyak tentangnya.
Namun lagi, ternyata
pembelajaran mengenai nilai ini lebih berat dibanding belajar mengenai objek
yang saya pelajari sekarang, peternakan. Karena ilmu peternakan masih dapat
diukur. Sementara tidak begitu dengan ilmu tentang nilai.
Seperti dulu
saya pernah menulis tentang nilai manusia, yang sengaja saya sebar ke beberapa
teman, hingga kini saya masih berusaha memahaminya. Hingga, teman-teman yang
saya beri tulisan itu kini sudah berani menentukan masa depannya, tentu bukan
karena tulisan saya, karena saya sendiri masih dalam proses mencari makna nilai
itu. Bisa jadi, sangat bisa jadi, mereka memang sudah jauh melampaui pemahaman
saya tentang nilai yang ada di dalam hidup ini. Hingga hal-hal yang memang
sudah seharusnya dilalui oleh kami, saya dan mereka, sudah mereka lalui
terlebih dulu. Tetapi saya sangat merasa senang dan bahagia pernah diijinkan
menjadi bagian dari mereka.
Maka jika sampai
sekarang saya belum berhenti belajar dan menemukan makna nilai itu, saya akan
terus berjuang untuk menjadi yang terbaik dalam hidup saya. Meski mungkin Tuhan
membiarkan saya untuk tidak berhenti mencari makna nilai itu. Meski mungkin
makna yang saya cari, tidak pernah kunjung saya temukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar